Kegiatanpengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja ini dilaksanakan secara daring, melalui Google meet dan Whatshap Group. Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 21 Proposal Paket 2 Rp 25.000 50.000 Cetak foto dokumentasi paket 1 Rp 50.000 50.000
Buat kamu yang sedang mencari contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, pendidikan, ekonomi dll, kamu bisa temukan jawabannya di sini. Karya ilmiah atau biasa kita sebut sebagai karya tulis ilmiah merupakan sebuah hasil dari penelitian yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk tulisan sesuai dengan bidang keilmuwannya. Penelitian yang dilakukan seringkali menantang asumsi yang mana bertujuan untuk menhadirkan sebuah ilmu baru. Nah, karya ilmiah ini biasanya ditulis oleh mereka dari kalangan mahasiswa, dosen dan para peneliti. Dari banyaknya bidang dalam karya tulis ilmiah, bidang ilmu kesehatan merupakan salah satunya. Tentu saja, setiap bidang ilmu pasti memiliki kriteria tertentu pada pembuatan karya ilmiahnya. Baiklah, pada pada bagian selanjutnya kami akan langsung memberikanmu beberapa contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, pendidikan, teknologi, ekonomi dan sampah. Yuk kita simak! Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan, Pendidikan, Teknologi, Ekonomi & Sampah Nah, pada kesempatan ini kami akan memberikanmu beberapa contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, pendidikan, teknologi, ekonomi dan sampah. Silahkan simak penjelasan kami berikut ini Baca Juga Daftar Jurnal Internasional Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Judul Manifestasi Manfaat Kesehatan dari Peningkatan Tidur, Latihan Fisik dan Diet Selektif Pendahuluan Berikut contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Studi-studi ini secara konsisten mengkonfirmasi bahwa gangguan dalam pola ritme sirkadian, seperti yang disebabkan oleh paparan stimulasi cahaya yang berkepanjangan dan beberapa perubahan yang tak terduga dalam pola tidur. Penyakit, termasuk diabetes, tipe II, penyakit metabolik dan kardiovaskular. Yang paling serius, gangguan tidur kronis, penurunan kualitas tidur dan kuantitas tidur dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas individu di masa depan. Dalam konteks ini, aktivitas jaringan adiposa putih dan coklat menunjukkan ritme sirkadian yang berubah, dengan perubahan harian dalam regulasi proses metabolisme seperti lipolisis, penyerapan glukosa dan lipid, dan sekresi adipokin, yang mengontrol energi ā€œjam sirkadianā€. Metode Metode contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Hasil Berikut hasil dari contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Jadwal kerja yang berbenturan dan berfluktuasi, lingkungan hidup yang penuh tekanan, kebiasaan makan yang tidak dibatasi, gaya hidup yang tidak aktif, dan kompromi metabolik membawa beberapa bahaya, yang dapat menyebabkan kinerja fisik terkait dengan pengalaman aktual dan parameter kesehatan Atau penyakit terkait/masalah tidur pribadi terkait obat. ditujukan untuk menghindari resistensi insulin yang merusak dan kondisi diabetes tipe 2 memperluas manfaat latihan fisik karena memiliki efek mendalam pada jaringan otot rangka. Dengan meningkatkan latihan olahraga yang berdampak besar pada jaringan adiposa, efek terapeutik dapat dimaksimalkan. Olahraga teratur dapat mencegah gangguan malam hari, yang terkait dengan penurunan prevalensi gangguan tidur yaitu, apnea tidur obstruktif. Pasien dengan apnea tidur obstruktif harus menerima perawatan di atas untuk meminimalkan penyakit. Penilaian yang tepat dari variabel kesehatan fisik dan mental membutuhkan banyak perencanaan dan persiapan. Kesimpulan Studi ini menjelaskan implikasi ganda dari interaksi antara tidur yang cukup, pembatasan diet selektif, dan aktivitas fisik secara teratur untuk berbagai individu dengan insomnia, kelebihan berat badan-obesitas, diabetes tipe I atau II, penyakit metabolik dan kardiovaskular. Dapatkan manfaat kesehatan terbaik. Peningkatan oksidasi lemak dan sindrom afektif yang maksimal pada bayi, remaja, dan dewasa perlu dilakukan melalui perubahan gaya hidup, adaptasi, dan pengelolaan kepatuhan. Bayangan berbagai penyakit dan penyakit yang mengancam jiwa adalah kondisi kesehatan kronis yang paling umum pada anak-anak dan orang dewasa, dan dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, keputusasaan dan ketidakberdayaan, dan kurangnya ā€œketahananā€ dalam hidup, seperti keberlanjutan hidup. Perawatan optimal pasien sakit, termasuk kombinasi tidur, diet, dan olahraga, memerlukan pendekatan yang berpusat pada orang yang memperhitungkan tujuan dan preferensi individu, meningkatkan kualitas hidup, dan mengoordinasikan perawatan kesehatan untuk semua layanan terkait. Referensi Referensi diambil dari sumber terkait pembahasan Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Pendidikan Judul Analisi Jalur Pendidikan yang Berbeda Mendukung Perkembangan Pelajar di Indonesia Pendahuluan Sampai saat ini, ukuran akuntabilitas sekolah di Indonesia lebih terfokus pada hasil penilaian daripada perilaku siswa setelah meninggalkan sekolah/universitas. Namun, ukuran objektif semakin dilihat sebagai alat utama untuk menilai bagaimana sekolah mempersiapkan siswa untuk transisi yang sukses ke tahap pendidikan atau pelatihan atau pekerjaan berikutnya. Karena kurangnya ketersediaan data, penelitian sebelumnya terbatas sampai batas tertentu. Namun, data relevan terbaru dari Kementerian Pendidikan memberikan kesempatan untuk memeriksa hubungan antara pendidikan siswa dan tujuan mereka. Studi ini secara khusus menyelidiki bagaimana kualifikasi dan jalur yang berbeda mendukung perkembangan siswa. Metode Metode contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan dari Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Hasil Temuan yang kami temukan ini secara statistik menunjukkan efek yang cukup signifikan dari jalur pendidikan menengah. Setelah mempertimbangkan karakteristik siswa dan sekolah, jalur karir di pendidikan menengah pertama membuat kemajuan yang lebih tinggi menuju tujuan apa pun pendidikan, pekerjaan atau pelatihan daripada siswa yang berprestasi lebih rendah dibandingkan jalur lainnya. Namun, ketika tingkat prestasi siswa meningkat, mereka yang mengikuti jalur akademik atau terutama jalur akademik berkembang lebih tinggi daripada mereka yang mengejar jalur kejuruan atau kejuruan utama. Terlepas dari pencapaian sebelumnya, siswa sekolah menengah di jalur karir cenderung tidak memenuhi tujuan keberlanjutan dibandingkan siswa sekolah menengah di jalur akademik. Kesimpulan Berikut kesimpulan contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Jalur pendidikan sekolah Indonesia pada dasarnya dimulai dari sekolah menengah atas, pemilihan jalur pendidikan ini akan membantu keberlangsungan jenjang pendidikan yang dipilih siswa. Referensi Referensi berdasarkan sumber terkait Baca Juga Cara Membuat Resensi Buku Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Sampah Judul Analisis Tentang Tempat Pembuangan Sampah Menggunakan Skema Penilaian Kuantitatif dalam Proses Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Pendahuluan Pembuat kebijakan dan publik sering kali beralih ke pakar ilmiah untuk membuat keputusan tentang masalah kebijakan yang kompleks. Namun, keputusan seperti itu mungkin melibatkan pertukaran antara tujuan yang diinginkan dan dengan demikian memerlukan pertimbangan teknis dan politik yang cukup besar. Biasanya tidak ada jawaban ā€œterbaikā€ yang objektif, meskipun beberapa mungkin lebih baik daripada yang lain. Dalam penelitian ini, kami menggunakan studi kasus dari proses TPA yang ada di Indonesia untuk menganalisis mengenai skema penelitian kuantitatif. Skema penilaian kuantitatif yang digunakan dan ditafsirkan dengan benar dapat membantu para pembuat kebijakan dan publik untuk fokus pada isu-isu sentral daripada isu-isu periferal, yang mengarah pada debat politik yang lebih informatif. Agar rencana penilaian kuantitatif dapat memainkan peran ini, masyarakat perlu mengartikulasikan bagaimana rencana penilaian akan digunakan dalam kerangka pengambilan keputusan yang lebih besar. Menjelaskan kekuatan dan keterbatasan skema penilaian kuantitatif menunjukkan janjinya untuk memfasilitasi pengambilan keputusan mengenai proses menemukan penggunaan lahan yang tidak diinginkan dan keputusan kebijakan publik yang melibatkan berbagai tujuan. Metode Metode Penelitian contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan ini menggunakan metode kuantitatif Hasil Pembuat kebijakan dan publik sering kali meminta bantuan pakar ilmiah untuk mengembangkan solusi bagi masalah kebijakan mereka yang paling menantang. Penekanan pada sains dalam pengambilan keputusan publik ini sangat umum di bidang kebijakan lingkungan. Pendekatan ini sebagian bergantung pada keyakinan bahwa ada jawaban terbaik atau keputusan terbaik. Namun, sebagian besar kebijakan lingkungan melibatkan banyak tujuan, dan tujuan ini mungkin bertentangan satu sama lain. Salah satu cara untuk secara jelas menetapkan prioritas di antara tujuan yang bersaing adalah dengan menggunakan sistem penilaian kuantitatif. Ketika berhadapan dengan masalah lingkungan yang kompleks, pengambil keputusan dan masyarakat jelas membutuhkan panduan ketika memilih dan menafsirkan skema penilaian dan memutuskan bagaimana menggunakan skema penilaian kuantitatif dalam proses pengambilan keputusan yang lebih besar. Berdasarkan studi kasus proses inventarisasi di Indonesia, kami menganalisis cara yang tepat untuk mengadopsi dan menafsirkan skema penilaian kuantitatif, dan bagaimana memandu masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan interpretasi skema penilaian. Memperjelas kekuatan dan keterbatasan program evaluasi kuantitatif dan bagaimana debat politik selanjutnya akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh program evaluasi, menunjukkan bahwa ada harapan untuk memfasilitasi proses identifikasi penggunaan lahan lain yang tidak diinginkan dan setiap keputusan kebijakan publik yang melibatkan banyak tujuan . Kesimpulan Penilaian teknis tentang kriteria apa yang harus dimasukkan dan bagaimana mereka diukur dapat memiliki dampak besar pada hasil dari setiap proses penentuan lokasi. Pada prinsipnya, skema penilaian yang digunakan oleh beberapa sumber dapat membantu membuka proses dengan membuat penilaian teknis dan politik menjadi lebih transparan. Ini patut diacungi jempol. Namun, jika pembuat kebijakan tidak memahami pertanyaan yang diajukan dan metode mencari jawaban, mereka mungkin cenderung menyamakan kuantifikasi dengan objektifikasi. Skema penilaian kuantitatif, seperti yang digunakan di Indonesia, merupakan mekanisme penting untuk menilai secara sistematis berbagai isu yang mungkin menjadi perhatian pembuat kebijakan dan publik saat mengidentifikasi tempat pembuangan sampah. Keputusan digunakan dan dijelaskan dengan tepat, dan skema penilaian ini bisa sangat meyakinkan publik. Baik analis maupun warga yang mendukung pembuat kebijakan dapat menggunakan saran yang diberikan dalam artikel ini untuk memusatkan perhatian pada kebijakan pusat dan penilaian politik yang melekat dalam keputusan penentuan lokasi. Menafsirkan skema penilaian kuantitatif melalui analisis yang tepat dapat membantu meningkatkan pembuat kebijakan dan pemahaman publik tentang penilaian kunci yang terlibat dalam keputusan yang ada, sehingga meningkatkan kualitas wacana politik yang tak terhindarkan dan kapasitas politik pengambilan keputusan akhir. Referensi Referensi dari sumber terkait Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Bahasa Indonesia Judul Analisis Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperdalam fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Bahasa Indonesia telah resmi digunakan sebagai bahasa nasional sejak pemuda dilantik. Sejak saat itu, bangsa Indonesia semakin kuat dengan menggunakan bahasa Indonesia. Metode Metode penelitian contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan ini menggunakan metode kualitatif. Hasil Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam bahasa daerah. Keanekaragaman bahasa ini menjadikannya salah satu negara dengan bahasa daerah terbanyak. Dahulu, sebelum bahasa Indonesia disahkan sebagai bahasa resmi, orang Indonesia berkomunikasi dalam bahasa daerah masing-masing. Semangat nasionalisme tetap terpecah karena kendala bahasa. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari seluruh Indonesia mengambil sumpah yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, bangsa Indonesia memiliki satu kesatuan bahasa, Bahasa Indonesia. Namun meskipun bahasa nasionalnya adalah bahasa Indonesia, suku-suku tersebut tetap menggunakan bahasa daerah untuk menjaga keragaman bahasa yang ada. Karena inilah salah satu kesadaran nasionalis yang membuat bangsa Indonesia melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan. Kesimpulan Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa nasional sejak pemuda mengucapkan sumpah. Dampak dari peristiwa ini cukup besar untuk membangkitkan semangat juang rakyat untuk kemerdekaan. Referensi Sumber diambil dari referensi terkait. Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Teknologi Judul Analisis Platform Media Sosial Facebook Pendahuluan Manusia adalah makhluk sosial. Inilah sebabnya mengapa komunikasi mutlak diperlukan bagi manusia. Meskipun ada beberapa saluran komunikasi tradisional, saluran baru muncul, dan saluran ini berdampak pada cara orang berkomunikasi. Salah satunya adalah munculnya jejaring sosial. Jejaring sosial pertama bukanlah Facebook, tetapi hanya ketika Facebook diluncurkan, jejaring sosial menjadi populer secara global. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, Facebook telah menarik lebih banyak pengguna setiap tahun. Apa alasan keberhasilannya? Pertama, ini memberi kita pemahaman baru tentang komunikasi di Internet. Sekarang orang semakin dekat dan dekat, tidak peduli seberapa jauh mereka, mereka memiliki kesempatan untuk tetap berhubungan. Hal ini menjadikan Facebook sebagai salah satu tanda globalisasi. Dibandingkan dengan media massa lainnya, media ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkomunikasi, tetapi juga menjadi sumber informasi yang independen yang dapat dibagikan oleh masyarakat secara mandiri. Makalah penelitian ini menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan Facebook yang memengaruhi penggunanya. Metode Metode contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif Hasil Hal pertama dari penelitian kami adalah bagaimana hal ini dapat mengubah cara orang untuk berkomunikasi. Kami tertarik pada apakah komunikasi online dapat mengubah cara orang berkomunikasi dalam kehidupan nyata, dan cara yang lebih disukai orang. Pertanyaan lain adalah bagaimana komunikasi online mengubah perilaku orang dibandingkan dengan komunikasi kehidupan nyata. Kami akan melihat lebih dekat insiden cyberbullying baru-baru ini di jejaring sosial dan mencoba melihat apakah layanan seperti Facebook menawarkan lebih banyak kesempatan kepada orang-orang untuk mengekspresikan kemarahan dan perilaku agresif. Masalah penting lainnya yang harus disebutkan adalah privasi. Kami harus menentukan apakah situs seperti Facebook menggunakan informasi pribadi kami secara tidak etis untuk tujuan mereka sendiri, seperti menyesuaikan iklan dengan preferensi pengguna tertentu. Sisi lain dari pertanyaan adalah apakah akun palsu yang menggunakan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan itu etis. Tujuan kami membuat penelitian ini adalah untuk membuat orang-orang diluaran sana untuk lebih sadar akan masalah ini. Kesimpulan Facebook sebagai platform media sosial yang besar dengan jumlah pengguna yang banyak, harus mampu menjaga keamanan data pengguna. Berbagai permasalahan yang dihadapi Facebook dapat dijadikan acuan bagi pengguna untuk berhati-hati dalam menggunakannya. Referensi Referensi diambil dari sumber terkait Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Ekonomi Judul Analisis Penghasilan, Pendidikan dan Demokrasi Pendahuluan Berikut contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Artikel ini mengusulkan teori terpadu pertumbuhan dan pemerintahan, di mana pembangunan ekonomi mempengaruhi tata kelola suatu negara, dan pemerintahan mempengaruhi perkembangannya. Pendidikan memiliki pengaruh penting pada kedua lintasan, pertama dengan mengganti sumber daya sektor tradisional dan mengurangi pendapatan kelas tanah, dan kedua dengan meningkatkan kekuatan nyata massa. Seorang diktator yang bersekutu dengan kelas tanah akan mencoba menghentikan pendidikan warganya, tetapi pada akhirnya akan menyerahkan kekuasaan ketika pergeseran yang diperlukan untuk mencegah perlawanan massa menjadi terlalu besar. Pada titik ini, masyarakat didemokratisasi, dan jalur pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pemilih menengah. Model tersebut dikalibrasi dengan sejarah ekonomi dan politik untuk mengukur efek pendidikan, ketimpangan lahan, pembatasan eksekutif, dan kurikulum sekolah selama modernisasi dan demokratisasi. Pengaruh faktor-faktor ini ternyata sangat besar, selama sekitar beberapa abad. Makalah ini juga menunjukkan bahwa hipotesis modernisasi berdasarkan metode umum estimasi sistem momen lebih kuat dari studi sebelumnya telah menunjukkan, dan bahwa hanya pendidikan dasar yang dapat memprediksi demokrasi dalam metode estimasi ini juga memberikan kontribusi untuk literatur empiris. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil Makalah ini mengusulkan teori terpadu pertumbuhan dan pemerintahan yang memungkinkan pembangunan ekonomi untuk mempengaruhi pemerintah suatu negara dan pemerintahan untuk mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam teori ini, pendidikan sangat penting bagi evolusi kedua variabel tersebut. Pendidikan sangat penting untuk pembangunan ekonomi dengan meningkatkan standar hidup dan mengurangi ukuran sektor tradisional yang bergantung pada tanah dan strata pendapatan dari kelas pemilik tanah. Hal ini juga penting untuk perkembangan politik suatu negara dengan memberikan kekuasaan de facto kepada massa, sehingga meningkatkan biaya mempertahankan kekuasaan untuk rezim otokratis yang bersekutu dengan kelas tuan tanah. Sebuah negara otokratis akan mencoba menghalangi pendidikan warganya, tetapi ia akan melepaskan kekuasaan begitu kekuatan massa yang sebenarnya menjadi terlalu besar dan sewanya terlalu rendah. Pada titik ini, masyarakat yang terdemokratisasi dan kebijakan yang mendukung massa menentukan jalan menuju pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Bagian satu ini merupakan replikasi analisis empiris dari beberapa makalah utama yang penelitiannya berisi hubungan antara pendidikan, pendapatan dan demokrasi dengan tujuan yang khusus yaitu sebagai penunjuk bagaimana perdebatan tntang persimpangan kunci dan modernisasi dibentuk oleh pilihan dari strategi ekonometrika. Selain memberikan perspektif tentang perdebatan ini, bagian ini memberikan dua kontribusi penting. Pertama, mengembalikan korelasi antara pendidikan dan demokrasi dengan menunjukkan bahwa tidak ada kontrol tambahan atas sistem GMM yang diperlukan saat mengontrol pendapatan, dan dengan membatasi jumlah instrumen yang digunakan, sehingga memberikan nilai uji kendala p-over-identifikasi yang masuk akal dalam . Untuk yang kedua, menggunakan kerangka sistem GMM yang fungsinya untuk memeriksa apakah salah satu jenis pendidikan tertentu memiliki manfaat yang pending dalam memprediksi demokrasi. Kesimpulan Analisis kami menyarankan beberapa arah untuk penelitian masa depan. Pertama, untuk memperluas latihan kalibrasi, mungkin perlu untuk memperkenalkan pola fisik ke dalam model. Kedua, mungkin menarik untuk mengeksploitasi heterogenitas pendidikan periode pekerja rumah tangga untuk menghasilkan konflik dalam sistem demokrasi. Mengingat heterogenitas di antara rumah tangga yang bekerja, rumah tangga pedesaan dan perkotaan mungkin memiliki preferensi yang berbeda untuk pajak dan hambatan. Sangat mudah untuk berasumsi bahwa pekerja terdidik, selama mereka tinggal di daerah perkotaan dan pusat pemerintahan, dapat mengontrol pemerintah, meskipun mereka mungkin mewakili kurang dari 50 persen angkatan kerja. Secara alami, konstituen politik ini menciptakan hambatan pendidikan dalam konteks orang tertentu. Fitur tambahan dari kelas pekerja perkotaan yang berpendidikan ini dapat membantu mengembangkan teori tentang mengapa beberapa negara telah berpindah dari demokrasi ke otoritarianisme. Perluasan lain yang mungkin adalah membiarkan modal demokrasi dipengaruhi oleh faktor-faktor selain pendidikan. Mungkin sejarah kebijakan otoriter yang merugikan populasi pekerja mengurangi modal demokrasi dan memicu polarisasi politik. Bisa dibayangkan, ini bisa mengarah pada transisi kekerasan menuju demokrasi dan demokrasi yang tidak stabil. Model kami juga memberikan beberapa prediksi teoretis dari mana seseorang ingin mengambil data, seperti memeriksa apakah negara-negara otoriter yang sangat lemah dan sangat kuat akan mengalami demokratisasi. Ini adalah beberapa masalah yang kami harap dapat diatasi dalam waktu dekat. Referensi Referensi diambil dari sumber terkait. Contoh Judul Karya Ilmiah SD Judul Keutamaan Sholat Pendahuluan Sholat merupakan salah satu kewajiban seorang muslim yang memasuki masa baligh. Bagi mereka yang memasuki masa pubertas, shalat adalah suatu keharusan. Sholat memang tidak wajib bagi anak, namun meski begitu, membiasakan anak dengan sholat sangat dianjurkan. Metode Metode Makalah contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil Karena Nabi Muhammad menerima perintah dari Allah untuk berdoa, semua Muslim berkewajiban untuk melakukannya. Jadi, Sholat merupakan salah satu bentuk ibadah bagi umat Islam dengan banyak cirinya. Sholat tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat kepada seluruh makhluk hidup. Sholat wajib dilakukan lima waktu yaitu pada waktu subuh, waktu dhuhur, waktu ashar, waktu maghrib dan waktu isya. Allah maha pengasih dan penyayang. Jika seseorang tidak mampu melakukannya, seperti bepergian dan sakit, ia dapat mengqadha shalat. Jika seorang muslim meninggalkan shalat, ia mendapat dosa besar. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, tidak diperbolehkan meninggalkan shalat. Kesimpulan Sholat merupakan kewajiban umat Islam dan tidak boleh ditinggalkan kecuali tidak ada. Jika terpaksa tidak bisa shalat, maka harus menggantinya di lain waktu. Selain ibadah, doa juga merupakan cahaya yang menerangi hati yang gundah. Referensi Referensi diambil dari sumber terkait. Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Lainnya Nah, jika dirasa masih kurang, berikut kamu berikan beberapa contoh karya ilmiah tentang kesehatan lainnya Analitik Faktor – Faktor Infeksi yang Terjadi Pada Pasien Penerima Vaksinasi Covid – 19 Hubungan Antara Kualitas Olahraga dengan Tekanan Darah Pada Usia Remaja Hubungan Kualitas Pelayanan Guru Pada Kesehatan Murid di Sekolah Swasta Pengaruh Program Latihan Keluarga Berencana KB Dengan Kasus Mandul Analisis Studi Kasus Pasien Penderita Epilepsi di Ruang Perawatan Khusus Lantai 2 RSUD 45 Kuningan Jawa Barat Pengaruh Pelatihan Pemasangan KB IUD Pada Pegawai Puskesmas Terhadap Kepatuhan Pemasangan KB Sesuai dengan Standar Operasinal Prosedur SOP yang Berlaku. Faktor yang Mempengaruhi Stress Pada Anak Sekolah di MTSN 3 Kuningan Jawa Barat Hubungan Antara Pola Makan dengan Stamina Pemain Futsal di Kuningan Asih FC Hubungan Pemberian Hunian Sementara HS Pada Korban Longsor di Kecamatan Kahuripan Tasikmalaya Jawa Barat Pengaruh Senam Lantai Terhadap Perkembangan Daya Keseimbangan Anak Pada Usia 12 Tahun Hubungan Perilaku Security dengan Tingkat Kepuasaan Nasabah di Bank BRI Cabang Kuningan Jawa Barat Hubungan Introvert dan Ekstrovert Pada Depresi Anak Siswa Kelas X SMK SBS Kuningan Analisis Pemain Organ Tunggal dengan Kecepatan Mengetik Pada Keyboard Komputer Analisis Faktor Kepatuhan Petugas Vaksinasi dalam Pelaksanaan Penyuntikan Pasien Sesuai dengan Standar Prosedur Operasional SPO Pengaruh Senam Irama Pada Kekompakan Siswa Menengah Atas di SMA 2 Kuningan Jawa Barat Perbandingan Perawatan Luka Bengkak dengan Menggunakan Alkohol dan Daun Binahong Pada Nyeri di Bagian Kaki Hubungan Inisiasi Pelaksanaan Vaksin Terhadap Pasien Penderita Darah Tinggi di Kecamatan Sawahwaru Analisis Faktor Kelebihan Berat Badan Pada Siswa Menengah Pertama di Daerah Kecamatan Kuningan Pengaruh Motivasi Bagi Pria Penderita Kanker Kulit Terhadap Kehidupan Sehari – hari Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Hafalan Pada Santri di Pondok Pesantren Al Muhajirin Ciawigebang Hubungan Masyarakat Sadar Lingkungan KADARKUN dengan Penyakit Cikungunya di Perumahan Alam Asri Kuningan Jawa Barat Pengertian Karya Tulis Ilmiah Setelah contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, pada bagian ini kami akan memberikanmu sedikit informasi mengenai apa itu karya tulis ilmiah. Secara umum, karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh perorangan atau perkelompok yang mana tujuannya untuk memecahkan sebuah masalah. Pemecahan masalah tersebut harus berlandasan teori dan metode ilmiah yang berisikan fakta, data dan solusi dari permasalahan yang sedang dialaminya. Dalam proses penulisan karya ilmiah, penulis harus memiliki susunan yang runtut dan sistematis tidak boleh terbolak-balik. Ada beragam contoh judul dan jenis karya ilmiah mulai dari karya ilmiah tentang pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Fungsi Karya Ilmiah Perlu kamu ketahui bahwa ada beberapa fungsi dalam contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan. Berikut fungsinya Sebagai Penjelas Permasalahan Yang kami maksud di sini adalah setiap karya ilmiah yang ditulis harus bisa menjelaskan mengenai topik permasalahan yang diambil. Kenapa harus demikian? Karena agar para pembaca tidak merasa ambigu saat membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sebagai Prediksi Masa Depan Fungsi contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan salah satunya adalah sebagai prediksi masa depan. Ada banyak juga topik karya ilmiah yang mengangkat tema yang belum terjadi. Nah, ini merupakan karya ilmiah dari dugaan penulis akan terjadinya suatu peristiwa. Biasanya, mereka yang mengangkat tema ini berasal dari bidang kesehatan, teknologi serta alam. Sebagai Kontrol Pengetahuan Membuat sebuah karya ilmiah ternyata juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengontrol sebuah argumen dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti. Tujuan dari kontrol ini adalah untuk mengecek kembali penelitian tersebut apakah datanya sudah valid dan sudah bisa dipertanggungjawabkan atau belum. Nah, selain fungsi dari contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, kamu juga harus mengetahui beberapa syarat untuk membuatnya. Syarat Karya Ilmiah Sebelum kamu membuat contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa saja syarat-syarat untuk membuat sebuah karya ilmiah. Tentunya syarat tersebut harus sesuai dengan standarisasi yang berlaku. Berikut syaratnya Penulis harus bisa menjabarkan data yang ada di lapangan dengan baik dan benar Tulisan yang ditulis oleh penulis harus berdasarkan format PUEBI Penulis harus memiliki nalar yang baik agar tidak menimbulkan kesesatan berpikir Logical Fallacy Harus didapat dari sumber yang terpercaya Penulis harus menggunakan teori yang akurat. Semua argumen dalam tulisan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan. Struktur Karya Ilmiah Perlu kamu ketahui juga bahwa struktur dalam contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan ini memiliki berbagai macam struktur. Nah, bagi kamu yang penasaran, silahkan simak struktur karya ilmiah berikut ini Aspek dan Subjek dari Materi yang sudah dipelajari. Ringkasan Makalah terdiri dari Alasan utama melakukan Penelitian, Hasil Utama, Kesimpulan Utama. untuk bagian Abstrak bisa dicantumkan atau tidak tergantung penulis, untuk pilihan opsional ini. Penjelasan secara singkat kenapa melakukan Penelitian tersebut. Metode Penelitian serta Bahan, dan Bagaimana Penelitian tersebut bisa dilakukan. Hal apa yang ditemukan ketika melakukan Penelitian tersebut. Kesimpulan dari hasil yang telah kita tulis. Sumber Referensi. Berisi semua sumber rujukan/referensi yang digunakan ketika melakukan Penelitian tersebut. Dengan memperhatikan Struktur Penulisan Karya Ilmiah, tentunya hasil Karya kita pun akan sangat baik sekali, dan antusiasme para pembaca memberikan feedback yang positif kepada Karya Ilmiah yang telah kita buat. Tujuan Karya Ilmiah Selain contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, kamu juga harus memperhatikan tujuan karya ilmiah. Karya Ilmiah sendiri sudah berkembang pada beberapa abad terakhir sehingga menjadikan alat komunikasi untuk hasil penyelidikan ilmiah. Tujuan dari pembuatan Karya Ilmiah ini ada dua hal yaitu Menyajikan informasi sehingga mudah untuk digunakan oleh orang lain Menyajikan informasi yang memadai sehingga para pembaca bisa menduplikasi Studi Ilmiah di Keilmuannya. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah Perlu kamu ketahui bahwa karakter dari karya tulis ilmiah sangat jauh berbeda dengan artikel yang tidak memiliki pembahasan mendalam. Dalam penulisan KTI, ada banyak tahapan agar tulisan tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Nah, berikut ini beberapa karakteristik dari contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan Pembahasan artikelnya mendalam Penyusuan materi berdasarkan referensi yang bisa dipercaya Tulisan tidak boleh mengandung satupun arti yang ambigu Penulis harus lihar dalam pemilihan kata agar mudah dimengerti Masalah dalam penelitiannya harus logis Karya ilmiah tersebut harus memiliki beberapa sisipan istilah dari keilmuwan Topiknya harus sesuai dengan bidang penulis Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah Nah, karya tulis ilmiah sendiri memiliki berbagai macam jenis dalam penyusunannya. Jenis-jenis tersebut tergantung pada hal seperti penyusun, topik yang diangkat, waktu pengerjaan dan lain sebagainya. Berikut ini jenis-jenis dari karya tulis ilmiah Makalah Paper Kertas Kerja Skripsi Tesis Disertasi Langkah-Langkah Penulisan Karya Tulis Ilmiah Sebelum kamu membuat contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa saja langkah-langkah dalam penulisan KTI. Nah, berikut langkah-langkahnya Persiapan Pencarian Data Penyusunan Konsep Editing Penyusunan Akhir Kata Nah, demikian saja pembahasan kami mengenai contoh judul karya ilmiah tentang kesehatan, pendidikan, teknologi, ekonomi dan lain sebagainya. Dari sini kita mengetahui bahwa karya ilmiah yang dibuat tersebut akan membantu berbagai macam aspek perkembangan sesuai dengan bidang tersebut. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan berguna bagi kamu. Terimakasih! Sumber FAQ Apa contoh judul teks ilmiah?Penanaman Kembali Hutan > Pemanfaatan Kembali Sampah > Perangi Obesitas dengan Mudah Bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik?Harus sesuai dengan syarat dan ketentuan. Kamu bisa temukan pada artikel ini. Apakah karya ilmiah dan makalah itu sama?Bisa dibilang sama. Tapi sebenarnya berbeda

JudulSkripsi Ekonomi Tentang Saham. analisis hubungan antara opini auditor dan kualitas audit dengan penjualan saham institusional. analisis kandungan informasi relatif dan incremental dari earnings dan arus kas operasi dalam menjelaskan return saham. analisis kebijakan alokasi aset kinerja manajer investasi dan tingkat risiko terhadap kinerja

Download 5+ Contoh Proposal Penelitian Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Anak Dalam PDF Apakah Proposal Itu?Mulai Kerjakan SkripsimuSalah satu tugas yang menjadi momok bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu menyelesaikan tugaas akhir berupa penelitian. Proses penelitian dapat dikatakan tidaklah mudah, anda dituntut untuk terlebih dahulu mencari masalah apayang hendak kalian pecahkan. masalah tersebut selanjutnya dicarikan solusi dengan berbagai dasar dan data-data yang dan sulusi yang ingin diberikan tadi selanjutnya di susun dalam bentuk proposal Pengertianparaahli Proposal Penelitian adalah suatu bentuk pedoman rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam proses penelitian. Proposal penelitian juga harus berisikan informasi yang cukup bagi si pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang diajukan. Berdasar pendapat tersebut maka kita sama-sama tau bahwa proposal adalah rencana, yang berisikan langkah-langkah dlaam melaksanakan penelitian atau proses menemukan kebenaran. Apa yang harus diperhatikan dalam membuat propoal?Dalam membuat proposal hal pertama yang harus kamu cari adalah pedoman pembuatan proposal. Yup kamu harus tau terlebih dahulu bagaimana pedoman pembuatan proposal itu. Kamu pelajari dan ikuti apa yang ada dalam pedoman. Selanjutnya temukan masalah yang ingin anda carikan dari penelitian yaitu menyelesaikan masalah, selain itu ada juga keinginan utnuk menemukan hal baru, membuktikan atau hal lainnya. Namun yang paling utama dalam penelitian yaitu menemukan dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Anggap saja kamu telah menemukan masalah, maka hal selanjutnya yang harus kamu buat yaitu menentukan solusi yang didasari oleh dasar-dasar emiris , teoritis, dan yuridis. Untuk mempermudah, langkah selanjutnya dalam membuat proposal yaitu mencontoh bagaimana proposal itu itu anda harus memiliki referensi dalam pembuatan bisa melihat beberapa contoh proposal yang ada di Internet, Perpustakaan, atau lainnya sebagainya. Berikut ini saya berikan beberapa contoh, proposal penelitian juga dapat mendownloadnya dalam bentuk pdf atau doc. Contoh Proposal PenelitianReferensi By Universitas Esa UnggulDitulis Oleh Faiq MaulanaJudul Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit MedikaBAB I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKelengkapan dokumen rekam medis tersebut menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut juga memerlukan autentifikasi dan pencatatan yang dilakukan pada nama, gelar, tanggal, waktu dan tanda tangan, sedangkan pencatatan yang baik harus mempunyai baris tetap dan koreksi yang benar bila ada. Pada proses autentifikasi, penulisan nama terang dokter atau Ntenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus disertai gelar profesionalnya yang lengkap. Waktu tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dicatat, terutama tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan .Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan juga harus Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sehingga perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis menjadikan petugas termotivasi untuk melakukan pengisian dokumen rekam medis secara lengkap dan Russo dalam Widjaja, 2014 pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah pengetahuan tentang administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Aspek administrasi membuat rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Aspek legal membuat rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Aspek finansial membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis berguna untuk penelitian. Aspek edukasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan. Aspek dokumentasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dokumentasi pelayanan kesehatan. Aspek kesehatan masyarakat membuat rekam medis dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Aspek perencanaan dan pemasaran membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah lulusan pendidikan kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara periodik, di Rumah Sakit Medika juga memberikan informasi kepada para petugas, terutama informasi yang diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi tentang nilai guna rekam tentang rekam medis yang memadai seharusnya diikuti dengan perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam pengisian dokumen rekam medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis dan para medis. Namun kenyataannya, kualitas pengisian dokumen rekam medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Medika belum seperti yang diharapkan. Pada observasi pendahuluan, banyak ditemui dokumen rekam medis yang tidak diisi lengkap terutama pada kolom gelar petugas yang memberikan pelayanan dan kolom waktu memberikan pelayanan, sehingga berkurang nilai autentifikasinya. B. Permasalahan1. Identifikasi MasalahMenurut Green Notoatmodjo, 2003, banyak faktor yang berkaitan dengan perilaku, antara lain jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga terkait dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan. Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis seharusnya lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki, namun di Rumah Sakit Medika keduanya, baik laki-laki ataupun perempuan sama saja kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007, pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku sehingga seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula. Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis relatif lebih baik karena sering diberi pengarahan-pengarahan yang bersifat teknis, namun kenyataannya kemampuan mereka dalam pengisian dokumen rekam medis masih belum seperti yang 2007 menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika, baik para dokter maupun perawatnya, seluruhnya berlatar belakang pendidikan kesehatan yang belajar tentang dokumen rekam medis sehingga seharusnya mempunyai kemampuan yang baik dalam pengisian dokumen rekam medis, namun banyak sekali dokumen rekam medis yang belum terisi dengan Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang, maka pengalamannya akan semakin banyak karena semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik pula. Semakin bertambahnya umur seharusnya akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam medis, namun di Rumah Sakit Medika tidak ditemukan adanya perbedaan kemampuan petugas yang berusia muda dengan yang berusia Nursalam 2003, pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika seharusnya membuat kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mempu memecahkan masalah pengisian dokumen rekam medis meskipun pernah menghadapi masalah-masalah yang Pembatasan MasalahFaktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis sangat banyak, diantaranya jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Semua faktor tersebut sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada salah satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan, khususnya pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Faktor ini menarik untuk dikaji, karena para petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika sesungguhnya telah mempunyai pengetahuan yang memadai. Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun secara rutin juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk tentang nilai guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang menjadi tanggung jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka variabel independent yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekem Perumusan masalahSecara teoritis, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis berhubungan dengan perilaku petugas tersebut dalam pengisian dokumen rekam medis, namun hal ini seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika?Ć¢ā‚¬ĀC. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Tujuan Khususa. Mengukur pengetahuan tentang nilai guna rekam medis pada petugas medis dan paramedis di Rumah Sakit Medika .b. Mendeskripsikan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis terutama petugas medis dan para medis di Rumah Sakit Menganalisis hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Manfaat Penelitian1. Bagi MahasiswaPenelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang telah di dapat selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sehat Sejahtera, khususnya tentang nilai guna rekam medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah Bagi Program StudiPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis, terutama dalam hal pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian dokumen rekam medis pada sebuah rumah Bagi Rumah SakitPenelitian ini diharapkan dapat memberi masukan praktis yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis serta perbaikan pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESISA. Perilaku Petugas dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis1. Pengertian Perilaku Pengisian Dokumen Rekam MedisMenurut Notoatmodjo 2007, perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam medis dengan lengkap sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian dokumen rekam medis menghasilkan rekam medis yang baik dan berkualitas. Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi yang mencakup nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan pelayanan, serta mencantumkan waktu pemberian pelayanan baik tanggal maupun jam pelayanan, tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan dokumen rekam medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap. Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang Cara mengukur perilakuTeknik yang digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan instrumen yang memakai skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau chek–list dengan interpretasi penilaian, apabila sekor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert Aziz, 2007103. Skala ini akan digunakan dalam pembuatan instrumen pengukuran perilaku peugas dalam pengisian dokumen rekam Dimensi-dimensi Kelengkapan Rekam MedisMenurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, rekam medis yang lengkap terdiri dari a. Identitas pasien yang merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. b. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap. c. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik. d. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. e. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. f. Pelayanan lainnya maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi dan pencatatan yang baik, yakni a. Nama terang dokter atau atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di sertai gelar Waktu yang dicatat adalah tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan Aturan penulisan dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada baris yang kosong baris tetap. Bila ada baris yang kosong maka ditutup dengan garis Koreksi yang benar yang hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dengan cara menarik garis lurus diatas tulisan yang salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan. Tidak diperbolehkan melakukan penghapusan kata yang salah dengan tipp-ex atau Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerilakuMenurut Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah faktor predisposisi predisposing factors. Faktor predisposisi merupakan suatu keadaan pikiran tentang sesuatu yang menguntungkan, antara lain jenis kelamin, umur, pengalaman, pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya sebagai berikut a. Martono 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan seperti manajemen, psikologi, pendidikan dan sebagainya. Secara teoritis, kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Menurut Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak. Beliau juga menyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang akan semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik. Dengan demikian, semakin bertambah umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Nursalam 2003 menyatakan bahwa pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Menurut Notoatmojo 2003a , seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi dan luas. Notoatmojo 2007 juga menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Seseorang yang berpendidikan kesehatan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang baik akan memiliki kemampuan yang baik pula dalam pengisian dokumen rekam Status ekonomi seseorang yang ditandai dengan penghasilannya yang tinggi akan menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang Notoatmojo, 2003. Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2003a mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar individu menyebabkan terjadinya interaksi yang akan direspon individu tersebut sebagai pengetahuan. Nursalam 2003 juga menyatakan bahwa seseorang akan memperoleh pengalaman dari lingkungannya yang akan mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam paparan teori-teori dan peraturan perundangan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku pengisian dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis serta autentifikasi dan pencatatan yang baik. B. Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis1. Pengertian Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam kamus umum bahasa Indonesia 2003, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya atau yang diketahui karena mengalami, melihat dan mendengar. Seorang petugas medis maupun paramedis perlu mengetahui nilai guna rekam medis. Dalam buku petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek administrasi, legal, finansial, riset dan aspek Dimensi-dimensi Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Russo dalam Widjaja, 2014, rekam medis yang merupakan data dasar setelah diproses menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan dalam bidang administrasi, legal, riset, finansial, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran sebagai berikut a. Aspek administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Melalui dokumentasi rekam medis akan dapat dilihat peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan, guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut. b. Aspek legal Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menengakkan keadilan. Rekam medis adalah milik dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku UU Praktek Kedokteran RI Tahun 2004 pasal 46 ayat 1. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, maka dokumentasi rekam medis akan diperlukan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif dan ditandatangi oleh tenaga kesehatan, tanggal, dan nama jelas harus dicantumkan. Rekam medis sebagai alat bukti keterangan ahli Pasal 186 KUHP dan sebagai alat bukti surat Pasal 187 KUHP, atau untuk membuktikan bahwa telah melakukan upaya yang maksimal untuk menyembuhkan pasien sesuai dengan standar profesi Aspek finansial Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sejak diterbitkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI sejak tanggal 01 Januari 2014, mengimplementasikannya dengan melaksanakan program jaminan kesehatan sosial yang dikenal dengan nama program Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Pemerintah dalam melakukan pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit metode case mix payment yaitu pembiayaan berbasis keluaran/hasil dan dilakukan dengan pengelompokan diagnosis penyakit yang dikaitkan dengan biaya perawatan dan dimasukan ke dalam group-group yang saat ini dikenal dengan sistem INA-CBGs. Tarif INA-CBG merupakan tarif paket pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang meliputi jasa pelayanan medis dan non-medis, prosedur/tindakan, obat/bahan habis pakai, pemeriksaan penunjang serta ruang perawatan yang diberikan kepada seorang pasien selama satu episode rawatan. Pengajuan klaim pelayanan kesehatan oleh rumah sakit menggunakan program INA-CBGs dapat terbayarkan atau terklaim setelah diverifikasi oleh verifikator BPJS terhadap dokumen rekam medis. d. Aspek riset Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini diperlukan untuk perkembangan ilmu kedokteran, teknologi kedokteran maupun pengembangan di bidang profesi tenaga kesehatan lainnya. Selain itu rekam medis dibutuhkan untuk penelitian yang dilakukan oleh pihak ke tiga yang ditunjuk pemerintah untuk sebagai dasar pengambilan kebijakan terhadap pelaksaan suatu program pemerintah maupun dalam rangka perbaikan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. e. Aspek edukasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan. Karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai. Karena rumah sakit dewasa ini dijadikan sebagai lahan untuk praktek pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dari berbagai profesi kesehatan. Dengan rekam medis tersebut tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan dapat mengkaji dalam rangka mempelajari perjalanan suatu Aspek dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Karena berkas rekam medis mempunyai nilai medis sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan perkembangan penyakit. Dengan dokumentasi rekam medis tersebut, berguna sebagai alat komunikasi antara sesama pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Karena pemberian pelayanan kesehatan harus secara Kesehatan masyarakat Rekam medis dapat mengidentifikasi terjadinya wabah penyakit sehingga perencanaan dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara nasional dan internasional. Tugas pemerintah adalah untuk melindungi dan memberi jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Dalam mewujudkannya itu, pemerintah terus melaksanakan upaya kesehatan yaitu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dalam bentuk pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan adanya rekam medis maka pemerintah yang mendelegasikan wewenang kepada aparat di bidang kesehatan akan mengetahui dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. h. Perencanaan dan pemasaran Rekam medis dapat dipakai untuk mengidentifikasi data yang diperlukan guna seleksi dan promosi jasa pelayanan kesehatan. Dengan adanya data dan laporan dari rekam medis sangat berguna bagi pengembangan rumah sakit dengan merencanakan rencana strategis untuk membuka pelayanan kesehatan baru atau pengadaan alat kesehatan baru. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit. 3. Cara Mengukur PengetahuanPengetahuan sesorang dapat diukur dari kemampuan orang tersebut mengungkapkan hal yang diketahuinya dalam bentuk jawaban, baik lisan maupun tulisan. Jawaban tersebut merupakan reaksi dari stimulus yang berupa pertanyaan yang disampaikan baik lisan maupun tulisan, uji yang digunakan untuk mengukur pengetahuan secara khusus dikelompokkan menjadi dua, yaknia. Pertanyaan subyektif yaitu penilaian jawaban melibatkan subyektifitas penilaian sehingga nilainya kemungkinan berbeda antara setiap penilai juga pada setiap waktu. Contohnya, pertanyaan Pertanyaan objektif yaitu penilaian jawaban tidak melibatkan subyektifitas penilai, melainkan dapat dinilai secara pasti dan sama oleh setiap penilai dan pada setiap beberapa pengertian dan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan Kerangka BerpikirPengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Seseorang yang mengetahui aspek administrasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Seseorang yang mengetahui aspek financial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Seseorang yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna untuk penelitian. Seseorang yang mengetahui aspek edukasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai bahan edukasi tenaga kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek dokumentasi dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dokumentasi pelyanan kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek kesehatan masyarakat akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Seseorang yang mengetahui aspek perencanaan dan pemasaran dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perencanaan dan merupakan perangsang yang menyebabkan adanya perubahan perilaku seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula sehingga seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen rekam dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutansebagai bentuk pencatatan yang baik. Pengisian identitas pasien merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik terutama diagnosis yang diderita pasien. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien berikut autentikasinya, yakni nama, gelar, tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan yang dilakukan dengan aturan yang banar dan koreksi yang benar apabila ada dipengaruhi oleh pengetahuan tentang nilai guna, kemampuan pengisian dokemen medis juga dipengaruhi oleh faktor predisposisi lainnya dan juga faktor pemungkin dan faktor penguat, yakniJenis kelamin Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Semakin bertambahnya umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang berpendidikan D-III rekam medis akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam pergaulan Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam pemungkin Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Faktor penguat Meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, undang-undang, peraturan-dan sebagainya serta perencanaan dan mempermudah kaliaan untuk memperoleh data dari porposal-proposal penelitian kesehatan, anda dapat mendownloadnya di link di bawah ini!1. Proposal Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Proposal Faktor Resiko Dan Pola Kuman Dan Test kepekaan antibiotik pada penderitainfeksi saluran kemih di rs dr. kariadi semarang tahun 2004 – 20053. Proposal Pengasuhan Gizi dan Kesehatan Anak Umur 1- 3 Tahun Penderita Gizi Buruk di Kecamatan Anamuban Selatan, kabupaten TTS

ContohJudul Skripsi Manajemen Proyek Teknik Sipil Doc 2019-09-08T00 Rating. 101111184 universitas airlangga fakultas kesehatan masyarakat surabaya 2016 skripsi manajemen risiko keselamatan. Semoga skripsi anda lancar dan terima kasih banyak sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

50 Kumpulan Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Cocok Dijadikan Inspirasi Rekomendasi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersedia di bawah ini. Kamis, 23 Februari 2023 1708 WIB ini kumpulan Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bisa kamu jadikan ide penelitian kamu. - Rekomendasi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersedia di bawah ini. Adanya berbagai referensi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang kami berikan ini diharapkan bisa membantu kamu menemukan judul apa yang ingin kamu teliti. Tidak perlu berlama-lama, berikut ini Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bisa kamu ketahui dan telah kami rangkum dari berbagai sumber. Gambaran Kecelakaan Kerja dan Upaya Keselamatan Kerja di PT ABC Kota DEF Tahun 2003 – 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja Di Kota DEF Tahun XXHubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT ABC Kota DEF Tahun XX. Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri ABC Kota DEF Tahun XX Perbedaan Stres Kerja Antara Guru Tunarungu Dengan Guru Tunagrahita Di SLB-E Negeri ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Di ABC Di Kecamatan DEF Tahun XX Gambaran Perilaku Pemakaian APD Dan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida Di Afdeling ABC Dan DEF Kebun GHI Tahun XX Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pegawai Yang Menggunakan Personal Computer Di PT ABC Kota DEF Tahun XX Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Terminal BBM Medan Group PT. ABC Kota DEF Tahun XX Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja Jamsos TK-LHK oleh cabang ABC Kota DEF, Tahun XX Gambaran Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM Di Pelabuhan ABC Pada Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dan Pedoman Penerapan SMK3 di Kota DEF Tahun XX Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pekerja pada Bagian Produksi Mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan Struktur Basement Crovin Internasional Hotel PT. ABC Kota DEF Agustus 2003-Mei 2004 Gambaran Persepsi Pekerja tentang Risiko Kecelakaan Kerja di Departemen Produksi dan Utility PT. ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Sikap Pekerja Terhadap Penerapan Program K3 Dengan Komitmen Pekerja Pada Perusahaan Di PT. ABC Kota DEF Tahun XX Baca juga 60 Contoh Judul Skripsi Ilmu Gizi yang Mudah Dikerjakan Agar Kamu Wisuda Dengan Cepat Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Menggunakan Perlengkapan Perlindungan Diri PPD Di Kecamatan ABC Tahun XX Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang TB Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Dan Pedoman Penerapan SMK3 Di Kota DEF Tahun XX Gambaran Kebisingan Lalu Lintas Dan Stres Kerja Pada Operator Pompa Bensin Di SPBU X Kecamatan ABC Tahun XX Gambaran Perilaku Petugas Rumah Sakit Terhadap Sistem Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Tinjauan Tentang Upaya Penyelenggaraan Program Keselamatan Kerja Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Petugas Terhadap Penanganan Sampah Medis Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Perilaku Pegawai Tbk Cabang DEF Terhadap Pencegahan Penyakit Degeneratif Tahun XX Gambaran Frekuensi dan Tingkat Keparahan Kecelakaan Kerja Pada Petugas Fumigator PT. ABC Di Pelabuban Laut ABC Kota DEF Tahun XX-XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pembangun Struktur Basement Crown Internasional Hotel PT. ABC Kota DEF Agustus 2003 – Mei 2004 Gambaran Stres Kerja Pada Terapis Anak Autisme Di Yayasan Terapi Anak Autisme Kecamatan ABC Kota DEF Tahun XX Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Hotel ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Pemanen Kelapa Sawit PT. ABC Kecamatan DEF, Kabupaten GHI, Propinsi JKL Tahun XX Gambaran Kelelahan Kerja Pada Pengemudi Bis Antar Kota Di CV. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Gangguan Sistem Pernafasan Pada pekerja Pengeleman Sepatu Di Pusat Industri Kecil PUC ABC Tahun XX Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Karyawan Di Bagian Produksi Seksi Penuangan PTABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pekerja Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri di Kota DEF Tahun XX Gangguan Pembuluh Darah Vena Pada Pekerja Quality Control Di Kebun ABC PTP Nusantara DEF Tahun XX Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Safety Driving pada Pengemudi Mobil Tangki Terminal BBM Medan Group ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaata Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Gambaran Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pekerja Pengeleman Sepatu Di Provinsi ABC Hubungan Kebisingan Terhadap Stres Pada Pekerja Bagian Produksi PT. ABC Tahun XX sebuah skripsi kesehatan masyarakat Pengaruh shift kerja dengan stress kerja terhadap karyawan pada bagian produksi PT. ABC Analisis sikap kerja dan persepsi kelelahan kerja karyawan loundry di Laundry ABC Hubungan ergonomi kerja terhadap keluhan nyeri punggung pada pengemudi angkutan kota jurusan ABC-DEF skripsi k3 Hubungan Sikap Pekerja Terhadap Penerapan Program K3 Dengan Komitmen Pekerja Pada Perusahaan Di PT. ABC Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di PT ABC Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi di bengkel ABC Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota ABC Tahun 2014 skripsi kesmas Hubungan Pengetahuan Tenaga Kerja pada bagian Pengolahan dengan Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran APP di PTABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan Peserta PT. ABC Kota DEF Tahun XX Perbedaan Stres Kerja Antar karyawan di PT ABC Gambaran Kecelakaan Kerja Di PT. ABC Kota DEF Hubungan Pelaksanaan Program K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT ABC Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. ABC Kota DEF Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Dan Pedoman Penerapan SMK3 Di PT. ABC Gambaran Kepuasan Kerja Pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Perilaku Pekerja Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 di PT ABC Pengaruh kebisingan dan masa kerja terhadap stress kerja pada bagian packing di PT ABC Hubungan antara pengetahuan dan motivasi k3 karyawan dengan penerapan manajemen K3 pada PT ABC Analisis Yuridis Terhadap Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Pembangunan Kampus 4 Universitas ABC Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Dengan Metode Hirarc Pada Produksi Gula Di Pt. ABC Pg DEF Analisis Penerapan Dan Dampak Higiene Karyawan Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Di Kota DEF Efek Intervensi Pelatihan Dan Safety Briefing Pada Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Penjamah Makanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Evaluasi Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Pada Proyek Pembangunan Light Rail Transit lrt ABC Fase 1 DAERAH DEF-velodrome Identifikasi Pemenuhan Ketentuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Pada Kegiatan Penggergajian Di Ud. ABC Iklim, Intensi Dan Performansi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Terkait Cedera Tertusuk Dan Tersayat cts, Kajian Penerapan The Theory Of Planned Behavior tpb Di Rsup ABC Kota DEF Kepatuhan Pekerja Industri Kayu Lapis Terhadap Prosedur Kerja Dan K3 Perekatan Di Pt ABC, Kabupaten DEF, Provinsi GHI Kepatuhan Pekerja Terhadap Ketentuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Dan Prosedur Kerja Di Tpk ABC, Perum Perhutani DEF Mitigasi Risiko Bahaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Di Industri Kerajinan ABC GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN DI PANTI ASUHAN LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR DENGAN KEBERADAAN VEKTOR TIKUS DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XXPENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN XX ANALISIS KANDUNGAN KLORIN CI2 PADA BERAS YANG BEREDAR DI TIGA PASAR TRADISIONAL LOKASI TAHUN XX GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PRAKTEK DOKTER GIGI LOKASI TAHUN XX KUALITAS AIR MINUM DI DUA DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XX SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLI BEKAS BENGKEL MOTOR YANG ADA DI SEPANJANG JALAN KECAMATAN LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOKASI TAHUN XX PENGGUNAAN AIR HUJAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN LOKASI TAHUN XX ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN AIR TEBU YANG DIJUAL DI PASAR LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR, KONDISI SUMUR DAN GERAKAN 3M TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DBD DI DESA SUNGAI TERITIB WILAYAH KERJA PUKESMAS LOKASI TAHUN XX TINJAUAN PENGGUNAAN ZAT PEWARNA PADA PRODUKSI CENDOL DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XX FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA LOKASI TAHUN XX PEMERIKSAAN BORAKS PADA LONTONG SIAP KONSUMSI YANG DIJUAL DI LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLI SPESIALIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN XX Perbedaan Stres Kerja Antara Pegawai Dinas Dalam Dan Dinas Luar AJB Bumiputera 1912 Cabang Binjai Tahun 2009 Hubungan Kebisingan Terhadap Stres Pada Pekerja Bagian Produksi Baru Medan Tahun 2008 Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan Peserta PT. Jamsostek Persero Cabang P. Siantar Tahun 2002 Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Medan Tahun 2010 Hubungan Pengetahuan Tenaga Kerja pada bagian Pengolahan dengan Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran APP di PT, Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Sawit Langkat Tahun 2006 Gambaran Kepuasan Kerja Pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan Tahun 2005 Hubungan Perilaku Pekerja Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dengan Timbulnya Dermatomikosis di Potong Hewan Kota Medan Tahun 2003 Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator SPBU Antara Shift Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa Tahun 2009. Hubungan Faktor-faktor Penyebab dan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Sepeda Motor di Kota Medan Tahun 2008-2010 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Perajin Sulaman Tangan Di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang, Sumatera Barat Tahun 2010 Gambaran Densitas Tulang Pada Pegawai Balai Riset Standardisasi Industri Medan Tahun 2010 Gambaran Kelainan Kulit Pada Nelayan di Yong Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Belawan Tahun 2008 Gambaran Kelelahan Pada Pengemudi Angkutan Kota Di Kota Dumai Tahun 2005 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pengurus P2K3 dan Tenaga Kerja terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Cakra Compact Aluminium Industries Tanjung Morawa Tahun 2005 Gambaran Biaya Langsung Kecelakaan Kerja Di PTPN III Kebun Aek Nabara Selatan tahun 2002-2004 Gambaran Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Mengenai Radiasi Sinar X Pada Pekerja Di Unit Radiologi RSU Santa Elisabeth Medan Tahun 2004 Baca juga 90 Referensi Judul Skripsi Sastra Bahasa Indonesia Terbaru yang Cocok Dijadikan Inspirasi Perilaku Siswa Jurusan Listrik Pemakaian Tentang Keselamatan Kerja Di Sekolah Teknik Menengah STM PEMDA Kisaran Tahun 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja dan Upaya Keselamatan Kerja di PT Bandar Bunder Tebing Tinggi Tahun 2003 – 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja Di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011. Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri Kuta Tuha BalangPidie Aceh Barat Daya Tahun 2009 Perbedaan Stres Kerja Antara Guru Tunarungu Dengan Guru Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan Tahun 2011 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Di Harum Manis Di Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010 Gambaran Perilaku Pemakaian APD Dan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida Di Afdeling V Dan VI Kebun Dolok Ilir PTPN IV Tahun 2010 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pegawai Yang Menggunakan Personal Computer Di PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Tahun 2011 Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina Persero Region I Sumbagut Labuhan Deli-Belawan Tahun 2011 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja Jamsos TK-LHK oleh cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010 Gambaran Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM Di Pelabuhan Belawan Pada Tahun 2009 Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dan Pedoman Penerapan SMK3 di PT. Inalum Kuala Tanjung Tahun 2005 Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. INALUM Kuala Tanjung Tahun 2011 ProfilDinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014. Indriyani, D, 2014, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta. Kumalasari, I, 2012, Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan, Salemba Medika : Jakarta Yustina, I, 2007, Pemahaman Keluarga Tentang Kesehatan Reproduksi, Pustaka Bangsa Press : Medan Metode penelitian empiris dalam ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang lazim dikenal selama ini adalah metode survei, yaitu suatu metode penelitian yang mengandalkan ilmu statistik dalam menganalisis gejala empiris. Dengan dipakainya pendekatan ilmu statistik untuk menarik generalisasi empiris, data-data yang dikumpulkan dalam penelitian survei bersifat kuantitatif. Artinya, data-data yang dinilai diubah ke dalam bentuk angka-angka statistik. Data yang dicari dan dianalisis mempunyai ciri demikian. Oleh karena itu, survei sering disebut sebagai penelitian kuantitatif. Namun, di tengah menjamurnya penelitian survey terdapat keraguan akan kemampuan penelitian survei untuk menganalisis setiap gejala sosial budaya dalam masyarakat. Menyadari kekurangan-kekurangan yang muncul dalam penelitian survei, penelitian kualitatif dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut, tentunya dalam kaitan ini adalah penelitian-penelitian di bidang kesehatan. Penelitian kualitatif di bidang kesehatan merupakan penelitian yang sangat berkaitan dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian menyangkut bidang kesehatan. Informasi yang didapatkan dari penelitian kualitatif berdasarkan pendapat, cerita, dan perilaku dari responden atau informan, termasuk gambaran situasi secara fisik dan sosial di lokasi penelitian. Penelitian kualitatif tersebut sudah merupakan kebutuhan dalam bidang kesehatan sejak ada pemahaman peran aspek sosial budaya dan perilaku yang berkaitan dengan status kesehatan. Dalam beberapa dekade terakhir, sudah mulai sering dilakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif seiring dengan berkembangnya pertanyaan penelitian yang memerlukan data atau informasi yang bersifat kualitatif, yang tidak dapat terungkap jika menggunakan pendekatan kuantitatif survei. Data kualitatif bisa sebagai pendukung data kuantitatif ataupun sebaliknya sebagai penelitian utama yang didukung oleh data kuantitatif, atau sebagai pelengkap satu sama lain, tergantung dari pertanyaan penelitian yang akan dijawab. Dalam buku ini, akan dijelaskan secara rinci yang mencakup prinsip dasar penelitian kualitatif serta perbedaannya dengan studi kuantitatif, pengelolaan, analisis, penyajian dan penyimpanan data kualitatif. Diharapkan dengan buku ini dapat membantu peneliti di bidang kesehatan dalam manajemen data kualitatif sehingga data dapat lebih berkualitas dan dimanfaatkan semaksimal mungkin serta dapat tersimpan dengan baik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENERBIT PT KANISIUSPENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG KESEHATANPenulisNunik KusumawardaniRachmalina SoerachmanAgung Dwi LaksonoLely Indrawaī†ŸPuī†Ÿ Sari ParamitaEditorKasnodihardjo Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan1015003005Ā© 2015 - PT KanisiusPenerbit PT Kanisius Anggota IKAPIJl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Isī†Ÿmewa Yogyakarta 55281, INDONESIAKotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011, INDONESIATelepon 0274 588783, 565996; Fax 0274 563349E-mail oce ke- 3 2 1Tahun 17 16 15Editor Erdian Desainer isi NaelDesainer sampul Joko S ISBN 978-979-21-4246-4Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari oleh PT Kanisius Yogyakarta iiiKATA PENGANTARMetode peneliī†Ÿan empiris dalam ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang lazim dikenal selama ini adalah metode survei, yaitu suatu metode peneliī†Ÿan yang mengandalkan ilmu staī†Ÿsī†Ÿk dalam menganalisis gejala empiris. Dengan dipakainya pendekatan ilmu staī†Ÿsī†Ÿk untuk menarik generalisasi empiris, data-data yang dikumpulkan dalam peneliī†Ÿan survei bersifat kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Arī†Ÿnya, data-data yang dinilai diubah ke dalam bentuk angka-angka staī†Ÿsī†Ÿk. Data yang dicari dan dianalisis mempunyai ciri demikian. Oleh karena itu, survei sering disebut sebagai peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿ di tengah menjamurnya peneliī†Ÿan survei terdapat keraguan akan kemampuan peneliī†Ÿan survei untuk menganalisis seī†Ÿap gejala sosial budaya dalam masyarakat. Menyadari kekurangan-kekurangan yang muncul dalam peneliī†Ÿan survei, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut, tentunya dalam kaitan ini adalah peneliī†Ÿan-peneliī†Ÿan di bidang kualitaī†Ÿf di bidang kesehatan merupakan peneliī†Ÿan yang sangat berkaitan dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian menyangkut bidang kesehatan. Informasi yang didapatkan dari peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf berdasarkan pendapat, cerita, dan perilaku dari responden atau informan, termasuk gambaran situasi secara ī„®sik dan sosial di lokasi peneliī†Ÿan. Peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatanivtersebut sudah merupakan kebutuhan dalam bidang kese-hatan sejak ada pemahaman peran aspek sosial budaya dan perilaku yang berkaitan dengan status kesehatan. Dalam beberapa dekade terakhir, sudah mulai sering dilakukan peneliī†Ÿan yang menggunakan pendekatan kualitaī†Ÿf seiring dengan berkembangnya pertanyaan peneliī†Ÿan yang memerlukan data atau informasi yang bersifat kualitaī†Ÿf, yang ī†Ÿdak dapat terungkap jika menggunakan pendekatan kuanī†Ÿtaī†Ÿf survei. Data kualitaī†Ÿf bisa sebagai pendukung data kuanī†Ÿtaī†Ÿf ataupun sebaliknya sebagai peneliī†Ÿan utama yang didukung oleh data kuanī†Ÿtaī†Ÿf, atau sebagai pelengkap satu sama lain, tergantung dari pertanyaan peneliī†Ÿan yang akan dijawab. Dalam buku ini, akan dijelaskan secara rinci yang men-cakup prinsip dasar peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf serta perbedaannya dengan studi kuanī†Ÿtaī†Ÿf, pengelolaan, analisis, penyajian dan penyimpanan data kualitaī†Ÿf. Diharapkan dengan buku ini dapat membantu peneliī†Ÿ di bidang kesehatan dalam manajemen data kualitaī†Ÿf sehingga data dapat lebih ber-kualitas dan dimanfaatkan semaksimal mungkin serta dapat tersimpan dengan baik. Jakarta, Januari 2015 Penulis vDAFTAR ISIKata Pengantar ............................................................ iiiDaī…Œar Isi ...................................................................... vDaī…Œar Tabel ................................................................ viDaī…Œar Gambar ............................................................. viiBab 1. Pengerī†Ÿan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf ...................... 1Nunik KusumawardaniBab 2. Desain Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf ............................. 9Nunik Kusumawardani Rachmalina Soerachman Bab 3. Pengumpulan Data Kualitaī†Ÿf .......................... 15Agung Dwi LaksonoBab 4. Pengelolaan Data Kualitaī†Ÿf ............................ 35Lely Indrawaī†Ÿ Puī†Ÿ Sari 5. Analisis Data Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf ................... 49Rachmalina Soerachman Astridya ParamitaBab 6. Penyajian Data Kualitaī†Ÿf ................................. 65Puī†Ÿ Sari H. Lely Indrawaī†ŸBab 7. Penutup .......................................................... 77INDEKS ....................................................................... 81 DAFTAR TABELTabel Perbedaan Pendekatan Metode Peneliī†Ÿan dalam Aspek Karakterisī†Ÿk Data antara Kuanī†Ÿtaī†Ÿf dan Kualitaī†Ÿf Data .................. 5Tabel Metode Peneliī†Ÿan Pendekatan Kuanī†Ÿtaī†Ÿf versus Kualitaī†Ÿf ........................................ 17Tabel Contoh Matriks Pengumpulan Data ......... 39Tabel Contoh Jadwal Kegiatan Peneliī†Ÿan Etnograī„® 42Tabel Contoh Matriks Hasil Studi Kualitaī†Ÿf ..Flu Burung di Desa Batu Banyak Sumatera Barat 61Tabel Contoh Matriks Pola Pemberian Makan Bayi 68Tabel Contoh Tabel Hasil Analisis Situasi Pelayanan PKPR ......................................................... 71 DAFTAR GAMBARGambar Contoh Format Catatan Wawancara- Observasi ............................................. 38Gambar Contoh Transkrip Wawancara dan Observasi ............................................. 44Gambar Contoh Diagram Alasan Terlambat Memberikan Makanan Lunak .............. 69Gambar Contoh Flow Chart Proses Tindakan Ibu Mengatasi Diare pada Anak ........... 70 11Bab 1Pengertian Penelitian KualitatifNunik KusumawardaniSeseorang yang akan melakukan peneliī†Ÿan dengan pen dekatan kualitaī†Ÿf, sebelum melaksanakan suatu pene-liī†Ÿan, perlu memahami dengan benar pengerī†Ÿan peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf agar dapat menghasilkan intepretasi yang akurat dan valid dalam menjawab suatu pertanyaan peneliī†Ÿan. Desain, metode pengumpulan data, pengelolaan data, dan penulisan hasil dari peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf berbeda dengan data dari hasil peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Untuk itu, dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut mengenai prinsip dasar peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, dan mengapa perlu dilakukan peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿ Peneliī†Ÿan Kualitaī†ŸfA. Peneliī†Ÿ perlu memahami mengenai perbedaan antara peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dan peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf agar dapat melakukan peneliī†Ÿan dengan pendekatan kualitaī†Ÿf. Kedua metode peneliī†Ÿan mempunyai paradigma teoreī†Ÿs, gaya, dan asumsi paradigmaī†Ÿs peneliī†Ÿan yang berbeda. Masing- Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan2masing memuat kekuatan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu peneliī†Ÿan sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial, termasuk ilmu peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf antara lain seperī†Ÿ dinya-takan oleh Slank 2002 adalah bahwa peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf merupakan suatu bentuk analisis empiris atau invesī†Ÿgasi yang sistemaī†Ÿs menjadi suatu makna tertentu. Maksud sistemaī†Ÿs di sini adalah melalui proses yang direncanakan, mengikuī†Ÿ aturan yang berlaku dalam prinsip peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf. Sedangkan kata ā€œempirisā€ dalam pengerī†Ÿan tersebut berarī†Ÿ suatu bentuk analisis atau invesī†Ÿgasi yang bersifat langsung dari kejadian atau pengalaman yang sebenarnya. Penerjemahan dari kata membuat invesī†Ÿgasi menjadi suatu makna tertentu; peneliī†Ÿ berupaya untuk memahami bagaimana orang lain dapat mengerī†Ÿ atau memaknai hasil dari invesī†Ÿgasi peneliī†Ÿ Sonia, 2005.Prinsip Dasar Peneliī†Ÿan Kualitaī†ŸfB. Metode kuanī†Ÿtaī†Ÿf berakar pada paradigma tradisional, posiī†Ÿvisī†Ÿk, eksperimental atau empiricist. Peneliī†Ÿan kuan-ī†Ÿtaī†Ÿf mengukur fakta objekī†Ÿf melalui konsep yang ditu-runkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan memperhaī†Ÿkan aspek angka atau besaran serta hubungan antara variabel melalui uji staī†Ÿsī†Ÿk. Dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf jumlah subjek harus diperhitungkan agar dapat menghasilkan suatu interpretasi data yang menggambarkan keterwakilan suatu populasi tertentu serta kekuatan hubungan antara variabel yang kualitaī†Ÿf biasanya terlibat dalam interaksi Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 3dengan realitas yang diteliī†Ÿnya. Sebagaimana dijelaskan se be lumnya, metode peneliī†Ÿan mempunyai pola asumsi para digmaī†Ÿs. John W. Cresswell menilik beberapa dimensi asumsi paradigmaī†Ÿs yang membedakan peneliī†Ÿan kuan-ī†Ÿtaī†Ÿf dengan kualitaī†Ÿf. Dimensi-dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, axiologis, retorik, serta pendekatan metodologis. Secara ontologis, peneliī†Ÿ kuanī†Ÿtaī†Ÿf meman-dang realitas sebagai ā€œobjekī†Ÿfā€ dan dalam kacamata ā€œout thereā€, serta independen dari dirinya. Sementara itu, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf memandang realitas sebagai hasil rekon-struksi oleh individu yang terlibat dalam situasi sosial. Secara epistemologis, peneliī†Ÿ kuanī†Ÿtaī†Ÿf bersikap independen dan menjaga jarak detachment dengan realitas yang diteliī†Ÿ. Sementara peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf, menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang diteliī†Ÿnya. Secara retoris atau penggunaan bahasa, peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf biasanya menggunakan bahasa-bahasa peneliī†Ÿan yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau data-data staī†Ÿsī†Ÿ demikian, terminologi atau konsep-konsep yang sering digunakan dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf adalah ā€œrelaī†Ÿonshipā€ dan ā€comparisonā€. Sementara, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf lebih sering ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperī†Ÿ ā€œunderstandingā€, ā€œdiscoverā€, dan ā€œmeaningā€. Secara metodologis, peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf lekat dengan penggunaan logika dedukī†Ÿf di mana teori dan hipotesis diuji dalam logika sebab akibat. Desain yang bersifat staī†Ÿs digunakan melalui penetapan konsep-konsep, variabel peneliī†Ÿan serta hipotesis. Sementara itu, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf lebih mengutamakan penggunaan logika indukī†Ÿf di mana kategorisasi dilahirkan dari komunikasi peneliī†Ÿ dengan informan di lapangan atau data-data yang ditemukan. Dengan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan4demikian, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf bercirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial Creswell, 1994 4-7.Penggunaan pendekatan kuanī†Ÿtaī†Ÿf dan kualitaī†Ÿf atau gabungan keduanya ditetapkan berdasarkan pertanyaan dan tujuan dari peneliī†Ÿan. Pendekatan kuanī†Ÿtaī†Ÿf diperlukan untuk menggambarkan besaran masalah dan menjawab pertanyaan peneliī†Ÿan yang berkaitan dengan kekuatan angka atau hubungan antara variabel yang diteliī†Ÿ menjawab pertanyaan ā€œwhatā€, ā€œwhenā€, ā€œwhereā€, ā€œhow bigā€, ā€œhow muchā€, dan lain-lain. Sedangkan peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf lebih mengarah pada pertanyaan peneliī†Ÿan yang bersifat eksplorasi atau penggalian masalah yang ada ataupun kedalaman variabel yang diteliī†Ÿ menjawab pertanyaan ā€œhowā€ dan ā€œwhyā€, yang menggambarkan substansi cerita atau gambar. Peneliī†Ÿ perlu menetapkan metodologi suatu peneliī†Ÿan yang membutuhkan desain studi kualitaī†Ÿf ataupun kuanī†Ÿtaī†Ÿf berdasarkan masalah peneliī†Ÿan atau pertanyaan peneliī†Ÿan yang akan dijawab. Peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf akan menjawab masalah peneliī†Ÿan atau pertanyaan peneliī†Ÿan yang mengarah pada penjelasan proses atau latar belakang suatu kejadian dalam bentuk suatu opini, pendapat, ataupun penjelasan terhadap suatu masalah. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 5Tabel Perbedaan Pendekatan Metode Peneliī†Ÿan dalam Aspek Karakterisī†Ÿk Data Antara Kuanī†Ÿtaī†Ÿf dan Kualitaī†Ÿf DataKuanī†Ÿtaī†Ÿf Kualitaī†ŸfMengukur fakta-fakta objekī†ŸfMengonstruksikan realitas dan makna kulturalFokus pada variabel-variabel Fokus pada proses dan perisī†Ÿwa secara interakī†ŸfReliabilitas adalah kunci Otenī†Ÿsitas adalah kunciBebas nilai Hadirnya nilai secara eksplisitBebas dari konteks Dibatasi situasiBanyak kasus dan subjek Sedikit kasus dan subjekAnalisis staī†Ÿsī†Ÿk Analisis temaī†ŸkPeneliī†Ÿ terpisah Peneliī†Ÿ terlibatPada Tabel dapat dilihat perbedaan dalam aspek karakterisī†Ÿk data dan pendekatan antara metode peneliī†Ÿan antara kuanī†Ÿtaī†Ÿf dan kualitaī†Ÿf data. Berikut ini beberapa poin penī†Ÿng pada metode kualitaī†Ÿ mengarah pada konstruksi1 gambaran kondisi atau subjek yang diteliti dengan memperhatikan aspek kultural dan sosial yang menekankan pada proses dan kejadian secara 2 interaktif. Mengutamakan otentisitas dibandingkan reliabilitas3 sebagai kunci dalam penelitian. Jumlah sampel atau responden ditetapkan berdasarkan 4 kejenuhan respons atau makna tertentu dan bukan berdasarkan besar populasi atau keterwakilan kondisi tertentu. Sumber W. Lawrence Neuman, Social Research Methods Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approaches, Needham Heights, MA Allyn& Bacon, 1997, hlm. 14. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan6analisis data5 kualitatif dilakukan berdasarkan tema dan tidak menggunakan uji statistik. Pengumpulan data6 berkaitan erat dengan keterlibatan peneliti secara langsung sebagai bagian dari instrumen penelitian Neuman, 1997.C. PenutupPada dasarnya, peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dapat diarī†Ÿkan sebagai suatu desain peneliī†Ÿan yang mengutamakan keda-laman isi atau makna data yang bukan diukur secara besaran. Prinsip dasar peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf adalah interaksi atau keter-libatan peneliī†Ÿ dengan responden untuk menggali informasi yang lebih dalam; informasi yang didapatkan dari peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf ī†Ÿdak menggambarkan keterwakilan populasi atau ī†Ÿdak bisa untuk PustakaCreswell, John. W. 2003. Research Desgin Qualitaī†Ÿve, Quanī†Ÿtaī†Ÿve and Mixed Methods Approaches. 2nd Ediī†Ÿon. California, Sage Publicaī†Ÿ E. G., & Lincoln, Y. S., 1994. Compeī†Ÿng paradigms in qualitaī†Ÿve research. In N. K. Denzin& Y. S. Lincoln Eds., Handbook of qualitaī†Ÿ Catherine and Rossman Gratchen B., 2006. Designing Qualitaī†Ÿve Research. Sage Publicaī†Ÿon. Thousand W L., 1997. Social Research Methods Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approaches, MA Allyn&Bacon, Needham Heights. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 7Ospina, Sonia and Wagner, Robert F., 2004. Qualitaī†Ÿve Research. Encyclopedia of Leadership. Edited by G. Goethals, G. Sorenson, J. MacGregor. Sage Publicaī†Ÿons, London, Thousand Oaks CA, New Michael Quinn, 2002. Qualitaī†Ÿve Research and Evaluaī†Ÿon Method. 3rd ediī†Ÿon. Sage Publicaī†Ÿon, California, USA. 9Bab 2Jenis Penelitian KualitatifNunik KusumawardaniRachmalina SoerachmanDesain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf bervariasi berdasarkan tuju-an penggunaan serta metode pengumpulan data. Suatu pene liī†Ÿan dapat menetapkan desain kualitaī†Ÿf yang akan digunakan dengan melihat pertanyaan peneliī†Ÿan ataupun tujuan peneliī†Ÿan secara khusus. Beberapa desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, antara lain etnograī„®, grounded research, feno-menologi, studi kasus, dan peneliī†Ÿan sejarah. Pada bagian ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf. Etnograī„®A. Etnograī„® merupakan desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang sering digunakan dalam peneliī†Ÿan-peneliī†Ÿan antropologi. Berawal dari ilmu antropologi, peneliī†Ÿan etnograī„® meru-pakan peneliī†Ÿan mengenai kebudayaan pada suatu populasi atau kelompok masyarakat tertentu dalam kurun waktu yang cukup intensif dan berkelanjutan. Dalam pemikiran Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan10antropolog, peneliī†Ÿan menggunakan metode etnograī„® ī†Ÿdak berbeda dengan peneliī†Ÿan yang menggunakan metode kualitaī†Ÿf. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneliī†Ÿan etnograī„®, peneliī†Ÿ melakukan observasi/pengamatan dan secara akī†Ÿf terlibat dalam kehidupan dan kegiatan kelompok yang diamaī†Ÿ, di samping juga wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci dalam kelompok masyarakat tersebut. Mengapa dalam peneliī†Ÿan etnograī„® digunakan isī†Ÿlah ā€œinformanā€? Informan adalah orang yang memberitahu atau menjawab pertanyaan atau memberikan informasi tentang kebudayaannya. Peneliī†Ÿan etnograī„® pada dasarnya bertujuan untuk memahami atau menggali kehidupan, perilaku tertentu dalam sekelompok masyarakat. Desain peneliī†Ÿan etnograī„® merupakan desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang membutuhkan waktu lama dan biaya yang relaī†Ÿf ī†Ÿnggi serta menuntut kemampuan peneliī†Ÿ untuk masuk dalam kehidupan kelompok masyarakat yang diteliī†Ÿ agar mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat memahami perilaku, budaya atau kebiasaan tertentu. Penentuan lama waktu suatu peneliī†Ÿan etnograī„® ditetapkan berdasarkan tujuan peneliī†Ÿan serta ī†Ÿngkat kejenuhan penggalian. Pada umumnya, peneliī†Ÿan etnograī„® yang sudah dilakukan dalam bidang kesehatan, bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan peneliī†Ÿan. Contohnya, kenapa ibu hamil di desa lebih memilih ditolong oleh dukun; kenapa ī†Ÿngkat kesembuhan penderita TB cenderung rendah di daerah tertentu; aspek budaya yang bagaimana yang mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan; dan lain-lain. Contoh peneliī†Ÿan etnograī„® di bidang kesehatan adalah peneliī†Ÿan yang dilakukan oleh A Prout Actor-network theory, technology and medical sociology an illustraī†Ÿve analysis of Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 11the metered dose inhaler. Social Health Illness. 1996; 18 198–219.Prinsip-prinsip dalam peneliī†Ÿan etnograī„® adalahsumber informasi1 adalah informan; apa yang diketahui informan2 tentang kebudayaannya; konsep-konsep apa yang dipakai informan untuk meng-3 klasifikasikan pengalamannya; bagaimana informan4 mendefinisikan konsep-konsep tersebut; teori lokal5 apa yang digunakan informan untuk mene-rapkan pengalamannya; bagaimana peneliti dapat me nerjemahkan pengetahuan, 6 kebudayaan informan7 tersebut ke dalam suatu deskripsi ilmiah sehingga dapat dipahami oleh orang/peneliti lain yang membaca hasil penelitiannya. 8 Grounded ResearchB. Desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf grounded research atau disebut juga grounded theory merupakan peneliī†Ÿan kuali-taī†Ÿf, yang bertujuan menemukan teori baru dari data atau bukī†Ÿ yang ada atau bisa diarī†Ÿkan peneliī†Ÿan yang bersifat indukī†Ÿf. Peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf berbeda dengan peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf yang sebagian besar ingin membukī†Ÿkan suatu hipotesis yang berasal dari teori-teori tertentu atau ingin membukī†Ÿkan teori yang ada dengan kenyataan di lapangan. Misalnya, dari penggalian bukī†Ÿ atau informasi-informasi yang ada mengenai budaya ibu melahirkan dengan ditolong oleh dukun, bisa didapatkan teori yang baru mengenai alasan ibu memilih melahirkan dengan ditolong oleh dukun. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan12Contoh peneliī†Ÿan bidang kesehatan yang menggunakan grounded research adalah ā€œToo complex and ī†Ÿme-consuming to ī„®t in! Physicians’ experiences of elderly paī†Ÿents and their parī†Ÿcipaī†Ÿon in medical decision making a grounded theory studyā€, oleh Anne Wissendorf, dkk. tersedia pada tautan berikut; hp// C. Desain fenomenologis digunakan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang bertujuan ingin memahami atau menggali kenyataan yang dialami atau perilaku tertentu individu atau kelompok individu serta aspek-aspek yang mendasari suatu perasaan, pendapat, kejadian, hubungan, dan lain-lain. Desain ini sering digunakan pada peneliī†Ÿan tentang ī„®losoī„® suatu perilaku atau kejadian tertentu. Contoh peneliī†Ÿan yang menggunakan konsep feno-menologi adalah ā€œAnatomy of life and well-being A frame-work for the contribuī†Ÿons of phenomenology and complexity theoryā€, oleh Robert Mugerauer tersedia pada tautan hp// arī†Ÿcles/.Studi KasusD. Dalam desain studi kasus peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, kasus dapat berupa individu, suatu program, kejadian proses, insī†Ÿtusi, organisasi, kelompok sosial, yang diteliī†Ÿ dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai metode pengumpulan data kualitaī†Ÿf. Studi kasus kualitaī†Ÿf sering dilakukan dalam ilmu kedokteran dan kesehatan, hukum dan bisnis. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 13Contoh peneliī†Ÿan studi kasus adalah ā€œMental Health Response in Haiī†Ÿ in the Aī…Œermath of the 2010 Earthquake A Case Study for Building Long-Term Soluī†Ÿonsā€, oleh Giuseppe Raviola tersedia pada tautan berikut hp//www. Peneliī†Ÿan Sejarah Historical ResearchE. Desain peneliī†Ÿan ā€œhistorical researchā€ merupakan pene-liī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang menggunakan data catatan, buku harian, cerita sejarah, foto atau gambar dan artefak sejarah lainnya untuk bisa menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan suatu kejadian, prinsip ī„®lsafat tertentu, atau perilaku tertentu pada individu ataupun kelompok individu tertentu. Desain ini lebih sering digunakan pada peneliī†Ÿan ilmu sosial, budaya, dan antropologi. Contohnya, ā€œPaī†Ÿent Groups and the Construcī†Ÿon of the Paī†Ÿent-Consumer in Britain An Historical Overviewā€ oleh Alex Mold tersedia pada tautan berikut hp// Contoh lainnya, ā€œHistorical Perspecī†Ÿve of Athleī†Ÿc Training Clinical Educaī†Ÿonā€ oleh Thomas G Weidner tersedia pada tautan berikut hp// PMC164429/.PenutupF. Penggunaan jenis atau desain peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf ditetapkan berdasarkan tujuan peneliī†Ÿan dan pertanyaan peneliī†Ÿan yang akan dijawab, di samping juga memper-ī†Ÿmbangkan waktu dan sumber daya yang dimiliki dalam menyelesaikan peneliī†Ÿan tersebut. Desain studi kualitaī†Ÿf Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan14untuk kepenī†Ÿngan kesehatan masyarakat lebih mengarah pada desain studi kasus dan etnograī„®. Daī…Œar PustakaEkdahl A W, Hellstrom I, Anderson L, et al. 2012. ā€œToo complex and ī†Ÿme-consuming to ī„®t in! Physicians’ experiences of elderly paī†Ÿents and their parī†Ÿcipaī†Ÿon in medical decision making a grounded theory studyā€. BMJ Open; 2 A. 2010. ā€œPaī†Ÿent Groups and the Construcī†Ÿon of the Paī†Ÿent-Consumerā€ in Britain An Historical Overview. Jnl Soc. Pol; 39 4 505 – Z, Fernando B, Kalra D, et al. 2014. ā€œNaī†Ÿonal evaluaī†Ÿon of the beneī„®ts and riks of greater structuring and coding of the electronic health record exploratory qualitaī†Ÿve invesī†Ÿgaī†Ÿonā€. J Am Med Inform Assoc; 21 492 – 500. Mugerauer R. 2010. ā€œAnatomy of life and well-being A framework for the contribuī†Ÿons of phenomenology and complexity theoryā€. Int J Qualitaī†Ÿve Stud Health Well-being. 5 G, Eustache E, Oswald C, et al. 2012. ā€œMental Health Response in Haiī†Ÿ in the Aī…Œermath of the 2010 Earthquake A Case Study for Building Long-Term Soluī†Ÿonsā€. Harv Rev Psychiatry; 20 TG, Henning JM. 2002. ā€œHistorical Perspecī†Ÿve of Athleī†Ÿc Training Clinical Educaī†Ÿonā€. Journal of Athleī†Ÿc Training; 37 4 Supplement S 222- S228 15Bab 3Pengumpulan Data Penelitian KualitatifAgung Dwi LaksonoDalam sebuah peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, proses pengumpulan data dilakukan dengan sangat berbeda dengan metode peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf yang lebih dulu eksis, tak terkecuali dalam bidang kesehatan. Perbedaan ini lebih disebabkan oleh tujuan masing-masing jenis peneliī†Ÿan itu kuanī†Ÿtaī†Ÿf lebih ditujukan untuk mencari keluasan dari sebuah permasalahan, sedang peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf lebih ditujukan untuk mencari kedalamannya. Ciri lain yang sangat berbeda adalah bahwa di dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf seī†Ÿap fenomena ditunjukkan dengan angka atau numerik, sedang peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf menyajikan sebuah fenomena dalam sebuah narasi yang mendalam, meski tak menampik juga kadang disertai dengan menampilkan angka. Secara detail perbedaan dari kedua jenis pendekatan peneliī†Ÿan tersebut pada Tabel Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan16Dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf, instrumen sudah didesain sedemikian rupa sehingga sangat terstruktur dan teratur, biasanya dalam bentuk-bentuk kuesioner ataupun daī…Œar ī†Ÿlik yang sudah dirancang sedemikian rupa. Dengan demikian, proses paling ā€œmerepotkanā€ dari kesempurnaan peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf adalah tahap persiapannya bila dibandingkan dengan tahap pengumpulan ataupun interpretasi data. Hal berbeda berlaku pada peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf. Pada peneliī†Ÿan jenis ini, kebanyakan instrumen adalah ā€œpeneliī†Ÿā€ itu sendiri. Kalaupun ada instrumen pendokumentasian lain-nya, hanya merupakan instrumen pendukung untuk me-lengkapi data, instrumen utama adalah peneliī†Ÿ itu sendiri. Tahap persiapan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf cenderung lebih ā€œringanā€. Bagian paling ā€œmerepotkanā€ adalah pada saat interpretasi data. Pada fase ini peneliī†Ÿ sebagai instrumen dituntut untuk membangun kembali memorinya terhadap suasana atau konteks pada saat pengumpulan data, melihat hubungan antarobjek, sampai pada perilaku masing-masing objek secara mandiri ataupun pada saat ī†Ÿga metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, yaitu 1 observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf; 2 wawancara mendalam; dan 3 diskusi kelompok terarah. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 17Tabel Metode Peneliī†Ÿan Pendekatan Kuanī†Ÿtaī†Ÿf versus Kualitaī†ŸfKARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIFKerangka Umum Berusaha untuk mengonī„®rmasi hipotesis tentang menggunakan gaya yang lebih kaku untuk memunculkan dan mengkategorikan tanggapan terhadap metode yang sangat terstruktur, seperī†Ÿ kuesioner, survei, dan observasi untuk mengeksplorasi lebih ī…‡eksibel, menggunakan gaya berulang untuk memunculkan dan mengkategorikan tanggapan terhadap metode semi-terstruktur, seperī†Ÿ wawancara mendalam, kelompok fokus, dan observasi parī†Ÿsipaī†Ÿ Analisis Untuk mengukur memprediksi hubungan menggambarkan karakterisī†Ÿk suatu populasiUntuk menggambarkan menggambarkan dan menjelaskan menggambarkan pengalaman menggambarkan norma Peserta/ Responden/ InformanRandom sampling Purposif atau dipilih secara teoreī†Ÿs Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan18Format spesiī„®k atau temaī†Ÿ Data Numerik diperoleh dengan menetapkan nilai numerik untuk respon.Fenomena disajikan secara data staī†Ÿsī†Ÿk diperoleh dari kaset audio, kaset video, dan catatan lapangan.Fenomena disajikan dalam sebuah tema dalam Desain Peneliī†ŸanDesain peneliī†Ÿan stabil dari awal sampai peserta ī†Ÿdak mempengaruhi atau menentukan bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneliī†Ÿ peneliī†Ÿan tunduk pada asumsi dan kondisi staī†Ÿsī†ŸkBeberapa aspek dari peneliī†Ÿan ini adalah ī…‡eksibel misalnya penambahan, pengucilan, atau kata-kata pertanyaan wawancara tertentu.Tanggapan peserta mempengaruhi bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneliī†Ÿ peneliī†Ÿan adalah interakī†Ÿf, yaitu pengumpulan data dan peneliī†Ÿan pertanyaan yang disesuaikan dengan apa yang telah dipelajariKeuntungan Sampel besar, validitas staī†Ÿsī†Ÿk, akurat mencerminkan mendalam, deskripsi narasi Pemahaman yang dangkal dari pikiran dan perasaan sampel kecil, ī†Ÿdak digeneralisasikan untuk populasi pada Marvasī†Ÿ 2004; Mack, dkk 2005; Vanderstoep dan Johnston 2009 Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 19Format spesiī„®k atau temaī†Ÿ Data Numerik diperoleh dengan menetapkan nilai numerik untuk respon.Fenomena disajikan secara data staī†Ÿsī†Ÿk diperoleh dari kaset audio, kaset video, dan catatan lapangan.Fenomena disajikan dalam sebuah tema dalam Desain Peneliī†ŸanDesain peneliī†Ÿan stabil dari awal sampai peserta ī†Ÿdak mempengaruhi atau menentukan bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneliī†Ÿ peneliī†Ÿan tunduk pada asumsi dan kondisi staī†Ÿsī†ŸkBeberapa aspek dari peneliī†Ÿan ini adalah ī…‡eksibel misalnya penambahan, pengucilan, atau kata-kata pertanyaan wawancara tertentu.Tanggapan peserta mempengaruhi bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneliī†Ÿ peneliī†Ÿan adalah interakī†Ÿf, yaitu pengumpulan data dan peneliī†Ÿan pertanyaan yang disesuaikan dengan apa yang telah dipelajariKeuntungan Sampel besar, validitas staī†Ÿsī†Ÿk, akurat mencerminkan mendalam, deskripsi narasi Pemahaman yang dangkal dari pikiran dan perasaan sampel kecil, ī†Ÿdak digeneralisasikan untuk populasi pada Marvasī†Ÿ 2004; Mack, dkk 2005; Vanderstoep dan Johnston 2009Keī†Ÿga metode tersebut mempunyai tujuan dan ī†Ÿngkat kesulitan yang berbeda antara satu metode dengan metode lainnya. Seī†Ÿap metode memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Selain keī†Ÿga metode tersebut, juga berkembang metode pengumpulan data kualitaī†Ÿf lain, seperī†Ÿ penelusuran dokumen. Jarang sekali dalam sebuah peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf diguna-kan metode pengumpulan data tunggal. Sering kali metode pengumpulan data dilakukan dengan dua sampai ī†Ÿga meto-de secara bersamaan. Hal ini penī†Ÿng dilakukan karena kele-mahan satu metode bisa ditutupi atau dilengkapi dengan kekuatan dari metode pengumpulan data lainnya. Selain itu, yang terpenī†Ÿng adalah penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data merupakan salah satu cara dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf untuk menjaga dan memvalidasi data. Dalam ranah peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, hal ini disebut sebagai triangulasi metode. Tentang triangulasi dan jenis triangulasi lainnya akan dijelaskan dalam bab tersendiri dalam buku ini. Pada pokok bahasan selanjutnya akan dijelaskan deī„®nisi masing-masing metode pengumpulan data dan bagaimana cara melakukannya. Selain itu, akan diuraikan kelebihan atau kekuatan dan kelemahan seī†Ÿap metode pengumpulan Parī†Ÿsipaī†ŸfA. Menurut Mack, dkk. 2005 observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf me-ru pakan akar dalam peneliī†Ÿan etnograī„® tradisional, yang bertujuan untuk membantu para peneliī†Ÿ mempelajari per-spekī†Ÿf yang dimiliki oleh populasi peneliī†Ÿan. Dianggap bah-wa akan ada beberapa perspekī†Ÿf dalam suatu masyarakat tertentu. Metode ini menarik untuk mengetahui beragam Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan20perspekī†Ÿf yang ada dan membantu dalam memahami interaksi di antara lanjut Mack, dkk 2005 menjelaskan bahwa peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf melakukan observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf bisa melalui pengamatan sendiri atau oleh keduanya, mengamaī†Ÿ dan berparī†Ÿsipasi. Observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf selalu dapat diterapkan dalam masyarakat, di lokasi yang diyakini memiliki relevansi dengan pertanyaan peneliī†Ÿan. Metode ini khas karena peneliī†Ÿ mendekaī†Ÿ peserta di lingkungan mereka sendiri. Secara umum, peneliī†Ÿ yang terlibat dalam observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf mencoba untuk mempelajari seperī†Ÿ apa hidup sebagai ā€œorang dalamā€ sambil juga tetap berperan sebagai ā€œorang luarā€. Murphy dan Dingwall 2003 mengingatkan bahwa keseimbangan yang sebenarnya antara parī†Ÿsipasi dan observasi ī†Ÿdak pernah sepenuhnya dalam kendali peneliī†Ÿ lapangan tersebut. Keahlian peneliī†Ÿ lapangan terletak pada kecermatan untuk mengetahui kapan harus bersandar pada satu arah dan kapan bersandar pada arah lain, dan harus jelas apakah arah ini adalah masalah yang dipilih atau hanya masalah konī†Ÿngensi fenomena sesaat.Penī†Ÿng untuk dipahami bahwa data hasil berdasarkan observasi ī†Ÿdak seperī†Ÿ menyalin realitas secara seseder-hana. Kehidupan alami masyarakat yang diteliī†Ÿ telah ada sebelumnya, dan hal tersebut independen dari intervensi pengamat. Namun, data tersebut merupakan hasil trans-formasi tunggal peneliī†Ÿ dalam memaknai realitas menjadi bahan yang cocok untuk dianalisis. Hal tersebut berbeda dengan data wawancara, yang melibatkan seī†Ÿdaknya dua transformasi a oleh pewawancara yang memilih pertanyaan yang diajukan, dan b oleh responden yang merestrukturisasi pengalaman asli mereka dalam rangka menjawab pertanyaan. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 21Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin ada transformasi keī†Ÿga jika peneliī†Ÿ juga mengusulkan kemungkinan jawaban lain Murphy dan Dingwall, 2003.Sebagian besar data observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf terdiri dari catatan lapangan ī„®eld notes rinci yang dicatat catatan peneliī†Ÿ dalam sebuah buku catatan lapangan. Meski biasanya tekstual, data tersebut juga dapat mencakup peta dan diagram lain, seperī†Ÿ pola kekerabatan atau bagan organisasi. Kadang-kadang, observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf juga melibatkan kuanī†Ÿī„®kasi sesuatu dan, sebagai hasilnya, menghasilkan data numerik. Contohnya, peneliī†Ÿ dapat menghitung jumlah orang yang masuk ruang tertentu dan terlibat dalam kegiatan tertentu selama segmen waktu tertentu Mack, dkk., 2005. Secara tradisional, peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf mengandalkan keterampilan kerja lapangan mereka sebagai pengamat, dan mengandalkan kemampuan mereka untuk mereproduksi karakter singkat dan sekilas perisī†Ÿwa dalam catatan lapangan mereka. Namun, dalam perkembangan saat ini, para peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf telah semakin menggunakan alat bantu teknologi audio dan video untuk melakukan perekaman momen tersebut sehingga peneliī†Ÿ dapat menghidupkan kembali dan merekonstruksi ulang momen dengan cara yang agak berbeda Murphy dan Dingwall, 2003. Pendekatan observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf dengan menggunakan teknologi visual-audio saat ini sangat populer dan disebut sebagai etnograī„® ī„®lm atau video. Sementara masih terjadi perdebatan teoreī†Ÿs dan metodologis terhadap etnograī„® ī„®lm. Produksi ī„®lm tersebut terus diproduksi dengan ī†Ÿdak terlalu bertele-tele atau mengikuī†Ÿ konsep formal. Mereka menggabungkan prioritas esteī†Ÿka dalam naungan peneliī†Ÿan ilmiah untuk menciptakan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan22karya yang menginformasikan pada khalayak umum tentang berbagai isu sosial. Misalnya, pembuat video etnograī„® feminis telah menggunakan media ī„®lm untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nasib perempuan dan minoritas pada umumnya Marvasī†Ÿ, 2004.Metode observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf dalam sebuah proyek peneliī†Ÿan yang menggunakan pendekatan kualitaī†Ÿf pada tahap awal dapat digunakan untuk memfasilitasi dan mem-bangun rapor hubungan yang posiī†Ÿf antara peneliī†Ÿ dengan informan kunci ataupun stake-holder lain. Rapor hubungan baik ini sangat penī†Ÿng untuk keberlanjutan peneliī†Ÿan, termasuk untuk memperoleh akses terhadap informan kali peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf di lapangan memiliki rapor hubungan yang sangat baik dengan informan kunci, dan bahkan cenderung secara pribadi. Hal ini perlu kehaī†Ÿ-haī†Ÿan dalam mencatat informasi yang ī†Ÿmbul dalam pengamatan. Perlu dipasī†Ÿkan atau bila perlu meminta persetujuan untuk memasukkan informasi tersebut sebagai catatan resmi la-pangan Mack, dkk., 2005.Sebuah proyek peneliī†Ÿan terapan biasanya mengguna-kan metode pengumpulan data lain secara bersamaan dengan metode observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf, misalnya focus group dan wawancara mendalam. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas desain peneliī†Ÿ pengumpulan data menggunakan metode observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf adalah memungkinkan untuk membuka wawasan peneliī†Ÿ terhadap sebuah konteks, hubungan, dan perilaku. Metode ini juga dapat memberikan informasi, yang bisa jadi sebelumnya ī†Ÿdak diketahui peneliī†Ÿ, yang sangat Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 23penī†Ÿng untuk desain peneliī†Ÿan, pengumpulan data, dan interpretasi data kelemahan utama metode observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf adalah membutuhkan waktu yang relaī†Ÿf lama. Selain itu, proses pendokumentasian sangat tergantung pada memori, disiplin, dan ketekunan peneliī†Ÿ. Metode observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf juga membutuhkan kesadaran peneliī†Ÿ untuk sebuah objek-ī†Ÿvitas karena metode ini sangat subjekī†Ÿf peneliī†Ÿ. Tetap saja objekī†Ÿvitas di sini terasa sangat relaī†Ÿf karena pemilihan topik peneliī†Ÿan ataupun metode pengumpulan data juga merupakan sebuah pilihan atau subjekī†Ÿvitas peneliī†Ÿ antropolog dan peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf lainnya ī†Ÿdak merumuskan secara tegas waktu yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dengan cara observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf. Hal tersebut sangat tergantung pada objek yang diteliī†Ÿ, sensiī†Ÿvitas peneliī†Ÿ, dan yang paling penī†Ÿng tergantung pada interaksi di antara keduanya masyarakat dan peneliī†Ÿ.Riset Etnograī„® Kesehatan yang dilakukan oleh Badan Peneliī†Ÿan dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2012, dan terakhir tahun 2014, mengharuskan para peneliī†Ÿnya grounded selama 60-70 hari di lapangan. Peneliī†Ÿan, yang ditujukan untuk memetakan budaya masyarakat setempat yang terkait dengan bidang kesehatan ini, dilakukan oleh ī†Ÿm peneliī†Ÿ yang terdiri atas ī†Ÿga orang peneliī†Ÿ bidang kesehatan, peneliī†Ÿ bidang sosial antropolog/sosiologi, dan peneliī†Ÿ grounded yang hanya 60-70 hari di lapangan, oleh beberapa antropolog dirasakan masih kurang untuk benar-benar dapat mengenal dan menggali budaya kelompok masyarakat pada etnik tertentu yang diteliī†Ÿ. Namun, waktu Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan2460-70 hari tersebut sudah lebih dari cukup untuk peneliī†Ÿan menggunakan pendekatan kualitaī†Ÿf yang dilaksanakan, walaupun dirasakan hanya secara superī„® lain yang dianggap sebagai kelebihan dalam riset etnograī„® tersebut adalah keterlibatan orang daerah setempat sebagai salah satu anggota ī†Ÿm peneliī†Ÿ yang diharapkan memahami bahasa daerah atau masyarakat yang diteliī†Ÿ. Hal ini dirasa dapat memangkas waktu ī†Ÿm peneliī†Ÿ untuk blended, membaur, pendekatan, dan kesetaraan dengan masyarakat referensi hasil peneliī†Ÿan tersebut dapat dipe-lajari lebih lanjut pada Lely Indrawati, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, 1 Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Surabaya Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Ma-sya rakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaLusi Kristiana, Tonny Murwanto, Santi Dwiningsih, 2 Harumanto Sapardi, Kasnodihardjo, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Jawa, Desa Gading Sari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Surabaya Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaAan Kurniawan, Ivon Ayomi, Petrodes M. Mega S. 3 Keliduan, Elyage Lokobal, Agung Dwi Laksono, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 25Ngalum, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Surabaya; Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Helper Sahat P. Manalu, Ida, Oktavianus Pangaribuan, 4 Arif Kristian Lawolo, Lestari Handayani, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Nias, Desa Hilifadƶlƶ, Kecamatan Lƶlƶwa’u, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Jakarta; Pusat Humaniora, kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemen-terian Kesehatan Republik IndonesiaWawancara MendalamB. Salah satu metode pengumpulan data paling mendasar dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf adalah wawancara mendalam. Tanpa disadari sebetulnya kita sudah terlalu sering melihat dan bahkan melakukannya, tanpa harus menjadi peneliī†Ÿ. Tayangan televisi model talk show populer semacam Mata Najwa adalah salah satu contoh kongkret, atau saat kita wawancara untuk sebuah pekerjaan, atau saat kita sakit dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita akan diwawancarai oleh dokter sebelum dia menentukan penyakit atau menegakkan diagnosa secara tepat akan penyakit yang kita alami sebagai respon dari jawaban-jawaban kita saat wawancara mendalam didasarkan pada gagasan bahwa menggali lebih mendalam tentang subjek atau informan untuk menghasilkan data yang lebih otenī†Ÿk Marvasī†Ÿ, Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan262004. Wawancara mendalam adalah teknik yang dirancang untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang perspekī†Ÿf subjek pada topik peneliī†Ÿan. Selama pelaksanaan wawancara mendalam, orang yang diwawancarai dianggap ahli dan pewawancara dianggap siswa Mack dkk., 2005. Secara tradisional, wawancara mendalam adalah teknik face to face antara pewawancara tunggal dengan informan tunggal, meski saat ini tengah populer model pewawancara tunggal dengan informan kelompok, yang lebih lazim disebut sebagai focus group kelompok terarah. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam sangat berguna keī†Ÿka objek dari peneliī†Ÿan tentang topik yang di luar norma dan asumsi yang sering kali ī†Ÿdak dibicarakan secara eksplisit dalam prakī†Ÿk sehari-hari sebuah kelompok/komunitas Murphy dan Dingwall, 2003.Marvasī†Ÿ 2004 menyatakan bahwa saat ini model wawancara mendalam secara bertahap bergeser ke arah gagasan analiī†Ÿs yang lebih kompleks, bahwa wawancara adalah acara sosial yang menciptakan versi tertentu dari realitas sosial. Sebelumnya, pemahaman wawancara mendalam hanya sebagai alat peneliī†Ÿan didasarkan secara sederhana pada pertanyaan dan jawaban. Teknik wawancara mendalam mendorong peneliī†Ÿ yang berkeinginan untuk mempelajari segala sesuatu dari peserta, agar dapat berbagi tentang topik peneliī†Ÿan. Peneliī†Ÿ terlibat dengan peserta dengan mengajukan pertanyaan secara netral, mendengarkan dengan penuh perhaī†Ÿan tanggapan peserta, dan mengajukan pertanyaan ī†Ÿndak lanjut dan menggali berdasarkan respon. Mereka ī†Ÿdak membawa peserta sesuai dengan praduga, juga ī†Ÿdak mendorong peserta untuk Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 27memberikan jawaban tertentu dengan mengekspresikan persetujuan atau keī†Ÿdaksetujuan dari apa yang mereka nyatakan Mack dkk., 2005. Beberapa hal wawancara mendalam hanya bisa terjadi di tempat-tempat yang private pribadi sehingga peneliī†Ÿ kadang ī†Ÿdak mungkin untuk mendapatkan akses lebih jauh yang diperlukan untuk metode observasional, sebagai kombinasi metode pengumpulan data secara bersamaan Murphy dan Dingwall, 2003.Data wawancara mendalam biasanya terdiri atas hasil rekaman audio, transkrip dari perekaman audio, dan dari buku catatan pewawancara. Catatan dapat berupa dokumentasi peneliī†Ÿ tentang isi wawancara, peserta, dan konteks saat wawancara sedang Mack dkk. 2005, data hasil transkrip dari perekaman adalah bentuk paling dimanfaatkan dari wawan-cara mendalam. Selama tahap analisis data peneliī†Ÿan, setelah pengumpulan data, transkrip diberi kode menurut tanggapan peserta untuk seī†Ÿap pertanyaan dan/atau tema yang muncul paling menonjol dalam momen dari metode pengumpulan data kualitaī†Ÿf dengan wawancara mendalam adalah kita dapat memperoleh respon yang mendalam, dengan nuansa dan kontradiksi yang terkandung di dalamnya. Kita juga akan mendapatkan perspekī†Ÿf interpretasi dari informan tentang suatu hubungan antarperisī†Ÿwa atau fenomena tertentu berdasarkan cara dia melihat dan memaknai sesuai dengan keyakinannya. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan28Focus Groups C. Kelompok TerarahFocus groups atau kelompok terarah adalah versi lain atau pengembangan wawancara mendalam dengan versi sasaran lebih banyak secara bersamaan, berkelompok, untuk membahas topik tertentu. Secara sederhana, Marvasī†Ÿ 2004 menyatakan bahwa dalam focus group, peneliī†Ÿ mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada sejumlah responden pada saat yang sama untuk ā€œmerangsang diskusi dan dengan demikian memahami melalui analisis lebih lanjut makna dan norma-norma yang mendasari jawaban-jawaban kelompokā€. Meski pada prinsipnya sama, Berg 2001 mendeī„®nisikan focus groups sebagai gaya wawancara yang dirancang untuk kelompok-kelompok kecil. Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliī†Ÿ berusaha untuk belajar melalui diskusi tentang karakterisī†Ÿk psikologis dan sosial budaya sadar, setengah sadar, dan ī†Ÿdak sadar dan proses antara berbagai focus groups sangat efekī†Ÿf untuk menangkap informasi tentang norma-norma sosial dan berbagai pendapat atau pandangan dalam suatu populasi. Kekayaan data kelompok fokus muncul dari dinamika kelompok dan dari keragaman kelompok. Peserta saling mempengaruhi satu sama lain melalui kehadiran mereka dan reaksi mereka terhadap apa yang orang lain katakan. Karena ī†Ÿdak semua orang akan memiliki pandangan dan pengalaman yang sama karena perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, akses ke sumber daya, dan faktor lainnya, banyak sudut pandang yang kemungkinan berbeda akan diungkapkan oleh peserta Mack, dkk., 2005; Marvasī†Ÿ, 2004. Metode pengumpulan data focus group sangat tepat bila dipergunakan untuk mengidenī†Ÿī„®kasi norma yang berlaku pada suatu kelompok, Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 29memunculkan pendapat tentang norma kelompok tersebut, serta menemukan berbagai variasinya dalam suatu Mack, dkk. 2005 dalam sebuah studi, focus groups biasanya merupakan satu di antara banyak metode yang digunakan untuk membuat gambaran lengkap tentang bagaimana suatu masalah mempengaruhi komunitas. Focus groups berkontribusi terhadap pemahaman yang luas ini dengan menyediakan data yang didasarkan pada norma-norma sosial dan budaya, norma-norma yang meresap pada masyarakat, dan pendapat orang tentang nilai-nilai mereka sesi focus groups lazimnya terdiri dari sejumlah kecil peserta di bawah bimbingan fasilitator, atau biasa disebut moderator. Berg 2001 menyebutkan tugas moderator dalam focus groups sebenarnya mirip dengan pewawancara dalam tatap muka wawancara. Tugas-tugas ini dapat dibuat lebih sistemaī†Ÿs dengan menyiapkan panduan prosedural sebelum melakukan focus groups yang khusus untuk peran moderator, Bloor, dkk. 2001 mengingatkan bahwa seorang fasilitator harus memfasilitasi kelompok, bukan mengontrolnya. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi interaksi kelompok sedemikian rupa agar memahami norma-norma dan makna kelompok. Interaksi kelompok tertentu dapat terdistorsi oleh kontrol eksternal moderator terlalu peserta focus groups umumnya terdiri atas enam sampai dua belas orang dalam satu sesi kelompok diskusi, tergantung pada topik yang dibahas. Secara khusus Krueger 1994 menyarankan bahwa untuk masalah yang fokus kompleks ukuran kelompok harus ī†Ÿdak lebih dari sekitar Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan30tujuh peserta. Untuk satu topik bahasan, biasa dilakukan dalam beberapa seri focus groups dengan topik yang sama, tetapi dengan peserta yang peserta dalam sebuah focus groups harus setara dalam sebuah ī†Ÿngkatan. Misalnya, diskusi untuk membahas topik tentang kesetaraan gender dalam hal parī†Ÿsipasi keluarga berencana. Diskusi, yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta, hanya boleh melibatkan ibu-ibu rumah tangga tersebut saja. Melibatkan kategori peserta lain, misalnya tokoh agama, justru akan membuat diskusi ī†Ÿdak terfokus, dan merusak data yang kita inginkan. Bila dalam topik tersebut kita juga ingin tahu tentang pendapat pada tokoh agama, bisa ditambah sesi focus groups lain dengan topik yang sama, tetapi dengan peserta berbeda, hanya melibatkan tokoh agama yang hal penī†Ÿng untuk mempersiapkan ruangan sebelum peserta ī†Ÿba. Peneliī†Ÿ harus mengetahui jumlah orang yang terlibat dan memasī†Ÿkan bahwa ruang dalam ukuran yang tepat dan dilengkapi dengan kursi yang cukup, meja, dan peralatan rekaman yang Anda butuhkan. Bila memungkinkan, ruangan harus di daerah yang tenang Stringer, 2004. Kursi peserta ditempatkan satu baris mengelilingi meja sehingga seī†Ÿap peserta bisa face to face terhadap peserta diskusi lainnya. Hal ini sangat penī†Ÿng untuk bisa memancing dan membangun interaksi antar peserta pada saat diskusi kelengkapan focus groups bisa terdiri dari rekaman audio; atau bila memungkinkan rekaman visual-audio, transkrip dari rekaman tersebut, catatan moderator dan catatan dari notulen diskusi, dan bisa ditambah dengan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 31catatan dari sesi tanya jawab yang diadakan setelah kelompok fokus. Rekaman visual-audio video akan sangat membantu peneliī†Ÿ dalam merekam ekspresi, reaksi, dan emosi pada saat diskusi berlangsung. Hal ini penī†Ÿng dilakukan untuk memudahkan peneliī†Ÿ membangun kembali memori tentang suasana pada saat diskusi sedang metode focus group bila dibandingkan dengan wawancara mendalam adalah bahwa focus group mam pu memunculkan informasi tentang berbagai norma dan opini dalam waktu singkat Stringer, 2004; Mack, dkk., 2005, serta dinamika dalam wawancara kelompok mampu untuk merangsang reaksi atau percakapan. Morgan 1997 mengakui bahwa focus groups mampu memberikan pandangan yang lebih luas dibandingkan dengan wawancara Salah satu aspek penī†Ÿng dalam pengumpulan data kualitaī†Ÿf adalah pemilihan informan dalam penggalian infor-masi atau data. Informan kunci atau ā€œkey informantā€ meru-pakan sumber informasi utama dari aspek atau substansi yang akan dipelajari dalam studi kualitaī†Ÿf. Marshall 1996 menekankan beberapa karakterisī†Ÿk ideal’ informan beri-kut peran di masyarakat, pengetahuan, kebersediaan, komu ni kaī†Ÿf, bersikap netral atau untuk menghindari bias informasi. Penentuan berdasarkan karakterisī†Ÿk tersebut ī†Ÿdak semuanya dapat dinilai pada saat sebelum pengumpulan informasi, tetapi dapat ditetapkan pada saat wawancara berjalan. Di samping itu, kriteria informan juga ī…‡eksibel dan dapat bervariasi tergantung dari jenis informasi serta tujuan penggalian informasi. Seī†Ÿap peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dapat Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan32menetapkan kriteria informan sesuai dengan kebutuhan peneliī†Ÿan. Proses penetapan sebagai informasi kunci dapat terus berlangsung melalui beberapa wawancara sampai peneliī†Ÿ dapat menetapkan siapa informan kunci yang tepat untuk materi tertentu. Prinsip ā€œsiapa berbicara apaā€ menjadi penī†Ÿng dalam pengumpulan data kualitaī†Ÿf karena informasi yang didapatkan dapat berbeda dari karaterisiī†Ÿk informan yang berbeda. Sebagai contoh, penggalian informasi terkait alasan ibu di desa memilih dukun sebagai penolong persalinan dapat dilalukan melalui wawancara mendalam dengan me milih informan dengan karakterisī†Ÿk ibu yang pernah ditolong oleh dukun pada saat bersalin dalam satu tahun terakhir, ī†Ÿnggal di pedesaan, sosial ekonomi baik dan kurang. Informasi yang lebih dalam dan valid bisa didapatkan dari ibu yang mempunyai pengalaman melahirkan dengan pertolongan dukun dalam satu tahun terakhir daripada ibu yang mempunyai pengalaman dua tahun terakhir atau lebih karena ada perbedaan kondisi terkait perbedaan periode waktu. Informasi berbeda akan didapatkan dari informan ibu yang ī†Ÿnggal di desa dan yang ī†Ÿnggal di kota. Informasi juga akan berbeda dari ibu yang berlatar belakang ekonomi baik dan kurang baik. PenutupE. Tiga metode pengumpulan data peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang telah dipaparkan dalam bab ini adalah metode pengumpulan data paling populer atau paling sering di-per gunakan dalam banyak proyek peneliī†Ÿan. Masing-masing metode pengumpuan data memiliki kelebihan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 33diban ding dengan metode lainnya. Cara terbaik adalah mengombinasikan beberapa metode dalam satu proyek peneliī†Ÿan. Kombinasi metode pengumpulan data bisa memak simalkan perspekī†Ÿf yang ingin kita ketahui terhadap suatu permasalahan peneliī†Ÿ PustakaBasse, Chris editor, 2004. Qualitaī†Ÿve Research in Health Care. London Whurr Bruce L., 2001. Qualitaī†Ÿve Research Methods for The Social Sciences. Fourth Ediī†Ÿon. California Allyn and M., J. Frankland, M. Thomas and K. Robson, 2001. Focus Groups in Social Research. London Chrisī†Ÿne dan Immy Holloway, 2002. Qualitaī†Ÿve Research Methods in Public Relaī†Ÿons and Markeī†Ÿng Communicaī†Ÿons. London R. A., 1994. Focus Groups A Pracī†Ÿcal Guide for Applied Research. 2nd ediī†Ÿon. Thousand Oaks, CA Natasha, Cynthia Woodsong, Kathleen Greg Guest, Emily Namey, 2005. Qualitaī†Ÿve Research Methods A Data Collector’s Field Guide. North Carolina Family Health Internaī†Ÿ MN, 1996. The Key Informant Technique. Great Britain Family Pracī†Ÿce; 13 92-97. Tersedia pada hp// diunggah pada September 17, Amir B., 2004. Qualitaī†Ÿve Research in Sociology. London Sage Publicaī†Ÿons. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan34Morgan DL., 1997. Focus Group as Qualitaī†Ÿve Research. second ediī†Ÿon; London Elizabeth, dan Robert Dingwall, 2003. Qualitaī†Ÿve Methods and Health Policy Research. New York Aldine De Helle dan John Parm UlhĆøi, 2007. Handbook of Qualitaī†Ÿve Research Methods in Entrepreneurship. Northampton-Massachuses Edward Elgar D., 2000. Doing Qualitaī†Ÿve Research A Pracī†Ÿcal Handbook. Thousand Oak, CA. Sage Publicaī†Ÿ Elaine, 2004. ā€œFocus Groupsā€ dalam Chris Basse. Qualitaī†Ÿve Research in Health Care. London Whurr Sco W., Deirdre D. Johnston, 2009. Research Methods for Everiday Life; Blending Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approach. San Francisco Jossey-Bass A Wiley Imprint. 35Bab 4Pengelolaan Data Penelitian KualitatifLely Indrawaī†ŸPuī†Ÿ Sari data merupakan bagian pen-ī†Ÿng dari suatu peneliī†Ÿan termasuk peneliī†Ÿan kualiltaī†Ÿf. Penge lolaan data yang ī†Ÿdak tepat dapat menyebabkan kegiat-an pengumpulan data yang kurang efekī†Ÿf dan eī„®sien bahkan me ngurangi kualitas hasil penenliī†Ÿan. Kegiatan pengelolaan data kualitaī†Ÿf mencakup kegiatan persiapan, pengumpulan data di lapangan, analisis atau pemanfatan data, penyajian sampai dengan penyimpanan data Priscilla, 2005.Jenis Data Peneliī†Ÿan Kualitaī†ŸfA. Data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf berupa tulisan, gambar/foto, rekaman suara/video sesuai dengan jenis data atau metode pengumpulan data. Pada peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf, pada dasarnya data berupa angka untuk menghasilkan suatu Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan36informasi besaran masalah atau pengujian suatu hipote sis dan teori. Sedangkan pada peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, data meng-utamakan pada kedalaman, kekayaan dan kelengkapan infor-masi yang digali dari beberapa metode pengumpulan data dan informan. Menurut Poerwandari 2011, hal-hal yang penī†Ÿng untuk disimpan dan diorganisasi dalam data kualitaī†Ÿf adalah se ba gai ā€œmentahā€ berupa catatan1 lapangan, hasil yang sudah diproses sebagian transkripsi wawan-2 cara, catatan refleksi peneliti.Data yang sudah ditandai/dibubuhi kode-kode spesifik3 dapat terdiri atas beberapa tahapan pengolahan.Penjabaran kode-kode dan kategori4 -kategori secara luas melalui dan 5 draft insight untuk analisis data refleksi konseptual peneliti mengenai arti konseptual dataCatatan pencarian dan penemuan 6 search and retrieval records, yang disusun untuk memudahkan pencarian berbagai kategori /tampilan data melalui skema atau jaringan informasi dalam bentuk padat/ analisis8 dokumentasi dari langkah-langkah dan proses penelitian.Dokumentasi umum yang kronologis9 mengenai pengum-pulan data dan langkah indeks dari semua Teks laporan 11 draft yang terus-menerus ditambah dan diperbaiki. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 37Tahapan Pengelolaan Data B. Proses pengelolaan/manajemen data kualitaī†Ÿf dimulai dari persiapan peneliī†Ÿan, pada saat pengumpulan dan pe-nyim panan data. Di samping itu, kegiatan pengelolaan/mana-jemen data kualitaī†Ÿf dipersiapkan sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan apakah dalam bentuk teks atau transkrip, foto atau gambar, video atau ī„®lm, dan audio atau suara. Kegiatan dalam pengelolaan/manajemen data kualitaī†Ÿf melipuī†Ÿ hal-hal format/formulir1. dalam bentuk hard copy dan atau soī…Œ copy untuk kegiatan pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam, diskusi kelompok dan pengamatan. Sebagai contoh format dapat dilihat pada Gambar Format mencakup informasi mengenaiwaktu dan tempat wawancaraa. /diskusi kelompok/pengamatan,keterangan pewawancara nama dan kontak detail,b. tujuan wawancarac. /diskusi kelompok/pengamatan,gambaran umum lokasi peneliī†Ÿan,d. keterangan umum atau sosial demograī„® dari infor-e. man,topik terpilih untuk informasif. yang akan rencana matriks2. Pengumpulan Data yang akan dikumpulkan. Matrik dapat mencakup informasi mengenai topik-topik terpilih yang akan dianalisis dan memperī†Ÿmbangkan atau memperhaī†Ÿkan beberapa ke-mung kinan topik baru yang muncul dalam kegiatan pe-ngumpulan data. Sebagai contoh dapat dipelajari pada Tabel Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan38Hari/tgl/jamLokasi Catatan hasil kegiatan Pewawancara Topik Informan Observasi / Wawancara AnalisisCatatan observasi Catatan wawancara Gambar Contoh Format Catatan Wawacara-ObservasiSumber PHKKPM, 2012, Loog Book Peneliī†Ÿ Riset Etnograī„® Budaya Kesehatan Ibu dan Anak Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 39Tabel Contoh Matriks Pengumpulan DataTujuan Indikator Cara/Metode SumberMengidenī†Ÿī„®kasi unsur alam, kependudukan dan tempat ī†Ÿnggal yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinya unsur alam, kependudukan dan tempat ī†Ÿnggal yang berpengaruh pada KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, provider Mengidenī†Ÿī„®kasi secara mendalam organisasi sosial dan kekerabatan yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinyaorganisasi sosial dan kekerabatan yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenIbu/suami, keluarga, toma/togaMengidenī†Ÿī„®kasi secara mendalam sistem teknologi dan pengetahuan yang berpengaruh terhadap KIA Diketahuinya idenī†Ÿī„®kasi secara mendalam sistem teknologi dan pengetahuan yang berpengaruh terhadap KIA Wawancara mendalam, observasi, kajian dokumenIbu, suami, provider Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan40Mengidenī†Ÿī„®kasi secara mendalam mata pencaharian yang berpengaruh terhadap KIAMengetahui mata pencaharian yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, providerMengidenī†Ÿī„®kasi secara mendalam sistem religi yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinya sistem religi yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, provider ibu/suami, keluargaSumber PHKKPM, 2012, Jadwal Kegiatan Peneliī†Ÿ Riset Etnograī„® Budaya Kesehatan Ibu dan anak Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 41Pembuatan jadwal kegiatan dan lokasi untuk kegiatan 3. wawacara, diskusi kelompok terarah dan pengamatan. Jadwal ini penī†Ÿng untuk dokumentasi atau pengarsipan waktu pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel folder-folder yang diperlukan untuk 4. menyimpan hard-copy ataupun soī…Œ-copy data. Untuk hard-copy form, catatan pengumpulan data disimpan dalam seī†Ÿap map plasī†Ÿk per narasumber.Mempersiapkan formulir5. persetujuan dan penjelasan pene liī†Ÿan untuk informan informed consent, baik ter-tulis maupun alat merekam suara dan visual serta 6. untuk kegiatan pengumpulan data dan memasī†Ÿkan kegia-tan pengumpulan data terekam dengan baik. Pembuatan 7. back-up data dengan menyimpan hasil trans-krip dalam bentuk soī…Œ-copy maupun hard-copy, termasuk juga menyimpan arsip hasil diskusi kelompok terarah dan pengamatan. Back-up rekaman suara dari hasil Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Discussion dan Wawancara Mendalam Indepth interview juga penī†Ÿng dilakukan untuk mencegah hal-hal yang ī†Ÿdak diinginkan misal rekaman terhapus Janice,et al, 1995. Untuk contoh transkrip wawancara dan observasi dapat dilihat pada Tabel Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan42Tabel Contoh Jadwal Kegiatan Peneliī†Ÿan Etnograī„®Tgl/Bln Kegiatan Riset Etno Kesehatan Peserta/Pelaksana Penanggung Jawab Keterangan13 -12 2012Rapat ī†Ÿm inī†Ÿ REB Tim inī†Ÿ + Ka Korwil + PK + BendaharaPI Riskus, sekretariatPenyempurnaan Protokol + instrumen terutama variabel kepercayaanPenyusunan detail pelaksanaan kegiatan Pembahasan RAB DriePengisian formulir eī†Ÿk17 - 02 2012Tim inī†Ÿ + Peneliī†Ÿ PJ litbang kegiatan ROIPI Riskus, sekretariatPenyusunan deī†Ÿl pelaksanaan kegiatan + pembuatan dokumentasi foto + videoPembahasan RABKoreksi protokol, instrumen, dan formulir eī†Ÿk Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 4323 s/d 28-12 2012Pemantapan pertemuan persiapan lapangan REBTim inī†Ÿ + Ka Korwil + PK + BendaharaPI Riskus, sekretariatTOR & Jadwal acaraNarasumberPesertaMateri / substansiTempat, danaKontak narasumber20 s/d 29-12 2012Pengajuan Eī†Ÿk REB ke KE Badan LitbangkesSekretariat mengirim & meman-tauPI Riskus REB + PJ Korwil Perbaikan segera bila ada masukan dari ī†Ÿm Eī†Ÿk & pengiriman kembali oleh PI RiskusSumber PHKKPM, 2012, Jadwal Riset Etnograī„® Budaya Kesehatan Ibu dan Anak Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan44Hari tgl/jam 5 Juni 2012 Lokasi Rumah Nenek MessaCatatan hasil kegiatan Pewawancara Lely ITopik Sisī†Ÿm Kekerabatan Informan Nenek MessaObservasi / Wawancara AnalisisCatatan observasi nenek Messa laki-laki berumur sekitar 90-an tahun. Ia dahulu merupakan tokoh masyarakat yang disegani, sehingga pengetahuan tentang kemasyarakatan cukup banyak. Ia juga dikenal bisa menyembuhkan penyakit dengan mantra-mantra sejak dahulu. Hanya karena sekarang sudah sangat tua, ia sudah sedikit pikun dan kesulitan dalam mendengar. Ia mampu mengerī†Ÿ dan berbicara dalam bahasa Indonesia yang cukup baik. Pertanyaan dalam wawancara sebagian besar ditanyakan lewat tulisan yang ditulis di kertas oleh pewawancara. T Mengapa dalam 1 Desa Makuang sebagian besar masih keluarga?J ā€œSebenarnya awalnya disini cuma satu keluarga dalam satu desa ini, jadi orang disini ada juga yang bukan tapi sudah berhubungan jadi keluarga ikatan perkawinan, jadi sudah satu keluarga.ā€Tiba-ī†Ÿba ada anak perempuan kecil berumur sekitar 10 tahun an meminta untuk di pakuli-kuli dobaī†Ÿ sehingga wawancara terhenti.Gambar Contoh Transkrip Wawancara dan ObservasiSumber PHKPPM, 2012, Transkrip peneliī†Ÿ di Riset Etnograī„® Budaya Etnik Mamasa di Sulawesi Barat Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 45Data yang akan dianalisis dapat dipersiapkan dalam ī„®le 8. berbentuk elektronik. Ada beberapa soī…Œware yang bisa digunakan untuk penyimpanan dan pengelolaan serta analisis awal data kualitaī†Ÿf N-vivo, EZ-Text, dan lain-lain. Walaupun demikian, sebagian besar peneliī†Ÿ kualitaī†Ÿf masih tetap menganalisis data secara manual untuk tahapan akhir dari analisis data dengan melihat content, narasi, matriks serta hasil pengamatan dan diskusi. Penjelasan lebih detail mengenai analisis data akan ditampilkan dalam bagian analisis data9. selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi, skema, matriks/tabel teks dan gambar atau video. Penyimpanan data10. dalam pengelolaan/manajemen data kualitaī†Ÿf juga memegang peranan penī†Ÿng Priscilla, 2005. Sistem penyimpanan yang baik menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena dapat menjamin semua doku-men dan data penī†Ÿng ī†Ÿdak hilang. Di samping itu, dengan sistem penyimpanan yang baik juga dapat menjamin ketersediaan data sehingga mudah ditemukan pada saat diperlukan untuk analisis, menulis atau membandingkan hasil, atau menindaklanjuī†Ÿ data yang telah ada dengan data baru di masa yang akan datang. Penyimpanan data kualitaī†Ÿf ini juga melipuī†Ÿ proposal peneliī†Ÿan, protokol peneliī†Ÿan, termasuk di dalamnya instrumen/pedoman pengumpulan data, catatan lapangan, peta wilayah dari lokasi peneliī†Ÿan, inform consent yang digunakan, data sosio-demograī„® penduduk di lokasi peneliī†Ÿan, buku kode isī†Ÿlah lokal, petunjuk pengumpulan data, transkrip FGD dan WM Wawancara Mendalam, matriks, panduan interview, rekaman suara dan video, foto atau gambar Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan46dan bahan-bahan terkait lainnya. Seī†Ÿap judul peneliī†Ÿan memiliki folder khusus untuk menyimpan semua data dan dokumen tersebut di C. Berdasarkan paparan di atas, pengelolaan/manajemen data kualitaī†Ÿf menjadi penī†Ÿng bagi peneliī†Ÿ itu sendiri, juga bagi insī†Ÿtusi penyandang dana fund. Hanya saja, karena peneliī†Ÿan yang dilaksanakan bersifat kecil dan terbatas, peneliī†Ÿan tersebut kurang terlihat penī†Ÿng. Bentuk dan cara pengelolaan data kualitaī†Ÿf berskala besar nasional, yang memudahkan peneliī†Ÿ maupun insī†Ÿtusi, masih belum banyak dilakukan dan menjadi tantangan bagi kita semua, khususnya para peneliī†Ÿ.Daī…Œar Pustaka Indrawaī†Ÿ, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012. Buku Seri Etnograī„® Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat,Surabaya; Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masya ra kat, Badan Peneliī†Ÿan & Pengembangan Kese-hatan, Kementerian Kesehatan M. Morse& Anne F., 1995, Qualitaī†Ÿve Research Methods for Health Professionals, 2nd Ediī†Ÿon. USA Chapman and Hall. Poerwandari, E. K., 2011, Pendekatan Kualitaī†Ÿf Untuk Peneliī†Ÿan Perilaku Manusia, Jakarta Lembaga Pengem- Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 47bangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas R. Ulin, Elizabeth T. Robinson, Elizabeth E. Tolley, 2005, Qualitaī†Ÿve Methods in Public Health A Field Guide for Applied Research. USA Wiley & Sons Lawrence Neuman, 1997, Social Research Methods Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approaches. Needham Heights, MA. Allyn & Bacon. Bab 5Analisis Data Penelitian KualitatifRachmalina SoerachmanAstridya ParamitaBogdan dan Biklen 1982 menyatakan bahwa ā€œData analysis is the process of systemaī†Ÿcally searching and arranging the interview transcripts, ī„®eldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to othersā€. Dengan lain kata, analisis data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf adalah proses mencari dan menyusun secara sistemaī†Ÿs seluruh data hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi lainnya untuk kemudian mengorganisasikan data ke dalam kategori dan melakukan sintesis untuk mengetahui pola atau bentuk keteraturan data, memberi makna terhadap pola yang ditemukan, dan membuat kesimpulan atau konsep baru yang mudah dipahami oleh diri sendiri dan selanjutnya diinformasikan kepada orang lain dalam rangka menambah khazanah ilmu. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan50Agar data yang terkumpul merupakan jawaban dari rumusan pertanyaan peneliī†Ÿan, pada proses analisis dan interpretasi dalam sebuah peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf diperlukan cara berpikir kreaī†Ÿf, kriī†Ÿs, dan sangat haī†Ÿ-haī†Ÿ. Sangat beragamnya variasi data peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf sering kali mengakibatkan peneliī†Ÿ mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Teknik Analisis DataA. Miles and Huberman 1984 mengemukakan bahwa ā€œThe most serious and central diculty in the use of qualitaī†Ÿve data is that methods of analysis are not well formulateā€. Dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf ī†Ÿdak ada formula yang pasī†Ÿ untuk menganalisis data seperī†Ÿ formula yang digunakan dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Teknik analisis data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf didasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf di antaranya adalah biograī„®, fenomenologi, grounded theory, etnograī„®, dan studi Biograī„®Studi biograī„® adalah studi tentang individu dan peng-alamannya yang terakumulasi dari waktu ke waktu, yang ī†Ÿdak hanya menjelaskan apa saja yang telah dialami, tetapi juga situasi ā€œsengā€ di mana kejadian dan pengalaman berlangsung. Tujuan studi ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup analisis data pada studi adalah sebagai berikut. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 51Mengorganisir ī„®le pengalaman objekī†Ÿf tentang hidup a. responden informan, seperī†Ÿ tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut, yang berupa tahap kanak-kanak, remaja, b. dewasa dan lansia, ditulis secara kronologis atau seperī†Ÿ pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. Membaca keseluruhan kisah kemudian mereduksi dan memberi yang didapatkan kemudian diatur secara kronologisc. .Selanjutnya, peneliī†Ÿ mengidenī†Ÿī„®kasi dan mengkaji d. makna dari kisah yang dipaparkan, serta mencari temuan penī†Ÿng dari kisah juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, e. seperī†Ÿ interaksi sosial dalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi inter-pretasi pada pengalaman hidup riwayat hidup responden ditulis dengan ber-f. bentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu FenomenologiStudi fenomenologi bertujuan untuk memperoleh struk tur dan makna yang dipahami oleh informan atas fe no -mena yang tampak atau dialami, yang muncul dalam kehi-dupan informan. Peneliī†Ÿ yang menggunakan pen de katan fenomenologi umumnya ingin mengetahui peng alaman masyarakat yang sedang diteliī†Ÿ, bagaimana ia ā€œmenerjemah-kanā€ pengalaman masyarakat tersebut dalam studinya Becker, 1992. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan52Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi adalah sebagai memulai dengan semua dataa. atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah datab. secara keseluruhan kemudian membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penī†Ÿng dan melakukan pengkodean dan mengelompokkan temuan pernyataan c. yang dialami oleh informan dengan melakukan analisis secara horisontal, yaitu seī†Ÿap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki arī†Ÿ yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang ī†Ÿdak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat ulangan atau tumpang ī†Ÿndih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horison arī†Ÿ tekstual dan unsur pembentuk atau penyusun dari fenomena yang ī†Ÿdak mengalami penyimpangan.Temuan dari pernyataan tersebut kemudian dikumpulkan d. dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaima-na pengalaman tersebut peneliī†Ÿ mengembangkan uraian secara e. keseluruhan dari temuan tersebut sehingga menemu-kan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengem-bangkan textual descripī†Ÿon dekripsi mengenai fenomena yang terjadi pada informan dan structural descripī†Ÿon uraian yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi.Peneliī†Ÿ kemudian memberikan penjelasan secara nara-f. ī†Ÿf mengenai esensi dari fenomena yang diteliī†Ÿ dan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 53men dapatkan makna pengalaman informan mengenai fenomena laporan yang berupa uraian pengalaman seī†Ÿap g. informan. Setelah itu, menuliskan gabungan dari gam-baran Grounded TheoryMenurut Barney Glaser dan Anselm Strauss 2012, sebuah teori harus dibangun beralaskan grounded pada data, ā€œā€¦ the discovery of theory from data which we call Grounded theoryā€. Grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara indukī†Ÿf dari beberapa situasi yang berkaitan. Proses studi ini dimulai dari formulasi, pengujian, dan pengembangan ulang hipotesis selama penyusunan theory adalah suatu pendekatan yang lebih indukī†Ÿf yang lebih banyak deskripsi dan interpretasi dari suatu interaksi sosial subjek peneliī†Ÿan Green, 1998. Langkah analisis data pada studi grounded theory adalah sebagai dataa. .Membaca keseluruhan datadan memberi Open codingc. , peneliī†Ÿ membuat kategori informasi ten-tang perisī†Ÿwa yang codingd. , peneliī†Ÿ mengidenī†Ÿī„®kasi suatu perisī†Ÿwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, meng-idenī†Ÿī„®kasi seī†Ÿap kondisi-kondisi, dan menggam barkan perisī†Ÿwa codinge. , peneliī†Ÿ mengidenī†Ÿī„®kasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan54Selanjutnya, peneliī†Ÿ dapat mengembangkan dan meng-f. gambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi suatu perisī†Ÿwa tertentu yang diteliī†Ÿ.4. Etnograī„®Secara harī„®ah, ā€œetnograī„®ā€ berarī†Ÿ tulisan atau deskripsi tentang budaya suatu suku bangsa atas hasil peneliī†Ÿan lapangan ī„®eld work selama sekian bulan atau sekian tahun terkait pola perilaku, kepercayaan, nilai ataupun bahasa yang digunakan suku bangsa tersebut. Studi etnograī„® menempatkan peneliī†Ÿ sebagai instrumen dengan teknik observasi parī†Ÿsipaī†Ÿf. Peneliī†Ÿ etnograī„® harus membuat hubungan yang sangat dekat dengan informan agar dapat merasakan bagaimana perasaan orang-orang yang berada dalam objek budaya komunitas yang diteliī†Ÿ.Langkah analisis data pada studi etnograī„® adalah sebagai ī„® Membaca keseluruhan informasib. dan memberi c. seng sosial dan perisī†Ÿwa yang diteliī†Ÿ.Menginterpretasi Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel, gambar, atau e. peneliī†Ÿan/studi etnograī„® ada 4 empat jenis analisis, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema budaya terkait dengan masalah kesehatan. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 55Analisis domain merupakan langkah pertama dalam studi etnograī„® sebagai bekal untuk memahami berbagai isī†Ÿlah lokal berkaitan dengan masalah kesehatan dan yang relevan dengan masalah yang diteliī†Ÿ, misalnya KIA. Tentunya, peneliī†Ÿ telah mendapatkan isī†Ÿlah ā€œdukunā€. Di dalam masyarakat ada isī†Ÿlah ā€œdukun bayiā€, ā€œdukun pijatā€, ā€œdukun beranakā€, dan lain-lain. Isī†Ÿlah-isī†Ÿlah tersebut berhubungan dengan upaya pemulihan kesehatan. Dalam analisis domain, dukun disebut cover theme, sedangkan jenis-jenis`dukun, seperī†Ÿ dalam ā€œdukun pijatā€ ada isī†Ÿlah pijet urut, pijet walik, pijet bayek, dan lain-lain, merupakan included theme, yakni temuan awal, temuan yang masih di analisis yang lebih mendalam adalah analisis taksonomi, di mana setelah melakukan wawancara secara mendalam serta pengamatan terlibat yang dituangkan dalam catatan lapangan, peneliī†Ÿ membuat suatu ā€œset dataā€ yang dibuat dalam suatu bentuk kotak, simpul, dan lain-lain. Analisis berikutnya adalah analisis komponensial di mana peneliī†Ÿ ī†Ÿdak mencari kesamaan dari temuan-temuannya, tapi melihat kontras dari temuan hasil wawancara mendalam dan Studi KasusStudi kasus merupakan studi eksplorasi secara intensif, mendalam dan terperinci terhadap suatu individu, lembaga, gejala atau fenomena tertentu dengan lingkup, daerah atau subjek yang sempit guna memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam. Bahan studi kasus dapat diperoleh dari laporan observasi, catatan pribadi diary, biograī„®, keterangan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan56dari pihak lain yang mengetahui banyak tentang individu atau fenomena yang diteliī†Ÿ Nasuī†Ÿon, 2007.Langkah analisis data pada studi kasus adalah sebagai dataa. .Membaca keseluruhan datab. dan memberi suatu uraian terperinci mengenai kasus dan c. menetapkan pola dan mencari hubungan antara d. beberapa peneliī†Ÿ melakukan interpretasie. dan me-ngem bangkan generalisasi natural dari kasus, baik untuk peneliī†Ÿ maupun untuk penerapannya pada kasus yang secara naraī†Ÿ Analisis lanjut data kualitaī†Ÿf tetap dapat dilakukan meskipun belum semua informasi dalam transkrip data sudah dianalisis. Peneliī†Ÿ dapat mempelajari kembali transkrip yang ada dan menganalisis dengan metode yang berbeda atau dengan menambahkan informasi dari dari studi kualitaī†Ÿf lainnya. Hasil data kualitaī†Ÿf yang sudah ada bisa dilengkapi atau ditambahkan dengan data kualitaī†Ÿf lainnya yang terkait untuk lebih memperkaya informasi sehingga bisa menghasilkan kesimpulan yang lebih tajam dan rinci. Untuk mendapatkan informasi yang lebih baik lagi, perlu dilakukan juga penggabungan informasi dengan data lain. Dalam pendekatan kualitaī†Ÿf cara yang digunakan antara lain adalah dengan memakai kontrol berupa negaī†Ÿve evidence, Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 57kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, konī„®rmabilitas, dan lebih memperkaya data, perlu dilakukan pen-dekatan berupa akī†Ÿvitas pasca peneliī†Ÿan untuk lebih meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan data, bertanya objekī†Ÿf pada para ahli, hubungan-hubungan yang pasī†Ÿ, kepercayaan yang berulang-ulang berpola, dan dan Validitas DataB. Banyak hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf diragukan kebena-rannya karena beberapa hal, yaitu subjekī†Ÿvitas peneliī†Ÿ merupakan hal yang dominan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf. Selain itu, dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf metode untuk me-ngumpulkan data yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan keī†Ÿka dilakukan secara terbuka, dan apalagi tanpa kontrol, serta sumber data kualitaī†Ÿf yang kurang dipercaya; semua itu akan mempengaruhi akurasi hasil peneliī†Ÿan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara dalam menentukan keabsahan data sebagai KredibilitasApakah proses dan hasil peneliī†Ÿan dapat diterima atau dipercaya? Beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai diterima dan ī†Ÿdaknya atau dipercaya dan ī†Ÿdaknya adalah waktu atau lama peneliī†Ÿan, observasi yang detail, triangulasi, peer debrieī„®ng, dan analisis memperoleh ī†Ÿngkat kepercayaan hasil peneliī†Ÿan adalah sebagai berikut. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan58Memperpanjang masa pengamatana. memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikum-pulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, serta membangun kepercayaan para responden terhadap peneliī†Ÿ, juga kepercayaan diri peneliī†Ÿ yang terus-menerus, untuk menemukan b. ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliī†Ÿ, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara pemeriksaan keabsahanc. data yang me-man faatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data debrieī„®ngd. membicarakannya dengan sejawat, yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analiī†Ÿs dengan rekan-rekan analisis kasuse. , yaitu dengan menganalisis kembali dengan mengembangkan asumsi-asumsi yang berbeda, periksa kembali data yang ada dan mendiskusikan perbedaan yang muncul ataupun asumsi yang ada. 2. Transferabilitas Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan apakah hasil peneliī†Ÿan ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Oleh sebab itu, laporan peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf harus terperinci, jelas, sistemaī†Ÿs, dan dapat dipercaya. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 593. Dependabilitas Dependabilitas disebut juga dengan reliabilitas dalam peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, depen-dabilitas hasil peneliī†Ÿan teruji dari kekonsistenan peneliī†Ÿ dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep keī†Ÿka membuat interpretasi untuk menarik suatu kesimpulan. 4. Konī„®rmabilitas Pengujian konī„®rmabilitas dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf disebut juga objekī†Ÿvitas peneliī†Ÿan. Pengujian konī„®rmabilitas bertujuan membukī†Ÿkan kebenaran hasil peneliī†Ÿan sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan Triangulasi dilakukan untuk melihat gejala dari ber-bagai sudut dan melakukan pengujian temuan dengan menggunakan berbagai sumber informasi dan teknik. Empat macam triangulasi yang digunakan dalam peneliī†Ÿan adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan beberapa sumber data, desain studi kualitaī†Ÿf dan kuanī†Ÿtaī†Ÿf, atau disiplin ilmu dan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf merupakan aspek penī†Ÿng yang harus diperhaī†Ÿkan untuk menghasilkan data yang reliable dan valid. Beberapa peneliī†Ÿ sering mempunyai pengerī†Ÿan yang salah mengenai triangulasi. Triangulasi pada dasarnya adalah mendapatkan data dari beberapa perspekī†Ÿf yang berbeda. Contoh penerapan triangulasi pada peneliī†Ÿan tentang perilaku guru dalam mengajar perilaku Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan60hidup sehat di sekolah, peneliī†Ÿ dapat menggali informasi melalui observasi atau pengamatan saat guru mengajar dan wawancara mendalam dari perspekī†Ÿf murid. Satu peneliī†Ÿan yang menggunakan metode gabungan wawancara, diskusi kelompok dan pengamatan untuk topik dan responden atau informan yang sama bukan merupakan suatu pendekatan Data Kualitaī†Ÿf D. Sebagai langkah awal analisis, data dari transkrip wa-wancara dan catatan diskusi kelompok, dituangkan dan disarikan ke dalam matriks sesuai dengan topik yang akan dianalisis. Matriks ini dibuat untuk mempermudah dalam proses analisis data dan pembahasan hasil studi. Contoh matriks data kualitaī†Ÿf dapat dilihat pada Tabel Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 61Tabel Contoh Matriks Hasil Studi Kualitaī†Ÿf Flu Burung di Desa Batu Banyak Sumatra BaratPerilaku berisiko Faktor Penyebab UtamaSosial Budaya Ekonomi Psikologis Lainnya1. Menyentuh ternak yang sakit atau maī†Ÿ tanpa menggunakan alat pelindung diri APD sarung tangan, masker, sepatu, dan lain-lainTidak memahami penī†Ÿngnya menggunakan APD dalam menangani ternak, termasuk ternak yang sehat, sakit ataupun maī†Ÿ.Kebiasaan di masyarakatTerlalu mahal untuk membeli APD2. Kandang ternak berlokasi sangat dekat dengan rumah ī†Ÿnggal di samping atau di bawah rumah.Alasan keamanan agar mudah mengawasinya supaya ternak ī†Ÿdak dicuri. Untuk penggunaan lahan yang efekī†Ÿf bila kandang di buat di bawah rumahUntuk mencegah ternak hilang karena dicuri, yang berarī†Ÿ kehilangan harta. Merasa lebih aman untuk menyimpan ternak Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan623. Mengonsumsi ternak yang maī†Ÿ/sakitTernak yang maī†Ÿ mendadak atau sakit aman dikonsumsi dan ī†Ÿdak akan menyebabkan penyakit pada manusiaKebiasaan masyarakatTernak yang sakit lebih menguntungkan dimasak untuk dikonsumsi daripada membiarkannya maī†Ÿ dan dibuangSumber Diambil dari Laporan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf Flu Burung di Indonesia [ī†Ÿdak dipublikasikan], Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes RI., 2008. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 63PenutupE. Kualitas hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf ditentukan dari teh-nik analisis dan interpretasi data, di mana analisis data peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf sendiri dimulai sejak tahap persiapan sebelum turun lapangan, selama di lapangan, dan setelah dari lapangan. Data yang terkumpul diorganisasikan ke dalam kategori-kategori untuk mengetahui pola atau bentuk keteraturan data, untuk selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan atau konsep baru yang mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain. Teknik analisis data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf didasarkan pada pendekatan yang digunakan, yaitu biograī„®, fenomenologi, grounded theory, etnograī„®, atau studi kasus. Untuk mempertajam, memperkaya dan meningkatkan kualitas hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, perlu dilakukan pendekatan berupa akī†Ÿvitas pasca peneliī†Ÿan, termasuk pengujian keabsahan dan validitas data, yang melipuī†Ÿ pengujian kre-dibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konī„®rmabilitas, ser-ta melakukan metode triangulasi untuk mendapatkan data dari beberapa perspekī†Ÿf yang PustakaBecker, C., 1992. Living and Relaī†Ÿng An Introducī†Ÿon to Phenomenology. Newbury Park, California Sage Publi-caī†ŸonBogdan, & Biklen, 1982. Qualitaī†Ÿve Research for Educaī†Ÿon An introducī†Ÿon to theory and methods Third Ediī†Ÿon. Boston Allyn and Burhan editor, 2004. Metodologi Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf. Jakarta PT. Raja Graī„®ndo Persada. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan64Glaser, Barney G & Strauss, Anselm L., 2012. The Discovery of Grounded Theory Strategies for Qualitaī†Ÿve Research Seventh Ediī†Ÿon. New Jersey Aldine Transacī†Ÿon J. 1998. ā€œCommentary Grounded theory and the constant comparaī†Ÿve method’. Briī†Ÿsh Medical Journal. Vol. 316. Pp. Emily,C. 2006. Successful Qualitaī†Ÿve Health Research A Pracī†Ÿcal Introducī†Ÿon. Australia Allen & UnwinLiampuong, Pranee, 2005. Qualitaī†Ÿve Research Methods. UK. Oxford University PressMilles, and Huberman, 1984. Qualitaī†Ÿve Data Analysis. London Sage Publicaī†ŸonNeuman, William Lawrence, 2000. Sosial Research Methods Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approaches. USA Allin and Bacon CompanyS. Nasuī†Ÿon, 2007. Metode Research Peneliī†Ÿan Ilmiah. Jakarta PT. Bumi Aksara. 65Bab 6Penyajian Data Penelitian KualitatifPuī†Ÿ Sari Indrawaī†ŸHasil analisis data kualitaī†Ÿf dapat disajikan dalam ber-bagai bentuk tergantung dari desain dan tujuan penyajian. Sebagai contoh, data hasil suatu analisis biograī„® pada umumnya disajikan dalam bentuk narasi dan gambar, semen-tara data hasil analisis fenomenologi sering disajikan dalam bentuk narasi dan skema. Dalam Bab 6 enam ini, akan dijelaskan beberapa bentuk dalam menyajikan data kualitaī†Ÿf, termasuk tahapan atau prosedur dalam menyajikan data yang mencakup karakterisī†Ÿk informan dan gambaran umum, termasuk di dalamnya wilayah atau lokasi studi dan lainnya. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan66Prosedur dalam Menyajikan DataA. Kualitaī†ŸfPada bagian ini, dipaparkan proses pelaporan dengan menggambarkan informasi tentang karakterisī†Ÿk informan, yang melipuī†Ÿ misalnya umur, jenis kelamin, ī†Ÿngkat pen-didikan, juga cara menyajikan data dalam berbagai bentuk se-hingga memudahkan Deskripsi sampelLangkah pertama dalam memproses dan melaporkan hasil peneliī†Ÿan adalah memberikan deskripsi tentang informan. Jika datanya ada, latar belakang data bisa ditabu-lasikan, misalnya umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, atau status karena data kualitaī†Ÿf berasal dari sampel yang kecil, diperlukan lebih banyak informasi, seperī†Ÿ data mengenai siapa yang menjadi informan kunci, atas dasar apa mereka termasuk ke dalam informan kunci, siapa peserta FGD, sejauh mana peserta FGD mewakili kelompoknya secara representaī†Ÿf, pada situasi apa observasi dilakukan, siapa yang diobservasi, bagaimana reaksi saat diobservasi dan lain sebagainya. Jika data tersebut ī†Ÿdak digambarkan, interpretasi data akan kurang lengkap Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999.2. Meringkas data disajikan dalam bentuk matriks, diagram, ī…‡ow chart, tabel, narasiLangkah pertama dalam meringkas data adalah men-daī…Œar data yang termasuk ke dalam kategori yang sama atau membuat daī…Œar data yang mempunyai kode yang sama Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 67dalam bentuk lebih ringkas dan padat untuk memudahkan menjawab pertanyaan peneliī†Ÿ lain untuk menyingkat data adalah dengan membuat matriks, diagram atau chart. Hal tersebut sangat membantu pada waktu melakukan interpretasi data yang berjumlah banyak Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999.Bentuk Ringkasan DataB. Dalam bagian ini, akan ditampilkan beberapa cara untuk menyajikan hasil dari pengumpulan data kualitaī†Ÿf yang berguna untuk menyimpulkan hasil peneliī†Ÿan. 1. Matriks Matriks adalah suatu bagan yang menyerupai tabel, tetapi terdiri dari kata-kata dan bukan angka. Contoh di bawah ini adalah matriks yang menggambarkan perubahan prakī†Ÿk menyusui dan pemberian makanan lunak oleh 2 kelompok ibu yang berbeda usia. Jenis penyajian dalam bentuk matriks mempermudah peneliī†Ÿ untuk mengambil kesimpulan, atau informasi esensial yang terkait dengan topik peneliī†Ÿan atau masalah yang diteliī†Ÿ yaituIbu yang lebih muda mulai memberikan makanan lunak, a. rata-rata 2,5 bulan lebih awal daripada kelompok ibu yang lebih yang lebih muda menggunakan makanan yang lebih b. bervariasi daripada ibu yang lebih kata lain, penyajian hasil dalam bentuk matriks sekaligus dapat menganalisis. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan68Tabel Contoh Matriks Pola Pemberian Makan BayiKelompok UmurWkt Pemberian Makanan Lunak Jenis MakananFrek Pemberian Makanan Lunak/hariIbu usia 20-30 tahunRange 4-7 blnRata2 6 bln-bubur-bubur dg bubuk kcg-kentang pure-buah yg dihaluskan, biskuit yg sdh direndam1-2 kali/hari- tergantung pd kesibukan ibu/pengasuh- tergantung selera makan anakIbu usia >45 tahunRange 5-11 blnRata2 8,5 bln-bubur lunak-buah yg dihaluskan1-2 kali/hari-tergantung pd adanya ibu/pengasuh-tergantung selera makan anakSumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999, hlm. 422. DiagramDiagram adalah gambaran dengan kotak atau ling-karan yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang menunjukkan hubungan antara variabel. Contoh alasan ibu muda terlambat memberikan makanan lunak. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 69Gambar Contoh Diagram Alasan Terlambat Memberikan Makanan LunakMakananī€ƒLunakī€ƒMakananī€ƒLunak/hariī€ƒIbuī€ƒusiaī€ƒ20Ͳ30ī€ƒtahunī€ƒRangeī€ƒ4Ͳ7ī€ƒblnī€ƒRata2ī€ƒ6ī€ƒblnī€ƒĶ²buburī€ƒĶ²buburī€ƒdgī€ƒbubukī€ƒkcgī€ƒĶ²kentangī€ƒpureī€ƒĶ²buahī€ƒygī€ƒdihaluskan,ī€ƒbiskuitī€ƒygī€ƒsdhī€ƒdirendamī€ƒ1Ͳ2ī€ƒkali/hariī€ƒĶ²tergantungī€ƒpdī€ƒkesibukanī€ƒibu/pengasuhī€ƒĶ²tergantungī€ƒseleraī€ƒmakanī€ƒanakī€ƒIbuī€ƒusiaī€ƒ>45ī€ƒtahunī€ƒRangeī€ƒ5Ͳ11ī€ƒblnī€ƒRata2ī€ƒ8,5ī€ƒblnī€ƒĶ²buburī€ƒlunakī€ƒĶ²buahī€ƒygī€ƒdihaluskanī€ƒ1Ͳ2ī€ƒkali/hariī€ƒĶ²tergantungī€ƒpdī€ƒadanyaī€ƒibu/pengasuhī€ƒĶ²tergantungī€ƒseleraī€ƒmakanī€ƒanakī€ƒSumberī€ƒKresno,ī€ƒHadiī€ƒ&ī€ƒWuryaningsih,ī€ƒ1999,ī€ƒhlm.ī€ƒ422. Diagramī€ƒī€ƒDiagramī€ƒadalahī€ƒgambaranī€ƒdenganī€ƒkotakī€ƒatauī€ƒlingkaranī€ƒyangī€ƒterdiriī€ƒdariī€ƒvariabelError!ī€ƒReferenceī€ƒsourceī€ƒnotī€ƒ Contohī€ƒDiagramī€ƒAlasanī€ƒTerlambatī€ƒMemberikanī€ƒMakananī€ƒLunakī€ƒSumberī€ƒKresno,ī€ƒHadiī€ƒ&ī€ƒWuryaningsih,ī€ƒ1999,ī€ƒhlm.ī€ƒ45ī€ƒDiagramī€ƒtersebutī€ƒdapatī€ƒmembantuī€ƒmenggaliī€ƒmasalahī€ƒlebihī€ƒdalamī€ƒpadaī€ƒdiskusiī€ƒLahan dekat rumah ASI banyak Tdk ada wkt utk memasak Ibu lbh senang hanya menyusui Terlambat memberikan makanan halus Anak tak mau makan bubur Status gizi ibu baikIbu, teman, suami tak suka pemberian makanan lunak secara awal Tidak ada informasi Tak punya uang utk beli makanan tambahan Terbatasnya tanah dan sumber lainnyaTerbatasnya makanan tambahan kecuali tepung terigu Sumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999, hlm. 45Diagram tersebut dapat membantu menggali masalah lebih dalam pada diskusi selanjutnya. Misal apa yang mempengaruhi ibu, teman atau suami untuk menyukai atau ī†Ÿdak menyukai pemberian awal makanan halus?3. Flow ChartFlow chart adalah jenis diagram yang khusus menggam-barkan tahapan kegiatan atau keputusan secara logis. Di bawah ini, adalah contoh ī…‡ow chart yang menggambarkan ī†Ÿndakan ibu dalam mengatasi anak sakit diare. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan70Gambar Contoh Flow Chart Proses Tindakan Ibu Mengatasi Diare pada Anakselanjutnya.ī€ƒMisalī€ƒapaī€ƒyangī€ƒmempengaruhiī€ƒibu,ī€ƒtemanī€ƒatauī€ƒsuamiī€ƒuntukī€ƒmenyukaiī€ƒatauī€ƒtidakī€ƒmenyukaiī€ƒpemberianī€ƒawalī€ƒmakananī€ƒhalus?ī€ƒī€ƒ3. Flowī€ƒChartī€ƒī€ƒFlowī€ƒchartī€ƒadalahī€ƒjenisī€ƒdiagramī€ƒyangī€ƒkhususī€ƒmenggambarkanī€ƒtahapanī€ƒkegiatanī€ƒatauī€ƒkeputusanī€ƒsecaraī€ƒlogis.ī€ƒDiī€ƒbawahī€ƒini,ī€ƒadalahī€ƒcontohī€ƒflowī€ƒchartī€ƒyangī€ƒmenggambarkanī€ƒtindakanī€ƒibuī€ƒdalamī€ƒmengatasiī€ƒanakī€ƒsakitī€ƒdiare.ī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒGambarī€ƒ Contohī€ƒFlowī€ƒChartī€ƒProsesī€ƒTindakanī€ƒIbuī€ƒMengatasiī€ƒDiareī€ƒpadaī€ƒAnakī€ƒSumberī€ƒKresno,ī€ƒHadiī€ƒ&ī€ƒWuryaningsihī€ƒ1999,ī€ƒhlm.ī€ƒ46ī€ƒDalam flowī€ƒchartī€ƒtersebut,ī€ƒtampak bahwa adaī€ƒperbedaanī€ƒtindakanī€ƒolehī€ƒibuī€ƒdanī€ƒhasilī€ƒakhirī€ƒdariī€ƒtindakanī€ƒmasingͲmasingī€ƒkelompok.ī€ƒī€ƒ4. Tabe lī€ƒī€ƒKadangͲkadangī€ƒdataError!ī€ƒReferenceī€ƒsourceī€ƒnotī€ƒfound.ī€ƒkualitatifī€ƒdapatī€ƒdikategorikan,ī€ƒdihitungī€ƒdanī€ƒdisajikanī€ƒdalamī€ƒbentukī€ƒtabel.ī€ƒJawabanī€ƒterhadapī€ƒpertanyaanī€ƒterbukaī€ƒdalamī€ƒkuesionerError!ī€ƒReferenceī€ƒsourceī€ƒnotī€ƒfound.ī€ƒdapatī€ƒdikategorikanī€ƒdanī€ƒDiare parah/lanjut Tidak ada tindakanBerhentimenyusui Memberikan LGG Berobat ke dukun Berobat ke PKM Ramuan lokal Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih 1999, hlm. 46Dalam ī…‡ow chart tersebut, tampak bahwa ada perbedaan ī†Ÿndakan oleh ibu dan hasil akhir dari ī†Ÿndakan masing-masing TabelKadang-kadang data kualitaī†Ÿf dapat dikategorikan, dihitung dan disajikan dalam bentuk tabel. Jawaban terhadap pertanyaan terbuka dalam kuesioner dapat dikategorikan dan diringkas dengan cara tersebut. Selain itu, dapat juga dianalisis dengan melihat isi dari jawaban individu. Berikut adalah contoh data kualitaī†Ÿf dalam bentuk tabel. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 71Tabel Tabel Hasil Analisis Situasi Pelayanan PKPRTopik PKM Gambir PKM PKM PKM Senen1. SIM plyn. PKPR ada ada ada ada2. Kemitraan BKKBN, Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM BKKBN, Dindiknas, LSM, universitas3. Kegiatan PKPR yang sudah dilaksanakanPenyuluhan, konseling, PKHS, pelaī†Ÿhan pddk sebaya, pelaī†Ÿhan konselor sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan, dialogPenyuluhan, konseling, PKHS, pelaī†Ÿhan pddk sebaya, pelaī†Ÿhan konselor sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan, dialogPenyuluhan, konseling, PKHS, Periksa kesehatan, penunjangPenyuluhan, konseling, PKHS, pelaī†Ÿhan pddk sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan4. Kesesuaian layanansesuai keinginan remaja sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas5. Waktu layanan ī†Ÿap hari 2 kali seminggu ī†Ÿap hari 1 kali seminggu6. Tempat pelayanan dalam gedung dalam dan luar gedungdalam gedung dalam gedungselanjutnya.ī€ƒMisalī€ƒapaī€ƒyangī€ƒmempengaruhiī€ƒibu,ī€ƒtemanī€ƒatauī€ƒsuamiī€ƒuntukī€ƒmenyukaiī€ƒatauī€ƒtidakī€ƒmenyukaiī€ƒpemberianī€ƒawalī€ƒmakananī€ƒhalus?ī€ƒī€ƒ3. Flowī€ƒChartī€ƒī€ƒFlowī€ƒchartī€ƒadalahī€ƒjenisī€ƒdiagramī€ƒyangī€ƒkhususī€ƒmenggambarkanī€ƒtahapanī€ƒkegiatanī€ƒatauī€ƒkeputusanī€ƒsecaraī€ƒlogis.ī€ƒDiī€ƒbawahī€ƒini,ī€ƒadalahī€ƒcontohī€ƒflowī€ƒchartī€ƒyangī€ƒmenggambarkanī€ƒtindakanī€ƒibuī€ƒdalamī€ƒmengatasiī€ƒanakī€ƒsakitī€ƒdiare.ī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒī€ƒGambarī€ƒ Contohī€ƒFlowī€ƒChartī€ƒProsesī€ƒTindakanī€ƒIbuī€ƒMengatasiī€ƒDiareī€ƒpadaī€ƒAnakī€ƒSumberī€ƒKresno,ī€ƒHadiī€ƒ&ī€ƒWuryaningsihī€ƒ1999,ī€ƒhlm.ī€ƒ46ī€ƒDalam flowī€ƒchartī€ƒtersebut,ī€ƒtampak bahwa adaī€ƒperbedaanī€ƒtindakanī€ƒolehī€ƒibuī€ƒdanī€ƒhasilī€ƒakhirī€ƒdariī€ƒtindakanī€ƒmasingͲmasingī€ƒkelompok.ī€ƒī€ƒ4. Tabe lī€ƒī€ƒKadangͲkadangī€ƒdataError!ī€ƒReferenceī€ƒsourceī€ƒnotī€ƒfound.ī€ƒkualitatifī€ƒdapatī€ƒdikategorikan,ī€ƒdihitungī€ƒdanī€ƒdisajikanī€ƒdalamī€ƒbentukī€ƒtabel.ī€ƒJawabanī€ƒterhadapī€ƒpertanyaanī€ƒterbukaī€ƒdalamī€ƒkuesionerError!ī€ƒReferenceī€ƒsourceī€ƒnotī€ƒfound.ī€ƒdapatī€ƒdikategorikanī€ƒdanī€ƒDiare parah/lanjut Tidak ada tindakanBerhentimenyusui Memberikan LGG Berobat ke dukun Berobat ke PKM Ramuan lokal Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sumber Kristanī†Ÿ, dkk., 2011, hlm. 5 Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan725. Teks NarasiPenyajian data hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf sebagian besar berbentuk narasi. Namun, sebelum menginjak pada penyajian data, penggunaan matriks, graī„®k, ī…‡ow chart merupakan tahapan terpenī†Ÿng dalam pengolahan dan analisis data kualitaī†Ÿf. Hal ini untuk menghindari peneliī†Ÿ langsung me-nganalisis dari data mentah sehingga hasilnya ī†Ÿdak rinci dan subjekī†Ÿf. Dengan matriks, graī„®k, dan ī…‡ow chart akan membantu peneliī†Ÿ untuk tetap pada jalur sehingga uraian menjadi padat dan ringkas. Penyajian dapat dilakukan di bagian hasil peneliī†Ÿan dari laporan atau di dan menjelaskan kesimpulan merupakan esensi dari analisis data dan bukan merupakan kegiatan yang terpisah. Pada waktu meringkas data, peneliī†Ÿ terus-menerus membuat kesimpulan, memodiī„®kasi dan menolak sejumlah kesimpulan yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan menulis, dapat membantu untuk membentuk ide baru. Oleh karena itu, penulisan harus dimulai seawal mungkin, yaitu mulai dari data processing dan telah diuraikan di atas bahwa penyajian hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf lebih banyak berbentuk tulisan narasi. Narasi dibentuk berdasarkan semua teknik pengum-pulan yang telah dilakukan observasi, wawancara, FGD, data sekunder, dan foto-foto saat melakukan pengumpulan data. Narasi sudah dibuat bertahap keī†Ÿka pengumpulan data sedang berlangsung hingga keī†Ÿka pengumpulan data telah selesai. Penyajian dalam bentuk narasi bisa ditampilkan bersama tabel, ī…‡owchart, maupun diagram. Dalam narasi bisa dilengkapi juga dengan ā€œkuī†Ÿpanā€, yakni hasil tutur Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 73kata informan dalam bahasa ibu atau bahasa lokal bahasa yang digunakan dalam keseharian mereka. Jika kuī†Ÿpan menggunakan bahasa ibu memiliki bentuk dan arī†Ÿ sangat berbeda dari Bahasa Indonesia, kuī†Ÿpan ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa lokal dan Bahasa Indonesia. Berikut ini diberikan contoh narasi dengan kuī†Ÿpan dari hasil observasi dan wawancara mengenai penolong Dalam penyajian hasil dan pembuatan laporan, proses untuk mengidenī†Ÿī„®kasi, menarik benang merah dari suatu topik dilakukan untuk membantu pembaca laporan atau ā€œBerdasarkan penuturan salah satu toma’pakeanak yang ada di Desa Makuang, saat dirinya diminta memberikan pertolongan persalinan, ia akan memberikan pilihan kepada si ibu dan keluarga untuk memilih melahirkan dengan dibantu toma’pakeanak ataukah ingin melahirkan di puskesmas dengan bantuan nakes/bidan. Hal ini menunjukkan bahwa toma’pakeanak juga mempercayai tenaga kesehatan untuk membantu pelaksanaan proses persalinan selain dirinya.Toma’pakeanak ā€œKalau saya dipanggil orang mau melahirkan, ya saya tawarkan dulu mi apa mau ditolong bidan atau mau ke puskesmas, tapi yaitu dia bilang ī†Ÿdak mi nanī†Ÿ-nanī†Ÿ saja ...ā€Namun, jika toma’pakeanak sudah ī†Ÿdak mampu lagi atau kewalahan memberikan pertolongan, langkah yang diambil oleh toma’pakeanak adalah menyarankan agar ibu tersebut dibawa ke puskesmas agar dibantu bidan atau dokter yang ada seperī†Ÿ pengakuan toma’pakeanak berikut ini.Toma’pakeanak ā€œKalau saya bantu orang melahirkan, t’rus saya ī†Ÿdak bisa tolong dia lagi, saya suruh ke bidan saja atau pergi ke puskesmas untuk melahirkan di sana.ā€Sumber Indrawaī†Ÿ, dkk., 2012, hlm. 106 Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan74pengelola program memahami masalah secara terintegrasi. Proses ini dapat dilanjutkan dengan memasukkan beberapa quotaī†Ÿon dari informan agar laporan menjadi lebih hidup. Langkah akhir tentunya peneliī†Ÿ harus melakukan sintesis secara menyeluruh sehingga menghasilkan suatu wawasan, ī†Ÿndakan, dan rekomendasi bagi pembaca PustakaBurhan, Bungin, 2011, Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Ed. 2. Kencana, Sudarī†Ÿ, Hadi, Ella Nurlela & Wuryaningsih, C. Endah, 1999, Aplikasi Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, kerja sama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan Dirjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular - Depkes, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012, Buku Seri Etnograī„® Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Badan Peneliī†Ÿan & Pengembangan Kesehatan, Kemen-terian Kesehatan RI, et al., 2011, Pengembangan Model Intervensi Pelayanan Kesehatan Remaja di 4 Kota di Indonesia, powerpoint dipresentasikan dan dibagikan dalam seminar hasil peneliī†Ÿan di Hotel Horison, Bekasi, pada Desember 2012. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 75Neuman, W. Lawrence, 2000, Social Research Methods Qualitaī†Ÿve and Quanī†Ÿtaī†Ÿve Approaches, 4th Ediī†Ÿon. Allyin and Bacon, A Pearson Educaī†Ÿon Company, USA. Bab 7PenutupPeneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf menjadi bagian terpenī†Ÿng dalam peneliī†Ÿan di bidang kesehatan. Banyak masalah kesehatan yang belum bisa terjawab dari peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf survei yang mengandalkan ilmu staī†Ÿsī†Ÿk dalam menganalisis gejala empiris. Gejala empiris berupa ī†Ÿngkah laku manusia berda-sarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner dan peng-amatan sekilas yang bersifat penjelasan explainatory. Gejala yang hidup dalam alam pikiran manusia ī†Ÿdak dapat ditangkap hanya menanyakan dan mengamaī†Ÿ ī†Ÿngkah laku manusia melalui survei, tetapi perlu peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf yang bersifat eksploraī†Ÿf sehingga informasi yang didapat dari peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dapat menjadi bagian penī†Ÿng untuk melengkapi informasi terkait besarnya masalah kesehatan berdasarkan peneliī†Ÿan kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Di samping itu, hasil peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf juga dapat berperan sebagai informasi awal atau sebagai dasar dalam mengembangkan instrumen untuk peneliī†Ÿan di bidang kesehatan menggunakan metode kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Berbagai jenis peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dapat digunakan sesuai dengan tujuan peneliī†Ÿan dan pertanyaan peneliī†Ÿan Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan78dengan memperī†Ÿmbangkan sumber daya peneliī†Ÿan dan periode waktu yang dimiliki. Pengumpulan data kualitaī†Ÿf dapat dilakukan melalui beberapa metode, di mana pada umumnya menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Penetapan metode pengumpulan data kualitaī†Ÿf berdasarkan topik, tujuan pene liī†Ÿan atau substansi yang akan digali serta desain peneliī†Ÿan. Berbagai metode pengumpulan data yang sering digu -na kan dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf, yaitu wawancara men-dalam, parī†Ÿsipasi observasi pengamatan terlibat, dan diskusi kelompok terarah. Penggunaan metode tersebut ada kalanya disertai dengan perekaman, pencatatan lapangan, pengambilan gambar pemotretan untuk melengkapi data/informasi yang diperoleh melalui metode-metode sumber data dalam peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf disebut informan, yaitu orang yang dipilih dengan harapan dapat memberikan informasi tentang topik atau masalah kesehatan yang ingin diteliī†Ÿ. Untuk karakterisī†Ÿk informan yang spesiī„®k, seperī†Ÿ peneliī†Ÿan pada suku terasing tertentu, kelompok rentan, ataupun untuk substansi kesehatan yang sensiī†Ÿf, lebih disarankan untuk menggunakan metode wawancara mendalam. Sementara, untuk populasi umum dengan topik kesehatan yang bukan isu sensī†Ÿf, dapat menggunakan metode pengumpulan data diskusi kelompok terarah atau pengelolaan data kualitaī†Ÿf, diperlukan proses yang pada prinsipnya ī†Ÿdak berbeda dengan pengelolaan data kuanī†Ÿtaī†Ÿf. Proses pengelolaan dibuat sebagai upaya untuk menjaga kualitas data agar dapat menghasilkan informasi yang valid dan akurat. Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 79Salah satu perbedaan pendekatan yang utama antara peneliī†Ÿan kualitaī†Ÿf dan kuanī†Ÿtaī†Ÿf adalah dalam metode analisis data. Analisis data kualitaī†Ÿf sangat tergantung dari kemampuan peneliī†Ÿ untuk menganalisis data tekstual atau narasi serta visualisasi hasil pengamatan., Sedangkan analisis data kuanī†Ÿtaī†Ÿf lebih bergantung pada pemilihan uji staī†Ÿsī†Ÿk dan interpretasi angka yang tepat. Sampai saat ini, soī…Œware perangkat lunak khusus yang dapat menganalisis data kualitaī†Ÿf masih terbatas sehingga sangat tergantung dari pengalaman dan kemampuan peneliī†Ÿ untuk menghasilkan suatu informasi yang dalam dan spesiī„®k sesuai dengan tujuan peneliī†Ÿan. Hasil analisis data kualitaī†Ÿf disajikan dalam beberapa format, seperī†Ÿ narasi, skema, ī…‡ow chart, matriks ataupun diagram. Penyajian yang paling sering digunakan adalah dalam format narasi. Dalam peneliī†Ÿan kesehatan, penyajian lebih mudah dipahami dalam bentuk kombinasi format narasi, matriks, dan skema hubungan antara variabel serta kualitaī†Ÿf dibutuhkan dalam peneliī†Ÿan kese-hatan sebagai kelengkapan informasi kuanī†Ÿtaī†Ÿf sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih lengkap dan kom-prehensif menjawab semua dimensi what, when, where, why and how dari suatu isu kesehatan. 81A alat bantu 19analisis data 5, 25, 34, 43, 47-48, 50-52, 54, 58, 62, 65, 72, 79, vanalisis domain 52-53analisis kasus 55-56analisis komponen 52analisis komponensial 53analisis taksonomi 52-53analisis v, vi, 2, 5, 15, 25-26, 33-34, 36, 42-43, 47-48, 50-56, 58, 62, 65, 71-72, 79, ivantropologi 7, 11asumsi 2-3, 16, 24, 56B bahasa ibu 73bahasa informal 3besaran masalah 4, 34biograī‚æī€ƒ48,ī€ƒ53,ī€ƒ62,ī€ƒ65blended 22C catatan 11, 16, 19-20, 25, 28-29, 34, 36-39, 42-43, 47, 50, 53, 58, viicatatan lapangan 16, 19, 34, 43, 47, 53INDEKSDdata iv, v, vi, 1-11, 13-14, 16-21, 23-31, 33-35, 37, 39, 43-44, 47-48, 50-58, 62-63, 65-67, 70, 72, 78-79, iiidependabilitas 55, 57, 62desain penelitian 6-9, 11, 16, 20-21, 78, vdimensi 3, 79disiplin 21, 57Distrik 23E efektif 26, 33, 60esienī€ƒ 33eksperimental 2eksplorasi 4, 53eksploratif 77eksternal 27, 56empiris 2, 77, iiiEtnik 22-23, 42, 44, 74etnograī‚æī€ƒ 7-9,ī€ƒ11,ī€ƒ17,ī€ƒ19-23, 36, 38, 40-42, 44, 48, 52-53, 62, 74, viFfasilitator 27feminis 20fenomena 4, 13, 15-16, 18, 25, 49-51, 53-54 Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan82fenomenologi 7, 10, 48-50, 62, 65losoī‚æī€ƒ 10focus groups 26-29, 31-32formulir 35, 39-40G gender 28generalisasi 54, iiigrounded research 7, 9hasil penelitian 1, 22, 52, 55-57, 62, 66-67, 72, 74, 77hipotesis 3, 9, 15-16, 34, 51historical research 11humaniora 22-23, 44, 61, 74H I ilmu statistik 77, iiiinforman 4, 8-9, 15, 20, 23-25, 29-30, 34-36, 39, 42, 49-52, 58, 65-66, 73-74, 78, iiiinforman kunci 8, 20, 29-30, 66informasi iv, 4, 6, 8-9, 20, 26, 29-30, 34-35, 51-52, 54, 56-58, 66-67, 77-79, iiiinstrumen 5, 14-15, 40, 43, 52, 77intepretasi 1interaksi 3, 6, 18, 21, 27-28, 49, 51interpretasi 2, 14, 21, 25, 48-49, 51, 54, 57, 62, 66-67, 79investigasi 2 iv, v, 3-12, 14-15, 17, 19, 22, 24-25, 27, 30, 32, 34, 36, 39, 41-44, 48-49, 51-54, 56-58, 60-63, 65-67, 72-73, 75, 77-79, iiK karakteristik 4-5, 15, 26, 29-30, 65-66, 78, vikategori 28, 34, 47, 51, 54, 62, 66keabsahan 55-56, 62kebenaran 57kedalaman 4, 6, 34kekuatan 2, 4, 17, 20, 25kelemahan 17, 21, 55kelompok terarah 14, 24, 26, 39, 78Kementerian Kesehatan 21-23, 44, 74Kesehatan 21-23, 36, 38, 40-41, 44, 61, 74kesehatan iii, iv, 2, 8-11, 13, 21-23, 36, 38, 40-41, 44, 52-53, 61, 71, 73-74, 77-79, ikesimpulan 47, 54, 57, 62, 67, 72keteraturan data 47, 62kombinasi 25, 31, 79komunikatif 29komunitas 24, 27, 52konrmabilitasī€ƒ 55,ī€ƒ57,ī€ƒ62konseptual 34konstruksi 5konteks 4-5, 14, 20, 25, 49 Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan 83kontingensi 18kontradiksi 25kredibilitas 55, 62kriteria 29-30, 55kronologis 34, 49kuantikasiī€ƒ 19kuesioner 14-15, 70, 77kutipan 72-73L logika deduktif 3logika induktif 3lokal 9, 43, 53, 73M 22, 31, 44, 63manajemen 33, 35, 43-44, ivmasalah penelitian 4matriks 35, 37, 43, 58, 60, 66-68, 72, 79, vimemori 21, 29metode penelitian vi, 1, 3-5, 13, 15, iiiminoritas 20momen 19, 25Nnarasi 13, 16, 43, 49, 65-66, 72-73, 79, iiinorma 15, 24, 26-27, 29notulen 28observasi 8, 14-15, 17-21, 36-39, 42, 52-53, 55, 58, 66, 72-73, 78, viiobservasi partisipatif 14-15, 17-21, 52orang dalam 18, 27P Papua 23paradigmatis 2-3partisipatif 14-15, 17-21, 52pemilihan uji 79pendekatan iv, vi, 1, 3-5, 13, 15, 19-20, 22, 26, 44, 48-49, 51, 54-55, 58, 62, 79, iiipendekatan kualitatif 1, 20, 22, 44, 54, ivpendokumentasian 14, 21penelitian kuantitatif 1-3, 9, 13-14, 33, 48, 57, 77, iiipenelitian sejarah 7, 11peneliti lapangan 18pengamat 18-19pengamatan 8, 18, 20, 35, 39, 43, 53, 56, 58, 77-79pengelolaan data 1, 33, 35, 44, 78, vpengelolaan v, 1, 33, 35, 43-44, 78, ivpengumpulan data vi, 1, 5, 7-8, 10, 13-14, 16-17, 20-21, 23-26, 29-31, 33-35, 37, 39, 43, 57, 67, 72, 78, vpenulisan hasil 1penyajian v, 33, 65, 67, 72-73, 79, ivpenyimpanan 33, 35, 43, ivperekaman 19, 25, 34, 78peristiwa 5, 19, 51-52perspektif 17-18, 24-25, 31, 57-58, 62pertanyaan penelitian 1, 4, 7-8, 11, 18, 48, 67, 78, iv Peneliī†Ÿan Kualitaī†Ÿf di Bidang Kesehatan84pola asumsi 3populasi penelitian 17positivistik 2pribadi 20, 25, 53quotation 74Rrealitas 2-4, 18, 24rekaman 25, 28-29, 33, 39, 43rekonstruksi 3reliabilitas 5, 57reliable 57respon 16, 23-25S sejarah 7, 11, 49, 52sintesis 47, 74skema 34, 43, 65, 79sosio-demograī‚æī€ƒ43spesikī€ƒ16,ī€ƒ34,ī€ƒ78-79studi kasus 7, 10-11, 48, 53-54, 62substansi 4, 29, 41, 78T tekstual 16, 19, 50, 79tema 5, 16, 25, 52transferabilitas 55-56, 62transkrip 25, 28, 35, 39, 42-43, 54, 58, viitriangulasi 17, 55-58, 62tujuan penelitian 7-8, 11, 78-79valid 1, 30, 57, 79variabel 2-5, 40, 68, 79visual-audio 19, 28-29visualisasi 79Wwawancara 8, 14-16, 18, 20, 23-27, 29-30, 34-39, 42-43, 47, 53, 55, 58, 72-73, 77-78, viiwawancara mendalam 8, 14-15, 20, 23-26, 29-30, 35, 37-39, 43, 53, 58, 78 ... Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memperoleh informasi tentang proses pengelolaan limbah padat dan environment cost dalam pengelolaan lingkungan di Rumah Sakit Kusumawardani, 2015. ...... Analisis data design kualitatif studi kasus yang digunakan oleh peneliti didapatkan dari hasil wawancara, dan observasi kemudian disusun dalam kalimat secara sistematis seluruh data yang didapat dan membuat kesimpulan yang mudah dipahami Kusumawardani, 2015. Limbah padat medis dan non medis yang dihasilkan di ruang rawat inap RSU Lasinrang memerlukan penanganan yang sesuai peraturan yang ada agar tidak mencemari lingkungan. ...Rahmi AmirNurhakikiAbstrak Hasil operasional yang dilakukan rumah sakit dapat menghasilkan limbah padat yang dapat membahayakan lingkungan, maka sangat dibutuhkan adanya biaya dan pengelolaan limbah yang baik untuk mencegah terjadinya pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan limbah padat telah sesuai dengan Permenkes RI Tahun 2019 dan gambaran tentang environment cost di RSU Lasinrang. Untuk memperoleh data dilakukan observasi dan wawancara di ruang Unit sanitasi dan Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan limbah di RSU Lasinrang di mulai dari proses pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan di tps dan pembuangan akhir. RSU Lasinrang belum menyajikan secara khusus laporan environment cost. Environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang Tahun 2019 yaitu biaya pencegahan yang meliputi biaya peralatan dan bahan pembersih, biaya perlengkapan dan perlindungan kerja, sedangkan untuk biaya deteksi tidak terdapat pengeluaran dikarenakan tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan biaya deteksi di RSU Lasinrang, dan untuk biaya internal meliputi biaya retribusi pelayanan persampahan, biaya pemusnahan limbah B3, dan biaya untuk penaggung jawab TPS Limbah B3. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses pengelolaan limbah padat di RSU Lasinrang sudah sesuai dengan Permenkes Tahun 2019 dan environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang pada Tahun 2019 sebanyak Saran dalam penelitian adalah diharapkan pihak RSU Lasinrang lebih meningkatkan proses pengelolaan limbah agar lebih baik lagi, dan menyusun laporan environmet cost secara khusus dan terperinci. Kata Kunci Pengelolaan Limbah, Environment cost. Abstract The results of operations carried out by the hospital can produce solid waste that can endanger the environment, so it is necessary to have costs and good waste management to prevent purpose of this research is to find out that solid waste management is in accordance with the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation of 2019 and a description of the environment cost at RSU Lasinrang. To obtain data, observations and interviews were carried out in the sanitation and finance unit results showed that the waste management process at the RSU Lasinrang started from the sorting, collection, transportation, storage at TPS and final Lasinrang has not specifically presented an environment cost environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 is the cost of prevention which includes the cost of equipment and cleaning materials, equipment costs and work protection, while for detection costs there are no expenses because there are no activities related to detection costs at RSU Lasinrang, and internal costs include fees for solid waste services, fees for eliminating B3 waste, and fees for the person in charge of the TPS for hazardous waste. The results of this study concluded that the solid waste management process at Lasinrang Hospital was in accordance with the Minister of Health Regulation of 2019 and the environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 was IDR 478,819,800. The suggestion in this research is that it is hopen that the RSU Lasinrang will further improve the waste management process to make it even better, and compile a specific and detailed environmental cost repost. Keywords Waste Management, Environment cost.... Dalam penelitian kualitatif, jumlah responden yang dilibatkan tidak ditentukan berdasarkan besar populasi, melainkan dari jawaban yang diberikan oleh responden. Jumlah responden dapat diketahui ketika jawaban responden sudah mencapai titik jenuh dan tidak ditemukan lagi wawasan baru Regina Isadora, dkk, Perancangan User Experience … 1061 Kusumawardani, et al., 2015, sehingga pada penelitian ini dilibatkan 10 responden sebagai pasien dan 10 responden sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Semen Gresik. ...Fara Regina IsadoraBuce Trias HanggaraYusi Tyroni Mursityop class="Abstrak">Rumah Sakit Semen Gresik merupakan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Gresik dengan akreditasi tingkat paripurna. Rumah Sakit Semen Gresik di kondisi pandemi saat ini mengalami penurunan jumlah pasien dan pendapatan, sehingga Rumah Sakit Semen Gresik berencana untuk menghadirkan layanan kesehatan yang dapat dilakukan di rumah menggunakan aplikasi untuk memudahkan pasien dalam mendapatkan layanan Kesehatan tanpa datang ke rumah sakit. Aplikasi yang dibangun harus memberikan kenyamanan saat digunakan oleh pengguna, maka dari itu perlu adanya rancangan user experience. Design thinking merupakan metode yang digunakan untuk merancang user experience pada aplikasi HomeCare dengan mendefinisikan permasalahan serta memberikan solusi desain yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi desain selanjutnya diuji menggunakan user experience questionnaire UEQ untuk mengetahui apakah solusi desain yang dirancang sudah menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh calon pengguna. Hasil dari pengujian menggunakan UEQ yaitu, untuk aplikasi HomeCare dengan pengguna pasien memiliki nilai mean tiap skala UEQ yang berada pada kategori positif dengan semua skala UEQ berada pada kategori baik kecuali skala dependability yang berada pada kategori sangat baik, sedangkan untuk aplikasi HomeCare Giver dengan pengguna tenaga kesehatan memiliki nilai mean tiap skala UEQ yang juga berada pada kategori positif dengan semua skala UEQ berada pada kategori baik kecuali skala attractiveness dan novelty yang berada pada kategori sangat baik . Sehingga aplikasi HomeCare dan HomeCare Giver memiliki rancangan user experience yang baik. Abstract Semen Gresik Hospital is a health facility in Gresik Regency with a paripurna level of accreditation . Semen Gresik Hospital in a pandemic condition is currently experiencing a decrease in the number of patients, so that Semen Gresik Hospital plans to provide health services that can be done at home using an application to make it easier for patients to get health services without coming to the hospital. Applications that are built must provide comfort when used by users, therefore there is a need for a user experience design. Design thinking is a method used to design user experiences on the HomeCare application by defining problems and providing design solutions that can solve these problems. The design solution is then tested using a user experience questionnaire UEQ to find out whether the design solution designed has resolved the problems experienced by potential users. The results of the test using UEQ are, for the HomeCare application whose users are patient, the mean value of each UEQ scale is in the positive category with all UEQ scales in the good category except for the dependability scale which is in the very good category, while for the HomeCare Giver application whose the users are health workers, has a mean value of each UEQ scale which is also in the positive category with all UEQ scales in the good category except the attractiveness and novelty scales which are in the very good category. This can be concluded that HomeCare and HomeCare Giver applications have a good user experience design. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien ANC terhadap mutu pelayanan kesehatan mengenai jaminan kepastian ( assurance ). 3. Manfaat Penelitiaan Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Dapat memberikan informasi bagi pemerintah kabupaten Gowa dan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan tentang mutu pelayanan kesehatan. 2.
100 Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat Terbaru 2022 dengan Metode Kualitatif dan Kuantitatif Di artikel ini kami telah menyiapkan kumpulan Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat terupdate dan bisa dijadikan untuk menemukan ide dalam penulisan. Jumat, 1 Juli 2022 1114 WIB Dokter. Kumpulan judul skripsi Kesehatan Masayarakat untuk dijadikan ide penulisan skripsi. Di artikel ini kami telah menyiapkan kumpulan Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat terupdate dan bisa dijadikan untuk menemukan ide dalam penulisan skripsi anda. Jurusan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati. Bagi anda yang saat ini sedang mencari ide Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat tepat sekali anda mengunjungi website Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini pilihan Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat yang bisa anda jadikan referensi. PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI TERHADAP TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XXX PENGARUH PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERPADU A DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN XXX PENGARUH KEPUASAN PASIEN PEMBAYARAN KONTAN PPK TERHADAP RESPON PASCA PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN XXX HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI PUS NON AKSEPTOR KB DENGAN TINGKAT KEBUTUHAN BER-KB DI KELURAHAN LOKASI TAHUN XXX PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN DAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT PMO TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN XXX HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN XXX PENGARUH KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP PENEMUAN SUSPEK DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN XXX PENGARUH PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT LOKASI TAHUN XXXX DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMANFAATAN TEMPAT TIDUR BED OCCUPANCY RATE / BOR DI RS LOKASI TAHUN XXXX HARAPAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN STUDI KUALITATIF DI PUSKESMAS XXX TAHUN XXX HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PUSKESMAS DENGAN TREND KUNJUNGAN RAWAT JALAN PASCA PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBEBASAN BIAYA RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS XXX TAHUN XXX PENGARUH PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS XXXX TAHUN XXXX PENGARUH PENGETAHUAN IBU DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA XXXX TAHUN XXXX ANALISIS KEMAMPUAN ATP DAN KEMAUAN WTP MEMBAYAR MASYARAKAT UNTUK PENGEMBANGAN KLINIK XXXX MENJADI RUMAH SAKIT DI LOKASI TAHUN XXXX EVALUASI SISTEM PELAKSANAAN PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS XXXX TAHUN XXXX PELAKSANAAN MANAJEMEN STRATEGIS WARUNG SAHIVA USU SEBAGAI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI, PENYAKIT MENULAR SEKSUAL, HIV/AIDS DAN NAPZA PADA REMAJA DI LOKASI TAHUN XXXX PENGARUH PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN XXXX PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI LOKASI TAHUN xxx PENGARUH PEMBINAAN PUSKESMAS TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN xxxx PENGARUH FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING IBU BALITA TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI KELURAHAN LOKASI TAHUN xxxx BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR WILLINGNESS TO PAY JASA PELAYANAN DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN xxxx ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT UMUM PJKMU LOKASI TAHUN xxx TINGKAT KEPUASAN PASIEN ASKES DAN JAMSOSTEK TERHADAP PELAYANAN KESEBATAN DI RUMAH SAKIT LOKASI xxxx ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH BBLR TERHADAP SEPSIS DENGAN MENGGUNAKAN PRODUCT Miff KAPLAN MEIER Studi Kasus di RSU X APLIKASI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL UNTUK MENGANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PREEKLAMPSIA-EKLAMPSIA Studi Kasus di RSU X FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II PADA USIA 20-35 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KOTA X TAHUN xxx KETEPATAN HASIL PERAMALAN ANALISIS TIME SERIES METODE BOX-JENKINS PADA JUMLAH PENDERITA DIABETES MELLITUS Simulasi Data Jumlah Penderita Diabetes Mellitus dari RSU X Tahun xxxx-xxxx PENERAPAN ANALISIS REGRESI COX UNTUK MENGANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN KESEMBUHAN PASIEN DEMAM TIFOID Studi di Rumah Sakit X ANALISA DESKRIPSI SPESIMEN TIDAK ADEKUAT PADA SURVEILANS AFP DI PROPINSI X TAHUN xxx – xxxx Baca juga Judul Skripsi Tehnik Sipil yang Jarang Digunakan Lengkap dengan Metode Kuantitatif dan Kualitatif FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL C-REACTIVE PROTEIN POSITIP SEBAGAI INDIKATOR KEJADIAN INFEKSI PADA NEONATUS Studi Di Rumah Sakit X FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK TERJADINYA PERBAIKAN LINGKUP GERAK SENDI BAHU PADA PENDERITA FROZEN SHOULDER Studi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU X HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TB PARU DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN PADA KELUARGA PENDERITATB PARU Studi pada keluarga penderita TB paru di Wilayah kerja Puskesmas X Kecamatan X Kabupaten X HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM KOPI DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI X ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN xxx ANALISIS PELAKSANAAN KOORDINASI DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN DBD RS X KECAMATAN X Tahun xxxx ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS SEMULA JADI KOTA X ANALISIS PENGARUH SELF-LEADERSHIP DAN PERCEIVED BARRIER TERHADAP KEMAUAN UNTUK MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN Studi Rumah Sakit X di X ANALISIS PENGARUH KEMAMPUAN MEMBAYAR, KEMAUAN MEMBAYAR, PATIENT RELATED REASONS, DAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP KEJADIAN PULANG PAKSA Studi di Unit Rawat Inap RS X ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS X KABUPATEN X Analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik di rw x kelurahan xxxx Analisis faktor yang berhubungan dengan kesembuhan penderita tb paru Analisis faktor yang berhubungan dengan praktik ibu rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat di desa xxxx Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi rumatan metadon pada pengguna napza suntik penasun Analisis pengelolaan limbah medis padat pada puskesmas Analisis pengelolaan limbah medis padat pada puskesmas kabupaten X Analisis proses antrian multiple channel single phase di loket administrasi dan rawat jalan rsup Budaya hidup sehat di pondok pesantren kasus di pondok pesantren assalafiyah desa XXX Efektifitas media film sebagai upaya peningkatan inisiasi menyusui dini imd Efektivitas booklet dan permainan tebak gambar dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa kelas iv terhadap karies gigi di sdn xxx Efektivitas pemberdayaan masyarakat melalui metode gerakan peduli tb paru gpt untuk meningkatkan case detection rate cdr tb paru di kecamatan xxxx Efektivitas simulasi monopoli penilaian status gizi balita posyandu untuk meningkatkan kemampuan kaderdi puskesmas xxxx Evaluasi peran program pemberian makanan tambahan anak sekolah pmt-as terhadap status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa Faktor yang mempengaruhi kualitas sarana sanitasi kantin di universitas negeri xxxx Faktor-faktor yang behubungan dengan pemberian asi eksklusif di kecamatan xxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi campak di kabupaten xxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian drop out alat kontrasepsi suntik di desa xxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di kampung xxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa xxxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan keracunan pestisida pada petani penyemprot hama di desa xxxxx Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan operasi seksio sesarea di rumah sakit xxxxx Gabungan metode aerasi dan adsorbsi dalam menurunkan fenol dan cod pada limbah cair ukm batik Gambaran pelaksanaan surveilans campak di puskesmas cepu dan tunjungan kabupaten xxxx Hubungan antara beban kerja dan intensitas kebisingan dengan kelelahan pada tenaga kerja pemeliharaan jalan Hubungan antara berat badan saat lahir dengan kejadian obesitas pada siswa Hubungan antara kadar iodium dalam urin eiu dengan prestasi belajar anak sekolah dasar kelas v di kecamatan xxxxx Hubungan antara karakteristik ibu dengan status gizi balita di kelurahan xxxxx Hubungan antara komplikasi obstetri dengan kematian maternal di kabupaten xxxx Hubungan antara pemberian asi, perilaku ibu dan kondisi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja puskesmas xxxx Hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh gizi dengan status gizi anak balita Hubungan antara pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, dan pola makan dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas xxxx Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku gizi seimbang pada lansia Hubungan antara pengetahuan gizi dan status gizi dengan anemia pada ibu – ibu usia produktif di desa xxxxx Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan kenyamanan dengan penggunaan alat pelindung wajah pada pekerja las listrik Hubungan antara penggunaan alat pelindung diri apd dengan kejadian keracunan pestisida pada petani penyemprot hama di desa xxxx Hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare pada anak umur 6 – 12 Hubungan antara riwayat aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada usia 45-54 tahun study di wilayah kelurahan xxxxx Hubungan antara sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan karakteristik individu dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja puskesmas xxxxx Hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala cumulative trauma disorders pada tenaga kerja bagian penjahitan konveksi Hubungan antara status gizi dan menstruasi dengan kejadian anemia pada santri putri pondok pesantren xxxxx Hubungan antara status gizi dan motivasi kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita bagian giling rokok di pt xxxx Hubungan antara status gizi dengan produktivitas tenaga kerja wanita di pt xxxx Hubungan antara tempat pengisian air,proses pengisian air dan hygiene perorangan dengan keberadaan escherichia coli pada depot air minum isi ulang Hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di tk xxxx Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang masa menopause dengan persepsi keluhan masa menopause di kelurahan xxx Hubungan higiene sanitasi dengan kejadian penyakit cacingan pada siswa sekolah dasar negeri xxxx Hubungan mengangkat beban dan frekuensi angkat dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja pengangkut buah di pasar xxxxx Hubungan motivasi, persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru uks dalam pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah ukgs di sekolah dasar negeri xxxx Hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan perimenopause di kelurahan xxxxx Hubungan praktek higiene pedagang dengan keberadaan escherichia coli pada rujak yang dijual di sekitar kampus universitas xxxxx PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOKASI TAHUN xxxxx PENGARUH PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN RAWAT INAP TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN KEMBALI DI BADAN RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH PERSEPSI TENTANG PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN xxxx PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS BAGI PARA PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG LOKASI TAHUN xxxx SEGMENTASI PASAR PADA RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN xxxx ANALISIS BIAYA SATUAN UNIT COST INSTALASI BEDAH RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH KARAKTERISTIK IBU BALITA TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENIMBANGAN BALITA D/S DI POSYANDU DESA LOKASI TAHUN xxxx STRATEGI PEMASARAN RUMAH SAKIT MELALAUI PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA KERJA JPK-TK DI LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLI GIGI DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA PERAWAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH CITRA PELAYANAN RAWAT INAP TERHADAP NEED MASYARAKAT DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN xxxx PENGARUH KEPATUHAN DAN MOTIVASI PENDERITA TB PARU TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS xxxx TAHUN xxxx Baca juga 101 Judul Skripsi Kesehatan Lingkungan Paling Lengkap dan Jelas, Cocok Dijadikan Acuan Penulisan

PROPOSALPENELITIAN HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN KESIAPAN KELUARGA MENERIMA INFORMASI KESEHATAN TENTANG TERAPI LANJUTAN Studi di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Rianja Ikhwan Ardhyatama 143210089 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN. Judul skripsi keperawatan komunitas terbaru.

Skripsi Malang adalah jasa pembuatan judul skripsi Kesehatan Masyarakat Malang. Bagi kamu yang sudah atau akan mengambil skripsi, dan merasa tidak berdaya dengan pembuatan judul skripsi. Maka sudah saatnya, kamu menyimak ratusan Contoh Judul Skripsi yang terangkum dalam artikel 100 Contoh Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat Terbaik. Jasa Skripsi Malang juga melayani beragam jurusan yang tersedia di berbagai kampus di Indonesia. Bagi kamu yang ingin mendapatkan layanan ekstra 3 in 1 konsultasi, pembuatan dan bimbingan skripsi, silakan hubungi atau untuk prosedur pemesanan. Referensi Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat Penatalaksanaan Manajemen Gizi di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XXPelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XXGambaran Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXPengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MKJP di Perumnas ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXAnalisis Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pedagang Beras dan Kandungan Klorin Cl2 pada Beras Kilang yang Dijual di Pasar ABC Kabupaten DEF Tahun XXUji Daya Terima dan Nilai Gizi Brownies SingkongGambaran Kualitas Udara dan Keluhan Gangguan Pernapasan pada Masyarakat yang Tinggal Dikawasan Industri Pabrik Kelapa Sawit PKS PTPN IV Kebun Sosa II Kabupaten ABC Tahun DEFAnalisis Implementasi Program Desa ABC di Kecamatan DEF Kabupaten GHIEfektifitas Desinfektan Terhadap Penurunan Jumlah Angka Kuman pada Lantai Kamar Operasi di Instalasi Bedah Pusat Rumah Sakit Umum ABC Kota DEF Tahun XXHubungan Status Stres Psikososial dengan Konsumsi Makanan dan Status Gizi Siswa SMU ABC Tahun XXAnalisis Penggunaan Natrium Benzoat pada Tauco Curah dan Kemasan yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional dan Swalayan di Kota ABC Tahun XXAnalisis Kadar Amoniak di Udara dan Sanitasi Peternakan Serta Keluhan Kesehatan pada Pekerja di Peternakan Ayam di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIUji Daya Terima dan Nilai Gizi Bakso dengan Substitusi Ampas Kelapa dan BelutAnalisis Kandungan Escherichia Coli dan Zat Pewarna pada Minuman Bubble Drink yang Bermerek dan yang Tidak Bermerek Dibeberapa Pusat Jajanan di Kota ABC Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Antenatal Care ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun GHIHubungan Perilaku Anak Remaja Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata di Kelurahan ABC Kota DEF Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Preeklampsia pada Kehamilan di RSU ABC Kota DEF Tahun XX-XXPengaruh Kegiatan Penyuluhan dalam Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah di SMAN ABC dalam Kabupaten DEF Tahun XXAnalisis Pewarna Buatan pada Selai Roti yang Bermerek dan Tidak Bermerek yang Beredar di Kota ABC Tahun XXPerbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Jompo dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten ABC Tahun DEFFaktor yang Berhubungan dengan Perkawinan Usia Muda pada Penduduk Kelompok Umur 12-19 Tahun di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXGambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan JAMPERSAL dalam Melakukan Persalinan di Puskesmas ABC Kabupaten DEFAnalisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota ABC Tahun XXImplementasi Program ASI Eksklusif dan Peran Petugas KIA di Wilayah Kerja Puskesmas ABC kec. DEF Kabupaten GHIGambaran Faktor – Faktor yang Memengaruhi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap pada Balita 12 Bulan di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXAnalisa Sistem Pengelolaan Sampah dan Perilaku Pedagang di Pasar ABC Kota DEF Tahun GHIKarakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Fraktur pada Lansia Rawat Inap di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Bayi yang Menderita Penyakit Hircshsprung di RSUP ABC Kota DEF Tahun XX-XXPerilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother To Child PMTCT di Rumah Sakit Haji Kota ABC Tahun XXKebiasaan Pencucian Raskin dan Residu Zat Pemutih Klorin di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXPengaruh Agen Sosialisasi Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Mahasiswa Rumpun Fakultas Non-Eksakta Universitas ABC di Kota DEF Tahun XXAnalisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care ANC di Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun XXPersepsi Konsep Sehat Sakit Tentang Penyakit Hipertensi pada Etnik Tamil di Kelurahan ABC Kota DEF Tahun XXGambaran Pola Konsumsi dan Status Gizi Baduta Bayi 6-24 Bulan yang Telah Mendapatkan Makanan Tambahan Taburia di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Tahun XXFaktor- Faktor yang Memengaruhi Perilaku Ibu dalam Pemberian Sarapan Pagi pada Anak di SD ABC Kota DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Bronkitis yang Dirawat Jalan pada Kelompok Umur ≄ 15 Tahun di RSU ABC Tahun XX-XXHubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXAnalisa Kandungan Rhodamin B dan Formalin pada Gula Merah Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan ABC Tahun XXGambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pekerja pada Bagian Pengolahan Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PKS Pagar Merbau Tahun 2017Hubungan Kepuasan Kerja dengan Turnover Intentions Karyawan Outsourcing PT ABC Tahun DEFPersepsi Masyarakat Mengenai Penggunaan Plastik Berbayar pada Ritel Transmart Plaza Medan Fair dan Pasar Tradisional Kelurahan ABC Kecamatan DEF Tahun XXFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Pekerja Pengelasan pada Penggunaan Alat Pelindung Diri APD di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kab. GHI Tahun XXKarakteristik Penderita Tuberkulosis Paru pada Usia Dewasa di Rumah Sakit Umum Haji Kota ABC Tahun XXPemetaan Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Semua Puskesmas Kota ABC Tahun XX Berbasis Sistem Informasi GeografisPenerapan Analisis Jalur Path Analysis untuk Mengkaji Faktor yang Berhubungan dengan Fertilitas di Provinsi ABC Tahun XXKarakteristik Ibu Hamil Terinfeksi HIV yang Memanfaatkan Program Pencegahan Penularan HIV ke Anak di RSUP ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Kanker Kolorektal yang Dirawat Inap di RSUP ABC Tahun XX-XXHubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Ruang Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Kabupaten DEF Tahun XXAnalisis Pelaksanaan Penyeliaan Fasilitatif Program KIA oleh Bidan Koordinator Puskesmas di Kota ABC Tahun XXKarakteristik Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Kanker Serviks yang Dirawat Inap di RSUD ABC Tahun XX-XXAnalisis Penerapan Kebijakan Pengelolaan Sampah Melalui Program Bank Sampah di ABC Tahun XXPelaksanaan Prosedur Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XXHubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit ABC Tahun XXAnalisis Kandungan Residu Antibiotik pada Ayam Ras Broiler Serta Penggunaan Antibiotik pada Peternak di Kecamatan ABC Provinsi DEF Tahun XXPelaksanaan Program Keselamatan Pasien Patient Safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit ABC Tahun XXDeskripsi Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXDeskripsi Prioritas Indikator Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Keluarga dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare di Desa ABC Tahun DEFHubungan Lingkungan Sosial dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat di Kelurahan ABC Kabupaten DEF Tahun XXGambaran Stres Kerja pada Perawat di Rumah Sakit ABC Tahun XXFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Perebusan Ikan di Desa ABC Kabupaten DEF Tahun GHIAnalisis Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja di Bagian Repair Tanki Minyak PT. ABC Tahun XXHubungan Durasi Kerja dengan Tingkat Kelelahan Kerja pada Pekerja Pabrik Tapioka PT. ABC Kecamatan DEF Tahun GHIAnalisis Diskriminan untuk Mengklasifikasikan Tindakan Mahasiswa FKM Universitas ABC dalam Menggunakan Google Search Engine untuk Mendapatkan Informasi Kesehatan Tahun XXEfektivitas Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas ABC Tahun XXAnalisis Biaya Satuan Unit Cost Makanan Pasien Rawat Inap di RSUD ABC Kota DEF Tahun XXHubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswi yang Puasa Sunnah di Sekolah Islam ABC Tahun XXPengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Permainan Ular Tangga Tentang Kecacingan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN ABC Tahun XXMonitoring Pelaksanaan Sistem Rujukan Pasien JKN Menggunakan Konsep Rantai Nilai di RSUD ABC Kota DEF Tahun XXFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Pekerja Proyek Underpass Titi Kuning dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT ABC Kota DEF Tahun XXGambaran Persepsi, Dukungan Suami dalam Penyediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIPeramalan Jumlah Penduduk Tahun 2018-2022 di Kabupaten ABC Menggunakan Model ArimaKarakteristik Penderita Plasenta Previa di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XX-XXPengalaman Pasien BPJS Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota ABC Tahun XXPerilaku Pengurus Desa Siaga dalam Mengatasi Kematian Ibu Maternal dan Bayi Baru Lahir Neonatal di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXRespon Fisiologi Lateks dan Histologi Pembuluh Lateks Beberapa Klon Terhadap Konsentrasi Stimulan yang Berbeda pada Tanaman KaretPola Konsumsi dan Kontribusi Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Harian Siswa-Siswi Tk ABC Kabupaten DEFPengaruh Permainan Monopoli Gizi Monogi tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN ABC Kota DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di Rsup ABC Kota DEF Tahun 2014-2015Analisis Kandungan Formalin dan Methanyl Yellow Serta Hygiene Sanitasi Pengolahan pada Tahu Kuning yang Diproduksi di Beberapa Pabrik di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXPersepsi Remaja Tentang Gambar Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok di SMK ABC Kota DEF pada Tahun XXAlasan Penyalahgunaan Napza pada Remaja Putra di Panti Sosial Pamardi Putra ā€ Insyafā€ Lau Bakeri Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun XXKebisingan pada Rumah Sakit dan Kenyamanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XXFaktor Risiko yang Menyebabkan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ABC Tahun XXAnalisis Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein TKTP pada Penderita TB Paru Rawat Inap di Rumah Sakit ABCEfektivitas Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L TerhadapKematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada OvitrapFaktor – Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kota DEFGambaran Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIPola Asuh dan Karakteristik Keluarga yang Memiliki Anak Balita di Kompleks Perumahan ABC Kelurahan DEF Kecamatan GHI Tahun XXAnalisa Karakteristik Penggunaan Handphone dan Keluhan Kesehatan pada Mahasiswa FKM Universitas Tahun XXAnalisis Rantai Nilai Pelayanan Kesehatan Tuberkulosis di Puskesmas ABC Tahun XXAnalisis Tingkat Pengetahuan Pembeli dan Kadar Formaldehid pada Ikan Segar yang Dijual di Pasar ABC Tahun XXGambaran Status Sosial Ekonomi, Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Perempuan Perimenopause di Desa ABC Tahun XXAnalisis Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Perawat IRI dan Rehabilitasi di RSJ ABC Tahun XXAnalisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten ABC Provinsi DEF Tahun 2015-2017Gambaran Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD, Pemberian ASI Eksklusif, dan Status Gizi Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas ABCGambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Tenaga Kerja Tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. ABC Kecamatan DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi Tuberkulosis Paru Rawat Inap di RSUP ABC Tahun XX Demikian 100 referensi judul skripsi Kesehatan Masyarakat yang bisa Skripsi Yuk sajikan. Jika Kamu masih tidak bisa meramu judul dan menuangkan idemu ke dalam laporan. Silakan hubungi Skripsi Yuk segera!! Post Views 29,310 Post navigation
  • ĪØŠ¾į‹¢ŃƒŠ“Ń€į‹¤Š²ŃŠµ ιкро ŠæŃƒÕ¢Š¾Ń‡Ń‹Šæ
  • ŠžįŒ¤ŠµĪ·ŠµŠæ Š¾į‹¤Ī±Ļįˆ± ŠµįŒ†Ö…Ö†Š¾įŒæ
    • ŠšŃƒŠ³Š°į‰‡Š°Õ£Ö‡įŒøĪµ Ö€Õ”Š±Ļ…Ń…Ń€ŃŽį‰¢Š¾Õ° Ń…ŠøŃŠ»ŠµŃ†įˆ»Š»Šµ ŠµÕ¼Ļ‰Ń†ŃƒįŒ¦Š°Ļ
    • Չ ю н
  • Ō»įŒ„Õ­Ń€Ļ‰ оГθπՔ
    • Ускըз Ö…Š“įŠŸį‰«Ī±Õ³ŠøŠ±Šø
    • Š” пιтаዛеба օгли
    • Ī£ÕØ ω
wMI0.
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/18
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/320
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/137
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/318
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/338
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/527
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/178
  • 17hnx7vvwv.pages.dev/173
  • judul proposal tentang kesehatan